Stories - 19 December 2022

Ribuan Perawat di Inggris Lakukan Aksi Mogok, Kenapa?

Sekitar 100.000 perawat di Inggris telah melakukan aksi mogok pada 15 Desember 2022.


Ilustrasi perawat yang kelelahan. -Unsplash-

Context, JAKARTA - Sekitar 100.000 perawat di Inggris telah melakukan aksi mogok pada 15 Desember 2022, dan berencana akan melakukan aksi serupa paa 20 Desember 2022 nanti. Ini adalah aksi pemogokan pertama dalam 106 tahun terakhir.

Aksi mogok yang dilakukan Royal College of Nursing (RCN) ini dikabarkan telah menjadi aksi mogok terbesar dalam sejarah Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) di Inggris. Dilansir BBC, mereka menuntut untuk adanya kenaikkan gaji.

Akibat aksi mogok ini, dua unit perawat di Gloucestershire terpaksa harus ditutup. Dua unit tersebut diantaranya adalah Unit khusus cedera ringan dan penyakit.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Inggris menyatakan bahwa tuntutan untuk menaikkan gaji perawat seperti yang diutarakan RCN belum bisa diwujudkan. Sekretaris Kesehatan Steve Barclay hanya mengatakan bahwa pemerintah sangat berterima kasih atas pekerjaan yang dilakukan para perawat.

Sementara itu, meskipun perawat di seluruh Britania Raya, termasuk Inggris, Wales, dan Irlandia Utara sedang melakukan aksinya untuk menuntut pemerintah, mereka tidak lupa untuk terus menyelamatkan jiwa dan melakukan perawatan kepada pasien yang membutuhkan.

"Melakukan aksi belum pernah terjadi sebelumnya dalam profesi kami - itu benar-benar berarti - kami ingin pemerintah mendengarkan kami," Ujar Paula Burne, perawat yang bekerja di BRI.


Tidak Hanya Terjadi di Inggris

Ternyata, Inggris bukan lah satu-satunya negara yang serikat tenaga kesehatannya telah melakukan aksi mogok pada 2022. Dilansir euronews.com, ribuan tenaga kesehatan telah melakukan aksi pemogokan pada bulan November. Tuntutan mereka saat itu bukan hanya kenaikan gaji, melainkan juga meminta lebih banyak staf dan tambahan sumber daya.

Kemudian di Prancis, tenaga kesehatannya juga telah melakukan aksi mogok pada bulan Juni dengan tuntutan kenaikan gaji. Di Jerman, para Dokternya melakukan aksi mogok pada bulan Maret dengan tuntutan serupa.

Di Turki para tenaga kesehatannya melakukan pemogokan untuk menuntut pembayaran dan kondisi kerja yang lebih baik pada bulan Maret. Selain tuntutan untuk kenaikan gaji, mereka juga melakukan aksi turun ke jalan di beberapa kota di Turki setelah seorang ahli jantung ditembak mati.

Menurut Asosiasi Medis Turki, ribuan dokter Turki telah memutuskan untuk bekerja di luar negeri selama dekade terakhir. Kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk pindah ke negara-negara Barat, khususnya Jerman.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Context.id

MORE  STORIES

Guru NU Harus Punya Kompetensi Berbasis Kearifan Lokal

Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama tingkatkan kompetensi guru melalui pelatihan modul akar kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal.

Noviarizal Fernandez | 28-11-2023

Sengkarut Utang Minyak Goreng Pemerintah ke Swasta

Peraturan yang berubah-ubah menjadikan utang minyak goreng antara pemerintah dan pengusaha berlarut-larut

Noviarizal Fernandez | 28-11-2023

Utak-atik UU MK, Kemajuan atau Kemunduran?

Rencana pembahasan revisi UU MK dilakukan seiring dengan adanya polemik di lembaga tinggi negara produk reformasi tersebut.

Noviarizal Fernandez | 28-11-2023

Tiket Final Piala Dunia U-17 2023 Ludes Terjual

Panitia menyediakan sebanyak 11 ribu tiket untuk laga final Piala Dunia u-17 yang berlangsung, Jumat 2 Desember 2023 di Stadion Manahan, Kota Solo ...

Noviarizal Fernandez | 27-11-2023