Share

Home Stories

Stories 20 Oktober 2022

Terkuak! Ini Email yang Membuat Mendagri Inggris Mundur

Baru 43 hari menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman mengundurkan diri.

Mantan Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman. -Bloomberg-

Context, JAKARTA - Cukup singkat, baru 43 hari menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman mengundurkan diri. Penyebabnya, ia diketahui melanggar aturan dengan mengirim email urusan negara dengan email pribadi.

Braverman yang merupakan seorang bagian dari sayap kanan Inggris ini ‘dipaksa’ mengundurkan diri oleh Perdana Menteri Liz Truss hanya karena salah kirim email ke sesama anggota parlemen. Namun, ternyata email yang dikirimkan tersebut sangat bersifat sensitif.

Berdasarkan surat pengunduran dirinya, ia menyebutkan bahwa surat yang ia kirimkan ke koleganya di pemerintahan tersebut adalah kebijakan mengenai migrasi.

“Sebelumnya hari ini, saya mengirim dokumen resmi dari email pribadi saya ke kolega parlemen terpercaya sebagai bagian dari keterlibatan kebijakan, dan dengan tujuan menggalang dukungan untuk kebijakan pemerintah tentang migrasi,” tulis Braverman dikutip dari BBC.

Kemudian, ia pun mengakui bahwa sebagai Menteri Dalam Negeri, mengundurkan diri adalah cara yang paling tepat untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya.

“Berpura-pura kita tidak melakukan kesalahan, melanjutkan seolah-olah semua orang tidak dapat melihat bahwa kita telah melakukannya, dan berharap bahwa segala sesuatunya akan menjadi benar secara ajaib bukanlah kebijakan yang serius,” jelasnya.

Dilansir The Guardian, draf pernyataan tertulis tentang migrasi dinilai sensitif karena terkait dengan aturan keimigrasian. 


Tanggapan Perdana Menteri Liz Truss

Dalam surat balasannya, Liz Truss menyatakan menerima pengunduran diri Braverman serta kembali mengingatkan tentang peraturan yang seharusnya tidak boleh dilanggar.

“Terima kasih atas surat Anda. Saya menerima pengunduran diri Anda dan menghormati keputusan yang telah Anda buat. Penting agar Peraturan Menteri ditegakkan, dan kerahasiaan Kabinet dihormati,” tulis Liz Truss.

Lanjutnya, Liz Truss juga mengatakan bahwa ia berterima kasih pada jasanya selama menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, terutama dalam mengawasi pengamanan seremonial pemakaman Ratu Elizabeth II.

“Anda mengawasi operasi pemolisian seremonial terbesar yang pernah ada, ketika ribuan petugas dikerahkan dari pasukan di seluruh Inggris untuk memastikan keselamatan Keluarga Kerajaan dan semua orang yang berkumpul untuk berduka atas mendiang Yang Mulia Ratu,” lanjutnya.


Tapi, kepergiannya tersebut dianggap telah menjadi pukulan besar bagi pemerintahan Truss. Pasalnya, akan semakin banyak anggota parlemen yang tidak berada di pihak sang perdana menteri.

Diketahui, mantan Menteri Transportasi Grant Shapps yang sebelumnya merupakan pendukung Rishi Sunak diperkirakan akan menggantikan posisi Braverman. Hal ini dianggap akan mengancam posisi Truss, sebab Shapps diyakini juga terlibat dalam upaya menyingkirkan Truss dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Home Stories

Stories 20 Oktober 2022

Terkuak! Ini Email yang Membuat Mendagri Inggris Mundur

Baru 43 hari menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman mengundurkan diri.

Mantan Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman. -Bloomberg-

Context, JAKARTA - Cukup singkat, baru 43 hari menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman mengundurkan diri. Penyebabnya, ia diketahui melanggar aturan dengan mengirim email urusan negara dengan email pribadi.

