Share

Home Stories

Stories 31 Oktober 2022

Jadi Lokasi Halloween Berdarah, Apa Spesialnya Itaewon?

Itaewon yang berada di Kota Seoul ini merupakan tempat dimana 20.000 warga asing tinggal dan menetap.

Itaewon yang berada di Kota Seoul ini merupakan tempat dimana 20.000 warga asing tinggal dan menetap.

Context.id, JAKARTA - Itaewon, salah satu daerah di Korea Selatan ini menjadi buah bibir dunia karena insiden berdarah pada malam perayaan Halloween, Sabtu (29/10). Setidaknya 154 orang tewas, dan ini membuat tragedi Itaewon menjadi yang terparah di Korea Selatan.

Di balik peristiwa mengerikan tersebut, Itaewon sebenarnya sudah menjadi daerah yang populer. Warga lokal dan turis asing tak sedikit yang datang, terutama di akhir pekan.

Dikutip dari Visit Korea, Itaewon yang berada di Kota Seoul ini merupakan tempat dimana 20.000 warga asing tinggal dan menetap. Menariknya hanya di wilayah Itaewon, penduduk mayoritasnya merupakan warga negara asing dan bukan orang Korea.

Pasalnya, sebelum Perang Dunia II, area ini merupakan tempat tinggal dari para perwira Jepang. Namun, setelah Jepang angkat kaki dari Korea, tempat ini ditempati oleh perwira Amerika. Dari sinilah, pelancong-pelancong dari berbagai belahan dunia mulai datang ke lokasi ini dan tinggal di wilayah ini. Tak heran, jika berkunjung ke Itaewon, mungkin kamu akan mendengar lalu lalang suara yang tak menggunakan bahasa Korea.

Nama Itaewon sebenarnya pertama kali menyebar ke seluruh dunia sekitar tahun 1980, ketika Korea menjadi tuan rumah Asian Games Seoul 1986 dan Olimpiade Seoul 1988. Sejak itulah Itaewon menjadi destinasi wisata yang populer. Mulai dari tren fesyen yang unik, produk kulit daerahnya yang khas, hingga makanan-makanan jalanannya.

Sekitar 2.000 toko berjejer di setiap jalan, yang terdiri atas toko yang menjual pakaian dan tas, hotel, fasilitas hiburan, agen perjalanan, hingga restoran. 

Menariknya lagi, karena banyaknya warga negara asing yang tinggal di wilayah tersebut, ada sekitar 40 restoran yang dioperasikan oleh orang asing. Oleh karena itu, pengunjung Itaewon dapat mencicipi masakan otentik dan budaya dari seluruh dunia, hanya dalam satu wilayah.

Selain itu, seringpula diadakan pertunjukan, acara, hingga festival baik lingkup regional maupun mancanegara di Itaewon. Mulai dari Festival Desa Global Itaewon yang diadakan setiap bulan Oktober dimana pengunjung dapat membayar belanjaan dengan mata uang apapun dengan bebas, serta perayaan Halloween setiap tanggal 29 Oktober malam yang dirayakan setiap tahun.


 

Sempat Menjadi Distrik Kumuh

Siapa sangka, Itaewon yang populer ternyata pernah mempunyai reputasi sebagai distrik kumuh. Dikutip dari The Seoul Guide, wilayah itu penuh dengan pengunjung internasional dan prajurit Amerika yang berpesta dan menimbulkan masalah. 

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, area itu telah diperbaiki, dibersihkan, dan membuat banyak bisnis papan atas juga masuk Itaewon.


 

Tidak Diadakan Perayaan Halloween Selama Dua Tahun

Dikutip dari CNN Edition, Itaewon telah lama menjadi tempat populer untuk merayakan Halloween. Beberapa orang bahkan tidak segan untuk terbang ke Seoul dari negara lain untuk merayakan Halloween di Itaewon. Perayaan ini menjadi semakin ramai karena perayaan Halloween sudah ditiadakan selama dua tahun terakhir akibat imbas dari pandemi. 

Tak heran, ketika perayaan ini dibuka kembali, banyak masyarakat yang sangat bersemangat, baik dari lokal maupun internasional. Diketahui, hotel dan acara dengan tiket di lingkungan itu telah dipesan dari jauh-jauh hari sebelumnya. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 31 Oktober 2022

Jadi Lokasi Halloween Berdarah, Apa Spesialnya Itaewon?

Itaewon yang berada di Kota Seoul ini merupakan tempat dimana 20.000 warga asing tinggal dan menetap.

Itaewon yang berada di Kota Seoul ini merupakan tempat dimana 20.000 warga asing tinggal dan menetap.

Context.id, JAKARTA - Itaewon, salah satu daerah di Korea Selatan ini menjadi buah bibir dunia karena insiden berdarah pada malam perayaan Halloween, Sabtu (29/10). Setidaknya 154 orang tewas, dan ini membuat tragedi Itaewon menjadi yang terparah di Korea Selatan.

