Gereja Unifikasi Diselidiki Terkait Kematian Shinzo Abe
PM Jepang, Fumio Kishida meminta jajarannya untuk menyelidiki gereja unifikasi, yang berhubungan dengan penembakan eks PM Jepang, Shinzo Abe.
Context.id, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meminta jajarannya untuk menyelidiki gereja unifikasi atas taktik penjualan spiritual, yang berhubungan dengan penembakan mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe.
Pasalnya, pelaku penembakan menyatakan bahwa ibunya “ditipu” oleh gereja dan menyalahkan Abe karena telah mempromosikan gereja unifikasi ini.
Selain itu, pemerintah juga telah menerima lebih dari 1700 konsultasi telepon mengenai Gereja Unifikasi ini. Menurut laporan, gereja ini telah membujuk orang untuk membeli toples dan barang-barang lain yang konon memiliki manfaat supernatural dengan harga selangit dan seringkali dengan paksaan.
Oleh karena itu, akibat tindakan ini, banyak orang mengalami kesulitan keuangan dan jatuh miskin, termasuk sang pelaku penembakan Shinzo Abe. Menurut pengakuan pelaku, ibunya bahkan telah menyumbang hingga 100 juta ke gereja dan membuat keluarganya jatuh miskin.
Namun di sisi lain, gereja menyatakan bahwa hal tersebut merupakan fitnah belaka dan gereja juga tidak lagi menerima sumbangan yang dapat mengakibatkan kesulitan keuangan.
Oleh karena itu, nantinya penyelidikan ini akan sesuai dengan UU Korporasi Agama. Diketahui, ini adalah kali pertama pemerintah Jepang menyelidiki organisasi keagamaan yang dicurigai melakukan kesalahan. “Kami akan menangani kelompok agama yang dianggap bermasalah secara tegas, termasuk di bawah Undang-undang Korporasi Agama,” ujar Kishida dalam sesi Komite Majelis Rendah.
Adapun jika ternyata nanti ditemukan bukti yang membenarkan laporan dari warga, gereja unifikasi ini akan dibubarkan. “Kami akan segera mempertimbangkan untuk meminta pengadilan mengeluarkan perintah pembubaran, jika kami menemukan fakta yang membenarkan (kabar) itu,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jepang, Keiko Nagaoka.
Apa Itu Gereja Unifikasi?
Gereja unifikasi didirikan di Korea Selatan pada 1954 oleh Sun Myung Moon, seorang yang mengaku sebagai mesias dan antikomunis.
Sebenarnya, aliran ini sudah bertahun-tahun disebut oleh para kritikus sebagai aliran sesat dan berbahaya, karena pengaturan keuangan dan cara mereka mendoktrin yang cukup ganjil. Namun, aliran ini tetap menyebar ke Jepang, bahkan diikuti oleh sejumlah anggota parlemen dan partai di Jepang.
RELATED ARTICLES
Gereja Unifikasi Diselidiki Terkait Kematian Shinzo Abe
PM Jepang, Fumio Kishida meminta jajarannya untuk menyelidiki gereja unifikasi, yang berhubungan dengan penembakan eks PM Jepang, Shinzo Abe.
Context.id, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meminta jajarannya untuk menyelidiki gereja unifikasi atas taktik penjualan spiritual, yang berhubungan dengan penembakan mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe.
Pasalnya, pelaku penembakan menyatakan bahwa ibunya “ditipu” oleh gereja dan menyalahkan Abe karena telah mempromosikan gereja unifikasi ini.
Selain itu, pemerintah juga telah menerima lebih dari 1700 konsultasi telepon mengenai Gereja Unifikasi ini. Menurut laporan, gereja ini telah membujuk orang untuk membeli toples dan barang-barang lain yang konon memiliki manfaat supernatural dengan harga selangit dan seringkali dengan paksaan.
Oleh karena itu, akibat tindakan ini, banyak orang mengalami kesulitan keuangan dan jatuh miskin, termasuk sang pelaku penembakan Shinzo Abe. Menurut pengakuan pelaku, ibunya bahkan telah menyumbang hingga 100 juta ke gereja dan membuat keluarganya jatuh miskin.
Namun di sisi lain, gereja menyatakan bahwa hal tersebut merupakan fitnah belaka dan gereja juga tidak lagi menerima sumbangan yang dapat mengakibatkan kesulitan keuangan.
Oleh karena itu, nantinya penyelidikan ini akan sesuai dengan UU Korporasi Agama. Diketahui, ini adalah kali pertama pemerintah Jepang menyelidiki organisasi keagamaan yang dicurigai melakukan kesalahan. “Kami akan menangani kelompok agama yang dianggap bermasalah secara tegas, termasuk di bawah Undang-undang Korporasi Agama,” ujar Kishida dalam sesi Komite Majelis Rendah.
Adapun jika ternyata nanti ditemukan bukti yang membenarkan laporan dari warga, gereja unifikasi ini akan dibubarkan. “Kami akan segera mempertimbangkan untuk meminta pengadilan mengeluarkan perintah pembubaran, jika kami menemukan fakta yang membenarkan (kabar) itu,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jepang, Keiko Nagaoka.
Apa Itu Gereja Unifikasi?
Gereja unifikasi didirikan di Korea Selatan pada 1954 oleh Sun Myung Moon, seorang yang mengaku sebagai mesias dan antikomunis.
Sebenarnya, aliran ini sudah bertahun-tahun disebut oleh para kritikus sebagai aliran sesat dan berbahaya, karena pengaturan keuangan dan cara mereka mendoktrin yang cukup ganjil. Namun, aliran ini tetap menyebar ke Jepang, bahkan diikuti oleh sejumlah anggota parlemen dan partai di Jepang.
POPULAR
RELATED ARTICLES