Honor Dipangkas, Enumerator BRIN Undur Diri Massal
Enumerator dari salah satu survei yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengundurkan diri secara massal.

Context.id, JAKARTA - Enumerator dari salah satu survei yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengundurkan diri secara massal. Pasalnya, mereka mengalami pemangkasan honor sebesar 80 persen dari kesepakatan awal.
Diketahui, pada mulanya mereka mendapatkan uang harian sebesar 70 persen dari uang harian sesuai Standar Biaya Masukan per hari, biaya transportasi dari tempat asal domisili, biaya penginapan sebesar Rp150.000, serta tambahan honorarium pemutakhiran dan pewawancara.
Namun, akhirnya angka tersebut berubah menjadi hanya Rp50 ribu untuk penginapan dan uang harian yang hanya 70 persen dari nominal awal. Maka dari itu, para enumerator pun mengajukan protes pada BRIN mengenai honor tersebut.
“Setelah kami tau, honor yang didapatkan menyusut, kami langsung prote dan memberi kesempatan kepada BRIN untuk mempertimbangkan ulang. Kami memberi saran untuk meninjau honor, kesiapan atribut dan dokumen, serta pelaksanaan teknis di lapangan,” ujar akun Twitter @sangatedgy.
Alih-alih permohonan dikabulkan, honor para enumerator malah semakin sedikit. Dari informasi terakhir, honor mereka hanyalah Rp150 per hari tanpa transportasi ataupun penginapan. Selain itu, projek, kontrak kerja, dan konsep kegiatan juga masih belum ada kejelasan.
Maka dari itu, para kandidat enumerator ini pun mengajukan pengunduran diri dari proyek tersebut. Diketahui, semua kandidat yang ditempatkan di Indonesia timur sudah mengundurkan diri dan yang tersisa hanya sejumlah tim yang berada di Jawa serta Sumatra. Dengan demikian, proyek yang seharusnya dimulai pada 13 Oktober 2022, akan tertunda hingga 2023.
“Kami memang belum ttd/menyetujui kontrak. Tapi dengan adanya pernyataan @brin_indonesia yang semakin hari semakin luar biasa ngawur, kami tidak bisa diam saja. Kalau memang kami tdk bisa melanjutkan riset ini, tidak masalah. Tapi masyarakat harus tau bahwa proyek ini gagal,” ujar akun Twitter @sangatedgy.
Apa Itu Enumerator?
Menurut KBBI, enumerator merupakan petugas lapangan yang membantu tugas tim survei dalam kegiatan pencacahan atau pengumpulan data. Dikutip dari Ekrut, petugas enumerator biasanya bertugas pada riset yang bersifat kuantitatif terkait kependudukan atau survei yang memiliki banyak subjek penelitian.
Namun nyatanya enumerator bukan hanya ada di lembaga pemerintah, melainkan juga di perusahaan komersial, seperti bidang research and development (R&D). Adapun tugas mereka adalah mengumpulkan data untuk mendapatkan pandangan terhadap rencana pengembangan produk, melakukan wawancara, serta mengumpulkan data kuesioner.
Selain itu, mereka juga bertugas untuk melakukan koordinasi tentang tema, tujuan, strategi riset, dan menyelaraskan pengembangan pertanyaan riset. Lebih lanjut, mereka juga memastikan jawaban yang didapatkan oleh responden sesuai dengan data yang dibutuhkan.
RELATED ARTICLES
Honor Dipangkas, Enumerator BRIN Undur Diri Massal
Enumerator dari salah satu survei yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengundurkan diri secara massal.

Context.id, JAKARTA - Enumerator dari salah satu survei yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengundurkan diri secara massal. Pasalnya, mereka mengalami pemangkasan honor sebesar 80 persen dari kesepakatan awal.
Diketahui, pada mulanya mereka mendapatkan uang harian sebesar 70 persen dari uang harian sesuai Standar Biaya Masukan per hari, biaya transportasi dari tempat asal domisili, biaya penginapan sebesar Rp150.000, serta tambahan honorarium pemutakhiran dan pewawancara.
Namun, akhirnya angka tersebut berubah menjadi hanya Rp50 ribu untuk penginapan dan uang harian yang hanya 70 persen dari nominal awal. Maka dari itu, para enumerator pun mengajukan protes pada BRIN mengenai honor tersebut.
“Setelah kami tau, honor yang didapatkan menyusut, kami langsung prote dan memberi kesempatan kepada BRIN untuk mempertimbangkan ulang. Kami memberi saran untuk meninjau honor, kesiapan atribut dan dokumen, serta pelaksanaan teknis di lapangan,” ujar akun Twitter @sangatedgy.
Alih-alih permohonan dikabulkan, honor para enumerator malah semakin sedikit. Dari informasi terakhir, honor mereka hanyalah Rp150 per hari tanpa transportasi ataupun penginapan. Selain itu, projek, kontrak kerja, dan konsep kegiatan juga masih belum ada kejelasan.
Maka dari itu, para kandidat enumerator ini pun mengajukan pengunduran diri dari proyek tersebut. Diketahui, semua kandidat yang ditempatkan di Indonesia timur sudah mengundurkan diri dan yang tersisa hanya sejumlah tim yang berada di Jawa serta Sumatra. Dengan demikian, proyek yang seharusnya dimulai pada 13 Oktober 2022, akan tertunda hingga 2023.
“Kami memang belum ttd/menyetujui kontrak. Tapi dengan adanya pernyataan @brin_indonesia yang semakin hari semakin luar biasa ngawur, kami tidak bisa diam saja. Kalau memang kami tdk bisa melanjutkan riset ini, tidak masalah. Tapi masyarakat harus tau bahwa proyek ini gagal,” ujar akun Twitter @sangatedgy.
Apa Itu Enumerator?
Menurut KBBI, enumerator merupakan petugas lapangan yang membantu tugas tim survei dalam kegiatan pencacahan atau pengumpulan data. Dikutip dari Ekrut, petugas enumerator biasanya bertugas pada riset yang bersifat kuantitatif terkait kependudukan atau survei yang memiliki banyak subjek penelitian.
Namun nyatanya enumerator bukan hanya ada di lembaga pemerintah, melainkan juga di perusahaan komersial, seperti bidang research and development (R&D). Adapun tugas mereka adalah mengumpulkan data untuk mendapatkan pandangan terhadap rencana pengembangan produk, melakukan wawancara, serta mengumpulkan data kuesioner.
Selain itu, mereka juga bertugas untuk melakukan koordinasi tentang tema, tujuan, strategi riset, dan menyelaraskan pengembangan pertanyaan riset. Lebih lanjut, mereka juga memastikan jawaban yang didapatkan oleh responden sesuai dengan data yang dibutuhkan.
POPULAR
RELATED ARTICLES