Braverman yang merupakan seorang bagian dari sayap kanan Inggris ini ‘dipaksa’ mengundurkan diri oleh Perdana Menteri Liz Truss hanya karena salah kirim email ke sesama anggota parlemen. Namun, ternyata email yang dikirimkan tersebut sangat bersifat sensitif.

Berdasarkan surat pengunduran dirinya, ia menyebutkan bahwa surat yang ia kirimkan ke koleganya di pemerintahan tersebut adalah kebijakan mengenai migrasi.

“Sebelumnya hari ini, saya mengirim dokumen resmi dari email pribadi saya ke kolega parlemen terpercaya sebagai bagian dari keterlibatan kebijakan, dan dengan tujuan menggalang dukungan untuk kebijakan pemerintah tentang migrasi,” tulis Braverman dikutip dari BBC.

Kemudian, ia pun mengakui bahwa sebagai Menteri Dalam Negeri, mengundurkan diri adalah cara yang paling tepat untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya.

“Berpura-pura kita tidak melakukan kesalahan, melanjutkan seolah-olah semua orang tidak dapat melihat bahwa kita telah melakukannya, dan berharap bahwa segala sesuatunya akan menjadi benar secara ajaib bukanlah kebijakan yang serius,” jelasnya.

Dilansir The Guardian, draf pernyataan tertulis tentang migrasi dinilai sensitif karena terkait dengan aturan keimigrasian. 


Tanggapan Perdana Menteri Liz Truss

Dalam surat balasannya, Liz Truss menyatakan menerima pengunduran diri Braverman serta kembali mengingatkan tentang peraturan yang seharusnya tidak boleh dilanggar.

“Terima kasih atas surat Anda. Saya menerima pengunduran diri Anda dan menghormati keputusan yang telah Anda buat. Penting agar Peraturan Menteri ditegakkan, dan kerahasiaan Kabinet dihormati,” tulis Liz Truss.

Lanjutnya, Liz Truss juga mengatakan bahwa ia berterima kasih pada jasanya selama menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, terutama dalam mengawasi pengamanan seremonial pemakaman Ratu Elizabeth II.

“Anda mengawasi operasi pemolisian seremonial terbesar yang pernah ada, ketika ribuan petugas dikerahkan dari pasukan di seluruh Inggris untuk memastikan keselamatan Keluarga Kerajaan dan semua orang yang berkumpul untuk berduka atas mendiang Yang Mulia Ratu,” lanjutnya.


Tapi, kepergiannya tersebut dianggap telah menjadi pukulan besar bagi pemerintahan Truss. Pasalnya, akan semakin banyak anggota parlemen yang tidak berada di pihak sang perdana menteri.

Diketahui, mantan Menteri Transportasi Grant Shapps yang sebelumnya merupakan pendukung Rishi Sunak diperkirakan akan menggantikan posisi Braverman. Hal ini dianggap akan mengancam posisi Truss, sebab Shapps diyakini juga terlibat dalam upaya menyingkirkan Truss dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Studi: Kaum Muda Prioritaskan Keamanan Hidup di Atas Segalanya

Penelitian ini menantang stereotip Gen Z lebih berorientasi pada ketenaran dan pengakuan

Noviarizal Fernandez . 06 February 2025

Mandi Es, Tren Kesehatan yang Perlu Ditinjau Ulang

Beberapa tahun terakhir, praktik mandi es semakin populer di kalangan atlet, selebritas, dan influencer kesehatan

Context.id . 06 February 2025

EvieAI: Asisten Kesehatan Virtual Berbasis Jurnal Medis

Movano Health hadirkan EvieAI, asisten kesehatan berbasis AI yang menjanjikan informasi akurat memanfaatkan data jurnal medis

Context.id . 06 February 2025

Tidur Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal

Tidur terlalu lama dapat memengaruhi hormon seperti kortisol dan melatonin yang punya peran besar di ginjal

Context.id . 05 February 2025