Terkuak! Ini Email yang Membuat Mendagri Inggris Mundur
Baru 43 hari menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman mengundurkan diri.
Context, JAKARTA - Cukup singkat, baru 43 hari menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman mengundurkan diri. Penyebabnya, ia diketahui melanggar aturan dengan mengirim email urusan negara dengan email pribadi.
Braverman yang merupakan seorang bagian dari sayap kanan Inggris ini ‘dipaksa’ mengundurkan diri oleh Perdana Menteri Liz Truss hanya karena salah kirim email ke sesama anggota parlemen. Namun, ternyata email yang dikirimkan tersebut sangat bersifat sensitif.
Berdasarkan surat pengunduran dirinya, ia menyebutkan bahwa surat yang ia kirimkan ke koleganya di pemerintahan tersebut adalah kebijakan mengenai migrasi.
“Sebelumnya hari ini, saya mengirim dokumen resmi dari email pribadi saya ke kolega parlemen terpercaya sebagai bagian dari keterlibatan kebijakan, dan dengan tujuan menggalang dukungan untuk kebijakan pemerintah tentang migrasi,” tulis Braverman dikutip dari BBC.
Kemudian, ia pun mengakui bahwa sebagai Menteri Dalam Negeri, mengundurkan diri adalah cara yang paling tepat untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya.
“Berpura-pura kita tidak melakukan kesalahan, melanjutkan seolah-olah semua orang tidak dapat melihat bahwa kita telah melakukannya, dan berharap bahwa segala sesuatunya akan menjadi benar secara ajaib bukanlah kebijakan yang serius,” jelasnya.
Dilansir The Guardian, draf pernyataan tertulis tentang migrasi dinilai sensitif karena terkait dengan aturan keimigrasian.
Tanggapan Perdana Menteri Liz Truss
Dalam surat balasannya, Liz Truss menyatakan menerima pengunduran diri Braverman serta kembali mengingatkan tentang peraturan yang seharusnya tidak boleh dilanggar.
“Terima kasih atas surat Anda. Saya menerima pengunduran diri Anda dan menghormati keputusan yang telah Anda buat. Penting agar Peraturan Menteri ditegakkan, dan kerahasiaan Kabinet dihormati,” tulis Liz Truss.
Lanjutnya, Liz Truss juga mengatakan bahwa ia berterima kasih pada jasanya selama menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, terutama dalam mengawasi pengamanan seremonial pemakaman Ratu Elizabeth II.
“Anda mengawasi operasi pemolisian seremonial terbesar yang pernah ada, ketika ribuan petugas dikerahkan dari pasukan di seluruh Inggris untuk memastikan keselamatan Keluarga Kerajaan dan semua orang yang berkumpul untuk berduka atas mendiang Yang Mulia Ratu,” lanjutnya.
Tapi, kepergiannya tersebut dianggap telah menjadi pukulan besar bagi pemerintahan Truss. Pasalnya, akan semakin banyak anggota parlemen yang tidak berada di pihak sang perdana menteri.
Diketahui, mantan Menteri Transportasi Grant Shapps yang sebelumnya merupakan pendukung Rishi Sunak diperkirakan akan menggantikan posisi Braverman. Hal ini dianggap akan mengancam posisi Truss, sebab Shapps diyakini juga terlibat dalam upaya menyingkirkan Truss dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris.
RELATED ARTICLES
Terkuak! Ini Email yang Membuat Mendagri Inggris Mundur
Baru 43 hari menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman mengundurkan diri.
Context, JAKARTA - Cukup singkat, baru 43 hari menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman mengundurkan diri. Penyebabnya, ia diketahui melanggar aturan dengan mengirim email urusan negara dengan email pribadi.
Braverman yang merupakan seorang bagian dari sayap kanan Inggris ini ‘dipaksa’ mengundurkan diri oleh Perdana Menteri Liz Truss hanya karena salah kirim email ke sesama anggota parlemen. Namun, ternyata email yang dikirimkan tersebut sangat bersifat sensitif.
Berdasarkan surat pengunduran dirinya, ia menyebutkan bahwa surat yang ia kirimkan ke koleganya di pemerintahan tersebut adalah kebijakan mengenai migrasi.
“Sebelumnya hari ini, saya mengirim dokumen resmi dari email pribadi saya ke kolega parlemen terpercaya sebagai bagian dari keterlibatan kebijakan, dan dengan tujuan menggalang dukungan untuk kebijakan pemerintah tentang migrasi,” tulis Braverman dikutip dari BBC.
Kemudian, ia pun mengakui bahwa sebagai Menteri Dalam Negeri, mengundurkan diri adalah cara yang paling tepat untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya.
“Berpura-pura kita tidak melakukan kesalahan, melanjutkan seolah-olah semua orang tidak dapat melihat bahwa kita telah melakukannya, dan berharap bahwa segala sesuatunya akan menjadi benar secara ajaib bukanlah kebijakan yang serius,” jelasnya.
Dilansir The Guardian, draf pernyataan tertulis tentang migrasi dinilai sensitif karena terkait dengan aturan keimigrasian.
Tanggapan Perdana Menteri Liz Truss
Dalam surat balasannya, Liz Truss menyatakan menerima pengunduran diri Braverman serta kembali mengingatkan tentang peraturan yang seharusnya tidak boleh dilanggar.
“Terima kasih atas surat Anda. Saya menerima pengunduran diri Anda dan menghormati keputusan yang telah Anda buat. Penting agar Peraturan Menteri ditegakkan, dan kerahasiaan Kabinet dihormati,” tulis Liz Truss.
Lanjutnya, Liz Truss juga mengatakan bahwa ia berterima kasih pada jasanya selama menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, terutama dalam mengawasi pengamanan seremonial pemakaman Ratu Elizabeth II.
“Anda mengawasi operasi pemolisian seremonial terbesar yang pernah ada, ketika ribuan petugas dikerahkan dari pasukan di seluruh Inggris untuk memastikan keselamatan Keluarga Kerajaan dan semua orang yang berkumpul untuk berduka atas mendiang Yang Mulia Ratu,” lanjutnya.
Tapi, kepergiannya tersebut dianggap telah menjadi pukulan besar bagi pemerintahan Truss. Pasalnya, akan semakin banyak anggota parlemen yang tidak berada di pihak sang perdana menteri.
Diketahui, mantan Menteri Transportasi Grant Shapps yang sebelumnya merupakan pendukung Rishi Sunak diperkirakan akan menggantikan posisi Braverman. Hal ini dianggap akan mengancam posisi Truss, sebab Shapps diyakini juga terlibat dalam upaya menyingkirkan Truss dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris.
POPULAR
RELATED ARTICLES