Share

Stories 19 Oktober 2022

Deretan Kota yang Paling Jarang Terkena Sinar Matahari

Ada beberapa kota di bumi yang sangat jarang mendapatkan sinar matahari, dan salah satu di antaranya tidak bertemu sinar matahari selama enam bulan.

Para penduduk desa Rjukan dan turis berkumpul di alun-alun desa untuk mendapatkan sinar matahari yang dipantulkan. -Insider-

Context, JAKARTA - Sinar matahari adalah salah satu unsur kehidupan yang ada di bumi. Namun, ternyata ada beberapa kota di bumi ini yang sangat jarang mendapatkan sinar matahari.

Banyak manfaat yang telah diberikan oleh sinar matahari terhadap makhluk hidup di muka bumi. Contohnya, seperti tanaman yang membutuhkan sinar matahari untuk tumbuh, yang akhirnya akan bermanfaat sebagai sumber makanan hewan dan manusia.

Selain itu, dilansir National Geographic, tanpa panas dari sinar matahari, bumi akan membeku. Setidaknya, jika kekurangan sinar matahari, maka suhu di suatu wilayah akan sangat dingin. Hal ini lah yang terjadi di beberapa kota berikut yang paling jarang terkena hangatnya sinar matahari.


1. Rjukan (Norwegia)

Rjukan adalah sebuah desa kecil yang berada di Norwegia, sekitar 170 kilometer dari Ibu Kota Oslo. Desa ini terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan. Karena letak geografisnya tersebut, sinar matahari yang harusnya menyentuh Rjukan terhalang oleh tingginya pegunungan di sekitarnya.

Dilansir endesa.com, Rjukan bisa tidak menerima sinar matahari sedikit pun selama enam bulan dalam setahun, atau rata-rata dari September hingga Maret. Akibat hal ini, pada 2013, tiga buah cermin heliostat dipasang. Tujuannya, untuk memantulkan sinar matahari ke pusat desa agar para penduduk tidak menunggu enam bulan hanya bisa merasakan hangatnya sinar matahari.


2. Barrow (AS)

Barrow adalah titik paling utara dari negara Amerika Serikat (AS). Barrow yang terletak di Alaska ini sempat terkenal akibat film “30 days of night” yang menceritakan sekelompok vampir yang memanfaatkan panjangnya gelap di Barrow untuk memburu manusia.

Lebih pendek dari Rjukan, Barrow hanya ditinggalkan oleh sinar matahari selama dua bulan saja. Namun, Barrow juga menjadi salah satu tempat yang mendapatkan pemandangan matahari terlama, kurang lebih selama tiga bulan. Pasalnya, Barrow berlokasi hanya beberapa ratus kilometer dari Lingkaran Kutub Arktik.


3. Torshavn (Kepulauan Faroe)

Torshavn adalah Ibu Kota dari Kepulauan Faroe, negara kepulauan yang terletak di antara Skotlandia dan Islandia. Pulau ini terletak di tengah Atlantik Utara, yang membuatnya hanya mendapatkan sinar matahari selama 37 hari dalam setahun, atau rata-rata sekitar 840 jam per tahun. 

Hal tersebut membuat Torshavn menjadi kota yang sangat dingin. Kondisi tersebut diperparah dengan kencangnya angin yang berhembus, sehingga suhu rata-rata di kota tersebut selalu di bawah 7 derajat celcius.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Stories 19 Oktober 2022

Deretan Kota yang Paling Jarang Terkena Sinar Matahari

Ada beberapa kota di bumi yang sangat jarang mendapatkan sinar matahari, dan salah satu di antaranya tidak bertemu sinar matahari selama enam bulan.

Para penduduk desa Rjukan dan turis berkumpul di alun-alun desa untuk mendapatkan sinar matahari yang dipantulkan. -Insider-

Context, JAKARTA - Sinar matahari adalah salah satu unsur kehidupan yang ada di bumi. Namun, ternyata ada beberapa kota di bumi ini yang sangat jarang mendapatkan sinar matahari.

