Stories - 05 December 2022

Inilah 5 Film Komedi Paling Cuan di Dunia

Beberapa film komedi telah berhasil mendapatkan laba bersih yang cukup tinggi, dan berikut lima di antaranya.


Salah satu clip dalam film The Hangover Part II. -The Hollywood Reporter-

Context, JAKARTA - Beberapa film komedi telah menjelma menjadi film yang melegenda dan disukai banyak orang. Namun, Film-film komedi tersebut memang belum bisa menghasilkan keuntungan sebesar film bergenre action atau pun superhero.

Melansir screenrant.com, salah satu penyebabnya adalah anggaran yang dikeluarkan dalam pembuatan film komedi tidak lah sebesar genre film lainnya. Meskipun begitu, beberapa film komedi telah berhasil mendapatkan laba bersih yang cukup tinggi. Mengutip The Numbers, berikut lima di antaranya.


1. Minions: The Rise of Gru (2022) - Rp14,5 triliun

Dari seluruh seri “The Minions”, “The Rise of Gru” adalah seri yang paling menguntungkan. Pasalnya, film komedi berbentuk animasi ini telah menghasilkan pendapatan bersih sebanyak US$939 juta atau berkisar Rp14,5 triliun dari penayangannya di box office seluruh dunia.

Di dalam negeri sendiri, film ini telah menghasilkan pendapatan kotor sebesar US$368,3 juta, melampaui “Despicable Me 2” dengan pendapatan kotor sebesar US$368 juta. Tingginya pendapatan film ini mematahkan anggapan bahwa pandemi akan menurunkan keuntungan yang dihasilkan seri “The Minions”

Film ini menceritakan tentang petualangan para Minion dengan Gru (Steve Carell) ketika Gru masih kecil. Berlatar belakang tahun 1976, saat itu Gru dikisahkan masih berusia 11 tahun ketika ingin bergabung dengan kelompok penjahat Vicious 6.


2. The Hangover Part II (2011) - Rp9,1 triliun

Setelah film pertamanya telah sukses diterima oleh penonton di seluruh dunia, dengan cepat pihak produksi langsung menggarap “The Hangover Part II” yang akhirnya tayang dua tahun kemudian (2011). 

Tidak berbeda jauh dengan film pertamanya, “The Hangover Part II” hadir dengan cerita yang sangat mirip. Namun, ternyata hal ini lah yang disukai para penonton, hingga akhirnya sukses meraup US$586 juta atau berkisar Rp9,1 triliun dari box office di seluruh dunia.


3. Ted (2012) - Rp8,6 triliun

Pada film ini, apresiasi harus diberikan kepada sang penulis, Seth MacFarlane. Pasalnya, dengan menggunakan aliran pemikiran “Star Wars” tentang pentingnya penggambaran sebuah makhluk yang lucu, telah membawa “Ted” mendapatkan penghasilan hingga US$556 juta atau berkisar Rp8,6 triliun.

Ted sendiri adalah sebuah boneka beruang yang hidup, layaknya seorang manusia. Keunikannya, berbeda dengan boneka beruang pada umumnya yang dianggap lucu, Ted digambarkan sebagai makhluk yang sangat malas, serta suka berperilaku dan juga berkata kasar.


4. Meet the Fockers (2004) - Rp8 triliun

Film komedi yang dibenci oleh banyak kritikus ini, ternyata dapat menghasilkan pendapatan sebesar US$516 juta atau berkisar Rp8 triliun dari box office di seluruh dunia. 

Mengejutkannya lagi, kesuksesan box office-nya tidak hanya menguntungkan bagi filmnya saja, namun juga bagi salah satu aktornya, Robert De Niro. Pasalnya, dari banyaknya film yang telah diperankan oleh De Niro, “Meet the Fockers” menjadi film terlarisnya.

Melansir Rotten Tomatoes, film ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang telah bertunangan, Greg dan Pam yang sedang memperkenalkan orang tuanya satu sama lain. Namun, ternyata terjadi ketidakcocokan di antara mereka, yang tentunya berpengaruh bagi hubungan mereka.


5. Les Intouchables (2012) - Rp7,5 triliun

“Les Intouchables” adalah film bergenre komedi yang menceritakan kisah nyata tentang persahabatan antara seorang jutawan cacat dan mantan penjaga penjaranya yang digambarkan sebagai orang cerdas.

Film ini merupakan film yang cukup menginspirasi. Pasalnya, “Les Intouchables” diisi oleh alur cerita yang membangkitkan semangat, kejujuran antar sahabat, yang dibalut dengan komedi. Karena itu, film ini telah mencatatkan rekor box office di negara asalnya, Prancis, dan telah meraup US$484 juta atau sekitar Rp7,5 triliun.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Context.id

MORE  STORIES

Tingkatkan Layanan Kesehatan Tak Cukup Dengan Penambahan SDM

Sub sistem tersebut berupa upaya, fasilitas, logistik dan obat-obatan, pembiayaan, serta SDM

Noviarizal Fernandez | 17-05-2024

Miliarder Beli Klub Eropa, Ada Pengaruh ke Sepak Bola Indonesia?

Deretan pengusaha kakap Tanah Air miliki saham mayoritas di klub-klub sepak bola luar negeri

Noviarizal Fernandez | 17-05-2024

Polemik Pernikahan Massal 100 Anak Perempuan di Nigeria

Pendidikan lebih prioritas bagi anak-anak perempuan dibandingkan memaksanya untuk melakukan pernikahan

Context.id | 17-05-2024

Reimajinasi Baru Museum dan Cagar Budaya Menjadi Ruang Belajar Inklusif.

Kemdikbudristek meluncurkan Indonesian Heritage Agency atau IHA untuk memberikan citra baru bagi museum dan situs budaya nasional.

Context.id | 17-05-2024