Share

Home Stories

Stories 17 Oktober 2022

Blibli Segera Go Public, Ini Profilnya!

Blibli akan segera menyusul para e-commerce yang sebelumnya telah lebih dulu go public, seperti GOTO dan Bukalapak.

Blibli akan segera menyusul para e-commerce yang sebelumnya telah lebih dulu go public, seperti GOTO dan Bukalapak. - Antara -

Context.id, JAKARTA - Blibli akan segera mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian, Blibli akan segera menyusul para e-commerce yang sebelumnya telah lebih dulu go public, seperti GOTO dan Bukalapak. 

Namun yang menarik dari IPO kali ini bukan hanya mengenai pencatatannya, melainkan juga nominalnya. Blibli (BELI) juga menambah daftar aksi IPO dengan jumlah saham jumbo di Bursa Efek Indonesia. Diketahui, target dana maksimal perusahaan berlogo biru ini sebesar 17,77 miliar saham. 

Dengan demikian, jika pencatatan ini berjalan sesuai dengan rencana, IPO Blibli akan masuk ke daftar 5 IPO dengan pencatatan terbesar di Bursa Efek Indonesia, setelah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dengan Rp21,9 triliun, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) dengan Rp18,9 triliun, PT GOTO Gojek Tokopedia (GOTO) dengan Rp13,72 triliun, dan PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO) dengan Rp12,24 triliun.

Adapun saham perdana Blibli akan dijual dengan nominal Rp410-Rp450 per saham, sehingga berpotensi untuk mendapatkan dana sekitar Rp7,28 triliun hingga Rp870 triliun dari pencatatan ini. Sementara masa penawaran umum BELI adalah pada 1-3 November 2022 dan rencana pencatatan saham di BEI adalah pada 7 November 2022.


 

Profil PT Global Digital Niaga Tbk. (Blibli)

Mengutip keterangan resminya, PT Global Digital Niaga Tbk. yan berdiri sejak 2011 merupakan pelopor ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel di Indonesia, yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi.

Lebih lanjut, ia sudah berkolaborasi dengan lebih dari 100.000 mitra usaha, dari produsen kebutuhan primer, produk elektronik, kebutuhan sehari-hari, hingga produk untuk keperluan hidup. Adapun kecepatan pengiriman Blibli didukung oleh armada Blibli Express Services (BES) serta 15 mitra logistik. Sejauh ini, Blibli juga memiliki 20 gudang serta 32 hub yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. 

Pada tahun 2017, Blibli sempat mengakuisisi Tiket.com untuk memperluas layanan, dengan adanya jasa perjalanan, akomodasi, dan pengalaman gaya hidup. Kemudian ekspansi bisnis Blibli juga terjadi pada 2021 saat ia mengakuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC), yang mana merupakan induk dari Ranch Market dan Farmers Market.

Aksi korporasi inilah yang kemudian sedikit banyak membawa Blibli menempati peringkat pertama kategori consumer electronics dan makanan segar B2C omnichannel (business to customer) versi Frost & Sullivan.

Diketahui, Blibli per 30 Juni 2022 memiliki total aset sebanyak Rp16,86 triliun serta total liabilitas sebesar Rp8,7 triliun yang didominasi dengan utang bank jangka pendek sebesar Rp5,07 triliun.

Sekalipun itu, Blibli tercatat sudah membukukan pendapatan bersih yang sudah bertumbuh positif di tiga tahun terakhir. Mulai Rp4,18 triliun pada 2019, Rp4,29 triliun pada 2020, dan Rp8,85 triliun pada 2021.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 17 Oktober 2022

Blibli Segera Go Public, Ini Profilnya!

Blibli akan segera menyusul para e-commerce yang sebelumnya telah lebih dulu go public, seperti GOTO dan Bukalapak.

Blibli akan segera menyusul para e-commerce yang sebelumnya telah lebih dulu go public, seperti GOTO dan Bukalapak. - Antara -

Context.id, JAKARTA - Blibli akan segera mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian, Blibli akan segera menyusul para e-commerce yang sebelumnya telah lebih dulu go public, seperti GOTO dan Bukalapak. 

Namun yang menarik dari IPO kali ini bukan hanya mengenai pencatatannya, melainkan juga nominalnya. Blibli (BELI) juga menambah daftar aksi IPO dengan jumlah saham jumbo di Bursa Efek Indonesia. Diketahui, target dana maksimal perusahaan berlogo biru ini sebesar 17,77 miliar saham. 

Dengan demikian, jika pencatatan ini berjalan sesuai dengan rencana, IPO Blibli akan masuk ke daftar 5 IPO dengan pencatatan terbesar di Bursa Efek Indonesia, setelah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dengan Rp21,9 triliun, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) dengan Rp18,9 triliun, PT GOTO Gojek Tokopedia (GOTO) dengan Rp13,72 triliun, dan PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO) dengan Rp12,24 triliun.

Adapun saham perdana Blibli akan dijual dengan nominal Rp410-Rp450 per saham, sehingga berpotensi untuk mendapatkan dana sekitar Rp7,28 triliun hingga Rp870 triliun dari pencatatan ini. Sementara masa penawaran umum BELI adalah pada 1-3 November 2022 dan rencana pencatatan saham di BEI adalah pada 7 November 2022.


 

Profil PT Global Digital Niaga Tbk. (Blibli)

Mengutip keterangan resminya, PT Global Digital Niaga Tbk. yan berdiri sejak 2011 merupakan pelopor ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel di Indonesia, yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi.

Lebih lanjut, ia sudah berkolaborasi dengan lebih dari 100.000 mitra usaha, dari produsen kebutuhan primer, produk elektronik, kebutuhan sehari-hari, hingga produk untuk keperluan hidup. Adapun kecepatan pengiriman Blibli didukung oleh armada Blibli Express Services (BES) serta 15 mitra logistik. Sejauh ini, Blibli juga memiliki 20 gudang serta 32 hub yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. 

Pada tahun 2017, Blibli sempat mengakuisisi Tiket.com untuk memperluas layanan, dengan adanya jasa perjalanan, akomodasi, dan pengalaman gaya hidup. Kemudian ekspansi bisnis Blibli juga terjadi pada 2021 saat ia mengakuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC), yang mana merupakan induk dari Ranch Market dan Farmers Market.

Aksi korporasi inilah yang kemudian sedikit banyak membawa Blibli menempati peringkat pertama kategori consumer electronics dan makanan segar B2C omnichannel (business to customer) versi Frost & Sullivan.

Diketahui, Blibli per 30 Juni 2022 memiliki total aset sebanyak Rp16,86 triliun serta total liabilitas sebesar Rp8,7 triliun yang didominasi dengan utang bank jangka pendek sebesar Rp5,07 triliun.

Sekalipun itu, Blibli tercatat sudah membukukan pendapatan bersih yang sudah bertumbuh positif di tiga tahun terakhir. Mulai Rp4,18 triliun pada 2019, Rp4,29 triliun pada 2020, dan Rp8,85 triliun pada 2021.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025