Stories - 16 November 2022
Anne Hathaway di G20: Pentingnya Kesejahteraan Gender
Anne Hathaway meminta negara-negara G20 memprioritaskan perempuan dalam mendorong pemulihan ekonomi, Senin (14/11/2022).

Context.id, JAKARTA - Artis papan atas dunia sekaligus duta UN Women Goodwill, Anne Hathaway meminta negara-negara G20 memprioritaskan dan memberikan pengakuan kepada perempuan dalam mendorong pemulihan ekonomi, Senin (14/11/2022).
“Kita harus merestorasi apa yang hilang di perempuan dan anak perempuan. Kita harus optimalkan inklusivitas perempuan. Saya mendesak anda untuk meletakan perempuan di jantung pemulihan ekonomi,” ujar Anne Hathaway secara virtual dalam B20 Summit.
Menurutnya, dunia masih belum mencapai kesetaraan gender dan masih butuh sekitar 300 tahun lagi untuk mencapai ke titik tersebut. Mengingat kerentanan perempuan dan anak perempuan yang kian meningkat saat pandemi Covid-19.
Diketahui, jutaan perempuan kehilangan pekerjaan mereka semasa pandemi. Sedihnya, angka PHK perempuan jauh lebih tinggi dibandingkan angka PHK laki-laki. Hal inipun yang membuat para perempuan berdiam di rumah dan justru membuat angka kekerasan pada perempuan semakin meningkat.
Untuk di Indonesia saja, menurut catatan dari Komnas Perempuan, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan naik sebesar 75 persen, hanya pada tahun 2020. Sementara di negara lain, kerentanan perempuan naik mulai 25-40 persen pada masa pandemi.
Belum selesai di situ, ketika harga-harga meningkat karena krisis pandemi berlanjut, perempuan menghadapi kerumitan yang lebih parah. “Perempuan bekerja sebanyak 512 miliar jam tanpa dibayar. Ini statistiknya selama pandemi,” ujar Hathaway dalam kesempatan tersebut.
Oleh karena itu, Hathaway berharap agar G20 dapat merestorasi jaminan-jaminan untuk perempuan. “UN Women mengusulkan aksi praktis. Kami semua pemerintah memprioritaskan fokusnya pada perempuan di tengah keluarga dan membayar pekerjaan yang dilakukan, serta memberikan perawatan yang lebih baik,” ujar Hathaway.
Siapa itu Anne Hathaway?
Aktris Hollywood yang bernama lengkap Anne Jacqueline Hathaway ini dikenal karena ia dapat memerankan peran apapun dengan apik. Mulai dari film dongeng, drama, hingga komedi dewasa.
Namun, film yang namanya jadi melambung adalah The Princess Diaries dan Enchanted. Lalu setelah itu, iapun terus membintangi sejumlah film papan atas seperti The Dark Knight Rises, Les Miserables, Rio, Interstellar, Alice in the Wonderland, dan Devil Wears Prada.
Selain berakting, ternyata Anne Hathaway juga dikenal dengan bakat menyanyinya. Pada 1999, ia tampil di Carnegie Hall New York sebagai bagian dari paduan suara kehormatan. Selain itu, ia juga seorang aktivis yang memperjuangkan hak anak perempuan dan perempuan.
Adapun melansir laman resmi PBB, Hathaway pernah menjabat sebagai advokat dari Nike Foundation untuk meningkatkan kesadaran terhadap pernikahan anak. Lebih lanjut pada 2013 Hathaway juga pernah menjadi narrator di Girls Rising, sebuah dokumenter dari CNN yang menceritakan mengenai pentingnya pendidikan seorang perempuan.
Lalu pada Juni 2016, Hathaway pun terpilih menjadi duta UN Women Goodwill. Ia pun akan mendedikasikan upayanya untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah beban pekerjaan perawatan anak yang tidak seimbang di rumah. Selain itu, ia juga mengadvokasi layanan pengasuhan anak yang terjangkau dan cuti orang tua bersama.
Apa Itu Duta UN Women Goodwill?
Dikutip dari laman UN Women, sejak 1950, PBB telah meminta layanan sukarela dan dukungan tokoh-tokoh terkemuka dalam berbagai bidang, seperti seni, musik, film, olahraga, dan sastra untuk menyoroti isu-isu utama, agar masyarakat dapat tertarik pada isu tersebut.
Oleh sebab itu, selama bertahun-tahun banyak bintang dunia dari masing-masing bidang meminjamkan nama, bakat, dan waktu mereka untuk mendukung program-program dari PBB.
Adapun sejumlah nama lainnya yang juga menjadi duta UN Women Goodwill adalah Emma Watson (artis), Marta Vieira da Silva (pemain sepak bola), Cindy Sirinya Bishop (model dan aktivis), Demet Evgar (aktris), Farhan Akhtar (aktor, sutradara, dan penyanyi), dan banyak lainnya.
Penulis : Crysania Suhartanto
Editor : Putri Dewi
MORE STORIES

Pencemaran Udara Perlu Diiringi Penegakkan Hukum
Penyelesaian persoalan pencemaran udara perlu diiringi dengan penegakkan hukum
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023

Polemik Utang Pemerintah ke BUMN
Pemerintah diminta untuk segera membayarkan utang atau tanggungannya kepada BUMN agar tidak mengganggu kinerja perusahaan pelat merah tersebut
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023

Kejagung Dalami Korupsi Dana Sawit di BPDPKS
Kerugian negara dalam dugaan korupsi di BPDPKS ini karena ada korporasi yang mendapatkan dana pengembangan biodiesel tapi hasilnya tidak sesuai
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023

Kementerian BUMN Gandeng Kejagung Awasi Dana Pensiun
Amburadulnya pengelolaan dana pensiun badan usaha milik negara (Dapen BUMN) yang dapat mengakibatkan kerugian besar menjadi perhatian pemerintah
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2023 - Context
Copyright © 2023 - Context