Di balik peristiwa mengerikan tersebut, Itaewon sebenarnya sudah menjadi daerah yang populer. Warga lokal dan turis asing tak sedikit yang datang, terutama di akhir pekan.

Dikutip dari Visit Korea, Itaewon yang berada di Kota Seoul ini merupakan tempat dimana 20.000 warga asing tinggal dan menetap. Menariknya hanya di wilayah Itaewon, penduduk mayoritasnya merupakan warga negara asing dan bukan orang Korea.

Pasalnya, sebelum Perang Dunia II, area ini merupakan tempat tinggal dari para perwira Jepang. Namun, setelah Jepang angkat kaki dari Korea, tempat ini ditempati oleh perwira Amerika. Dari sinilah, pelancong-pelancong dari berbagai belahan dunia mulai datang ke lokasi ini dan tinggal di wilayah ini. Tak heran, jika berkunjung ke Itaewon, mungkin kamu akan mendengar lalu lalang suara yang tak menggunakan bahasa Korea.

Nama Itaewon sebenarnya pertama kali menyebar ke seluruh dunia sekitar tahun 1980, ketika Korea menjadi tuan rumah Asian Games Seoul 1986 dan Olimpiade Seoul 1988. Sejak itulah Itaewon menjadi destinasi wisata yang populer. Mulai dari tren fesyen yang unik, produk kulit daerahnya yang khas, hingga makanan-makanan jalanannya.

Sekitar 2.000 toko berjejer di setiap jalan, yang terdiri atas toko yang menjual pakaian dan tas, hotel, fasilitas hiburan, agen perjalanan, hingga restoran. 

Menariknya lagi, karena banyaknya warga negara asing yang tinggal di wilayah tersebut, ada sekitar 40 restoran yang dioperasikan oleh orang asing. Oleh karena itu, pengunjung Itaewon dapat mencicipi masakan otentik dan budaya dari seluruh dunia, hanya dalam satu wilayah.

Selain itu, seringpula diadakan pertunjukan, acara, hingga festival baik lingkup regional maupun mancanegara di Itaewon. Mulai dari Festival Desa Global Itaewon yang diadakan setiap bulan Oktober dimana pengunjung dapat membayar belanjaan dengan mata uang apapun dengan bebas, serta perayaan Halloween setiap tanggal 29 Oktober malam yang dirayakan setiap tahun.


 

Sempat Menjadi Distrik Kumuh

Siapa sangka, Itaewon yang populer ternyata pernah mempunyai reputasi sebagai distrik kumuh. Dikutip dari The Seoul Guide, wilayah itu penuh dengan pengunjung internasional dan prajurit Amerika yang berpesta dan menimbulkan masalah. 

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, area itu telah diperbaiki, dibersihkan, dan membuat banyak bisnis papan atas juga masuk Itaewon.


 

Tidak Diadakan Perayaan Halloween Selama Dua Tahun

Dikutip dari CNN Edition, Itaewon telah lama menjadi tempat populer untuk merayakan Halloween. Beberapa orang bahkan tidak segan untuk terbang ke Seoul dari negara lain untuk merayakan Halloween di Itaewon. Perayaan ini menjadi semakin ramai karena perayaan Halloween sudah ditiadakan selama dua tahun terakhir akibat imbas dari pandemi. 

Tak heran, ketika perayaan ini dibuka kembali, banyak masyarakat yang sangat bersemangat, baik dari lokal maupun internasional. Diketahui, hotel dan acara dengan tiket di lingkungan itu telah dipesan dari jauh-jauh hari sebelumnya. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Pengibaran Bendera Inggris di Sepanjang Jalan dan Sentimen Anti Imigran

Berkibarnya bendera bendera St. George s Cross dan bendera Union Jack bertebaran di seluruh wilayah Inggris menimbulkan kekhawatiran atas meluasny ...

Renita Sukma . 27 August 2025

Bukan Cuma Kafe, di Blok M Juga Ada Koperasi Kelurahan Merah Putih

Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Melawai di Blok M Hub, Jakarta Selatan merupakan Koperasi Merah Putih tingkat kelurahan pertama di Indonesia

Renita Sukma . 26 August 2025

TikTok Rilis Fitur Kampus, Mirip Facebook Versi Awal

Survei Pew Research Center pada 2024 menemukan enam dari sepuluh remaja di AS mengaku rutin menggunakan TikTok dan fitur ini bisa menggaet lebih ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Bubur Ayam Indonesia Dinobatkan sebagai Bubur Terenak di Dunia!

TasteAtlas menempatkan bubur ayam Indonesia sebagai bubur terenak dunia mengungguli Arroz Caldo dari Filipina serta Chè ba màu, bubur khas Vietn ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025