Stories - 21 November 2022

Alasan di Balik Tingginya Biaya Produksi Fast X

Dikabarkan, Fast X akan menjadi film pertama dari dua film terakhir serial Fast & Furious.


Salah satu adegan dalam film \\\"Fast & Furious 6\\\". -IMDb-

Context, JAKARTA - Film Fast & Furious akan kembali dengan seri terbarunya, yaitu Fast X (Fast & Furious 10). Namun, dikabarkan Fast X akan menjadi film pertama dari dua film terakhir serial Fast & Furious.

Penggemar dari film bertemakan aksi balap mobil ini sepertinya akan berat melihat berakhirnya serial favorit mereka. Pasalnya, serial Fast & Furious pada tahun ini sudah berusia 21 tahun semenjak film pertamanya dirilis pada 2001.

Namun, dilansir Digital Spy, salah satu pemeran utama dari Fast & Furious, Vin Diesel pernah mengatakan bahwa “Setiap cerita pantas mendapatkan akhirannya sendiri.”

Pada 20 April 2022 lalu, syuting dari film ini dikatakan telah dimulai. Kemudian, pada mulanya film ini direncanakan akan tayang perdana di bioskop pada 7 April 2023. Namun, tanggal rilis film ini akhirnya digeser satu bulan menjadi 19 Mei 2023.


Budgetnya Mendekati Avengers: Endgame

Sebagai salah satu dari dua film finale, Fast & Furious akan diproduksi dengan biaya yang besar, bahkan mengutip Screen Rant, nilainya tidak jauh dari Avengers: Endgame yang memiliki biaya produksi mencapai US$356 juta atau sekitar Rp5,6 triliun.

Biaya produksi yang dikeluarkan oleh Fast X sendiri dikabarkan telah membengkak hingga US$340 juta atau Rp5,3 triliun. Biaya yang besar tersebut diakibatkan karena banyaknya aktor bintang yang bermain di film tersebut. 

Dari Vin Diesel yang berperan sebagai Toretto saja, film ini sudah menghabiskan US$20 juta untuk membayar jasanya. Selain Vin Diesel, kemungkinan bayaran yang besar juga akan dikeluarkan untuk aktor bintang lainnya seperti Michelle Rodriguez, Jordana Brewster, Tyrese Gibson, dan Ludacris.

Selain menampilkan pemeran-pemeran utama tersebut, Fast X juga akan diperankan oleh aktor-aktor baru dan yang pernah bermain di salah satu serial Fast & Furious. Beberapa nama tersebut adalah Sung Kang, Brie Larson, Jason Momoa, John Cena, dan  Charlize Theron.

Kemudian termasuk Alan Ritchson, Nathalie Emmanuel, Helen Mirren, Scott Eastwood, Michael Rooker, Rita Moreno, dan Daniela Melchior.

Selain karena banyaknya aktor yang bermain dalam film tersebut, membengkaknya biaya produksi juga disebabkan oleh adanya pandemi dan inflasi global. Selain itu, proses produksinya juga dikabarkan lebih ambisius dengan menggunakan banyak efek digital serta banyaknya lokasi yang dipilih untuk syuting, 


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

Lamun dan Rumput Laut Bisa Menangkal Perubahan Iklim

Jumlah karbon biru yaitu karbon yang dapat disimpan oleh ekosistem laut dan pesisir secara alami sebanyak 350.000 ton

Context.id | 25-04-2024

Mengenal Duck Syndrome, Istilah yang Lagi Populer

Sindrom ini menggambarkan seseorang yang mencoba menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna, tetapi sebenarnya diliputi kecemasan yang sangat besar

Context.id | 25-04-2024

Fragmen Virus Flu Burung dalam Susu Pasteurisasi, Apakah Berbahaya?

Hasil pengetesan beberapa sampel susu pasteurisasi ditemukan sisa-sisa fragmen virus Flu Burung yang telah menginfeksi sapi perah

Context.id | 25-04-2024

Alasan Masyarakat hingga Pejabat Indonesia Gemar Berobat ke Luar Negeri

Pengobatan ke rumah sakit di luar negeri sejak lama menjadi tren yang berkembang di Indonesia

Context.id | 25-04-2024