Banyak manfaat yang telah diberikan oleh sinar matahari terhadap makhluk hidup di muka bumi. Contohnya, seperti tanaman yang membutuhkan sinar matahari untuk tumbuh, yang akhirnya akan bermanfaat sebagai sumber makanan hewan dan manusia.

Selain itu, dilansir National Geographic, tanpa panas dari sinar matahari, bumi akan membeku. Setidaknya, jika kekurangan sinar matahari, maka suhu di suatu wilayah akan sangat dingin. Hal ini lah yang terjadi di beberapa kota berikut yang paling jarang terkena hangatnya sinar matahari.


1. Rjukan (Norwegia)

Rjukan adalah sebuah desa kecil yang berada di Norwegia, sekitar 170 kilometer dari Ibu Kota Oslo. Desa ini terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan. Karena letak geografisnya tersebut, sinar matahari yang harusnya menyentuh Rjukan terhalang oleh tingginya pegunungan di sekitarnya.

Dilansir endesa.com, Rjukan bisa tidak menerima sinar matahari sedikit pun selama enam bulan dalam setahun, atau rata-rata dari September hingga Maret. Akibat hal ini, pada 2013, tiga buah cermin heliostat dipasang. Tujuannya, untuk memantulkan sinar matahari ke pusat desa agar para penduduk tidak menunggu enam bulan hanya bisa merasakan hangatnya sinar matahari.


2. Barrow (AS)

Barrow adalah titik paling utara dari negara Amerika Serikat (AS). Barrow yang terletak di Alaska ini sempat terkenal akibat film “30 days of night” yang menceritakan sekelompok vampir yang memanfaatkan panjangnya gelap di Barrow untuk memburu manusia.

Lebih pendek dari Rjukan, Barrow hanya ditinggalkan oleh sinar matahari selama dua bulan saja. Namun, Barrow juga menjadi salah satu tempat yang mendapatkan pemandangan matahari terlama, kurang lebih selama tiga bulan. Pasalnya, Barrow berlokasi hanya beberapa ratus kilometer dari Lingkaran Kutub Arktik.


3. Torshavn (Kepulauan Faroe)

Torshavn adalah Ibu Kota dari Kepulauan Faroe, negara kepulauan yang terletak di antara Skotlandia dan Islandia. Pulau ini terletak di tengah Atlantik Utara, yang membuatnya hanya mendapatkan sinar matahari selama 37 hari dalam setahun, atau rata-rata sekitar 840 jam per tahun. 

Hal tersebut membuat Torshavn menjadi kota yang sangat dingin. Kondisi tersebut diperparah dengan kencangnya angin yang berhembus, sehingga suhu rata-rata di kota tersebut selalu di bawah 7 derajat celcius.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Malaysia Berlakukan Lisensi Medsos, Telegram dan Tencent Ikut Ajukan

Lisensi berlaku 1 Januari 2025 untuk meningkatkan keamanan daring, perlindungan pengguna layanan pesan internet dan layanan media sosial

Context.id . 26 December 2024

Ulat Pemakan Polimer, Solusi Mengurangi Sampah Plastik?

Larva-larva ini mampu memakan bahan utama styrofoam dan bisa berpotensi membantu mengurangi polusi lebih cepat dan lebih efisien

Context.id . 26 December 2024

Singapura Ungguli Hong Kong dalam Perlombaan Menjadi Pusat Kripto

Singapura memberikan aturan yang lebih longgar bagi perdagangan kripto sementara Hong Kong masih memberlakukan aturan yang ketat

Context.id . 26 December 2024

Pembangunan Pabrik BYD Brasil Dihentikan karena Pekerjanya Dijadikan Budak

Para pekerja asal China itu hidup dalam kondisi yang mirip dengan perbudakan karena paspor dan sebagian besar gaji mereka dipotong oleh perusahaan ...

Context.id . 24 December 2024