Waduh, Meta PHK 11.000 Karyawannya!
CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa ia akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 13 persen karyawannya.
Context, JAKARTA - Melalui sebuah surat yang diedarkan pada Rabu (9/11/2022), CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa ia akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 13 persen karyawannya, atau setara dengan kurang lebih 11.000 karyawan.
Selain melakukan PHK massal kepada ribuan karyawannya, dalam surat yang disebarkan tersebut, Mark juga mengatakan bahwa perusahaan teknologi terbesar itu tidak akan melakukan perekrutan.
“Saya telah memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13% dan melepaskan lebih dari 11.000 karyawan berbakat kami. Kami juga mengambil sejumlah langkah tambahan untuk menjadi perusahaan yang lebih ramping dan efisien dengan memangkas pengeluaran diskresioner dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga Kuartal 1 (2023),” Tulis Mark dalam suratnya, dikutip dari CNBC.
Dilansir Bloomberg, Saham Meta telah anjlok hingga 71 persen pada tahun ini hingga Selasa (8/11/2022). Karena itu, perusahaan yang menaungi Facebook dan Instagram tersebut sedang mengambil langkah untuk memangkas biaya pengeluaran akibat adanya penurunan pendapatan pada beberapa kuartal terakhir.
Penghematan yang dilakukannya oleh Mark Zuckerberg tersebut adalah penghematan perusahaan yang paling drastis sejak berdirinya Facebook pada 2004. Hal ini menandakan adanya perlambatan yang tajam pada pasar periklanan, serta ketidakpastian ekonomi menyusul ancaman resesi global.
“Tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Saya salah paham,” ujar Mark.
Nasib Karyawan yang Terkena Dampak PHK
Meta memastikan bahwa karyawannya yang terdampak PHK masih akan mendapatkan akses ke email perusahaan agar mereka dapat mengucapkan salam perpisahan kepada rekan kerjanya.
Kemudian, khusus untuk karyawan yang berada di Amerika Serikat (AS), akan mendapatkan pesangon berupa gaji pokok selama 16 minggu, ditambah dua minggu untuk setiap tahun mereka bekerja di bawah perusahaan teknologi tersebut.
Selain itu, Meta juga menawarkan enam bulan cakupan perawatan kesehatan serta layanan karir dan dukungan imigrasi. Untuk karyawan yang berada di luar AS, kurang lebih akan mendapatkan paket pesangon yang sama, namun tetap akan disesuaikan dengan peraturan ketenagakerjaan di masing-masing negara.
Bukan Hanya Meta
Kebijakan untuk merampingkan perusahaan tidak hanya terjadi pada Meta saja, namun juga telah terjadi pada perusahaan teknologi besar lainnya. Beberapa di antaranya seperti Apple, Amazon, Alphabet, Snap (Snapchat), hingga yang terbaru adalah Twitter yang baru saja diakuisisi oleh seorang miliarder, Elon Musk.
RELATED ARTICLES
Waduh, Meta PHK 11.000 Karyawannya!
CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa ia akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 13 persen karyawannya.
Context, JAKARTA - Melalui sebuah surat yang diedarkan pada Rabu (9/11/2022), CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa ia akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 13 persen karyawannya, atau setara dengan kurang lebih 11.000 karyawan.
Selain melakukan PHK massal kepada ribuan karyawannya, dalam surat yang disebarkan tersebut, Mark juga mengatakan bahwa perusahaan teknologi terbesar itu tidak akan melakukan perekrutan.
“Saya telah memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13% dan melepaskan lebih dari 11.000 karyawan berbakat kami. Kami juga mengambil sejumlah langkah tambahan untuk menjadi perusahaan yang lebih ramping dan efisien dengan memangkas pengeluaran diskresioner dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga Kuartal 1 (2023),” Tulis Mark dalam suratnya, dikutip dari CNBC.
Dilansir Bloomberg, Saham Meta telah anjlok hingga 71 persen pada tahun ini hingga Selasa (8/11/2022). Karena itu, perusahaan yang menaungi Facebook dan Instagram tersebut sedang mengambil langkah untuk memangkas biaya pengeluaran akibat adanya penurunan pendapatan pada beberapa kuartal terakhir.
Penghematan yang dilakukannya oleh Mark Zuckerberg tersebut adalah penghematan perusahaan yang paling drastis sejak berdirinya Facebook pada 2004. Hal ini menandakan adanya perlambatan yang tajam pada pasar periklanan, serta ketidakpastian ekonomi menyusul ancaman resesi global.
“Tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Saya salah paham,” ujar Mark.
Nasib Karyawan yang Terkena Dampak PHK
Meta memastikan bahwa karyawannya yang terdampak PHK masih akan mendapatkan akses ke email perusahaan agar mereka dapat mengucapkan salam perpisahan kepada rekan kerjanya.
Kemudian, khusus untuk karyawan yang berada di Amerika Serikat (AS), akan mendapatkan pesangon berupa gaji pokok selama 16 minggu, ditambah dua minggu untuk setiap tahun mereka bekerja di bawah perusahaan teknologi tersebut.
Selain itu, Meta juga menawarkan enam bulan cakupan perawatan kesehatan serta layanan karir dan dukungan imigrasi. Untuk karyawan yang berada di luar AS, kurang lebih akan mendapatkan paket pesangon yang sama, namun tetap akan disesuaikan dengan peraturan ketenagakerjaan di masing-masing negara.
Bukan Hanya Meta
Kebijakan untuk merampingkan perusahaan tidak hanya terjadi pada Meta saja, namun juga telah terjadi pada perusahaan teknologi besar lainnya. Beberapa di antaranya seperti Apple, Amazon, Alphabet, Snap (Snapchat), hingga yang terbaru adalah Twitter yang baru saja diakuisisi oleh seorang miliarder, Elon Musk.
POPULAR
RELATED ARTICLES