Share

Home Stories

Stories 07 Oktober 2022

Gawat! Facebook Bakal PHK 12.000 Karyawan

Facebook dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada setidaknya 12.000, atau sekitar 15 persen dari karyawannya.

Bos Facebook, Mark Zuckerberg. -Bloomberg-

Context, JAKARTA - Perusahaan Meta dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sedikitnya kepada 12.000, atau sekitar 15 persen dari karyawannya yang bekerja untuk Facebook. Hal ini adalah keputusan yang diambil Facebook untuk menghadapi perlambatan ekonomi global.

Dilansir The Federal, para manajer yang bekerja untuk perusahaan media sosial tersebut, telah diminta untuk membuat daftar dari 15 persen bawahannya yang dikategorikan sebagai “membutuhkan dukungan”, atau dalam kata lain gagal memenuhi target perusahaan.

Karyawan yang dikategorikan sebagai “membutuhkan dukungan” tersebut dikenakan persyaratan baru di bawah rencana peningkatan kerja atau performance improvement plan (PIP). Namun menurut kabar, para karyawan yang berada di bawah PIP kemungkinan besar akan terkena PHK.


Facebook Memberhentikan Perekrutan Karyawan

Isu PHK massal yang akan dilakukan Facebook ini berawal dari pengumuman yang dilakukan oleh Meta soal Facebook yang akan membekukan perekrutan. Dilansir The Guardian, bos Facebook Mark Zuckerberg juga telah menyebutkan bahwa hal tersebut dikarenakan adanya ketidakpastian perekonomian global.

Saat ini, beberapa perusahaan teknologi raksasa lainnya juga telah terpaksa untuk melakukan PHK kepada banyak karyawannya sebagai langkah antisipasi menghadapi situasi ekonomi global yang buruk, dan kemungkinan adanya resesi di tahun depan.

“Saya berharap ekonomi akan lebih stabil sekarang, tetapi dari apa yang kami lihat sepertinya belum, jadi kami ingin merencanakan agak konservatif,” kata Zuckerberg

Karena itu, pemberhentian perekrutan adalah salah satu cara antisipasi yang akan dilakukan Zuckerberg untuk memangkas pengeluaran. “Rencana kami adalah untuk terus mengurangi pertumbuhan jumlah karyawan selama tahun depan,” katanya.

Sebagian besar anggaran yang dialihkan kepada setiap tim juga akan dikurangi. Karena itu, Zuckerberg berharap bahwa setiap tim harus bisa menangani masalah-masalah yang akan dihadapi, seperti pengurangan karyawan, dan lain sebagainya.

“Banyak tim akan menyusut sehingga kami dapat mengalihkan energi ke area lain, dan saya ingin memberi para pemimpin kami kemampuan untuk memutuskan dalam tim mereka di mana harus menggandakan [karyawan], di mana harus mengisi ulang pengurangan, dan di mana harus merestrukturisasi tim sambil meminimalkan dampak negatif jangka panjang,” jelas Zuckerberg.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Stories 07 Oktober 2022

Gawat! Facebook Bakal PHK 12.000 Karyawan

Facebook dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada setidaknya 12.000, atau sekitar 15 persen dari karyawannya.

Bos Facebook, Mark Zuckerberg. -Bloomberg-

Context, JAKARTA - Perusahaan Meta dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sedikitnya kepada 12.000, atau sekitar 15 persen dari karyawannya yang bekerja untuk Facebook. Hal ini adalah keputusan yang diambil Facebook untuk menghadapi perlambatan ekonomi global.

Dilansir The Federal, para manajer yang bekerja untuk perusahaan media sosial tersebut, telah diminta untuk membuat daftar dari 15 persen bawahannya yang dikategorikan sebagai “membutuhkan dukungan”, atau dalam kata lain gagal memenuhi target perusahaan.

Karyawan yang dikategorikan sebagai “membutuhkan dukungan” tersebut dikenakan persyaratan baru di bawah rencana peningkatan kerja atau performance improvement plan (PIP). Namun menurut kabar, para karyawan yang berada di bawah PIP kemungkinan besar akan terkena PHK.


Facebook Memberhentikan Perekrutan Karyawan

Isu PHK massal yang akan dilakukan Facebook ini berawal dari pengumuman yang dilakukan oleh Meta soal Facebook yang akan membekukan perekrutan. Dilansir The Guardian, bos Facebook Mark Zuckerberg juga telah menyebutkan bahwa hal tersebut dikarenakan adanya ketidakpastian perekonomian global.

Saat ini, beberapa perusahaan teknologi raksasa lainnya juga telah terpaksa untuk melakukan PHK kepada banyak karyawannya sebagai langkah antisipasi menghadapi situasi ekonomi global yang buruk, dan kemungkinan adanya resesi di tahun depan.

“Saya berharap ekonomi akan lebih stabil sekarang, tetapi dari apa yang kami lihat sepertinya belum, jadi kami ingin merencanakan agak konservatif,” kata Zuckerberg

Karena itu, pemberhentian perekrutan adalah salah satu cara antisipasi yang akan dilakukan Zuckerberg untuk memangkas pengeluaran. “Rencana kami adalah untuk terus mengurangi pertumbuhan jumlah karyawan selama tahun depan,” katanya.

Sebagian besar anggaran yang dialihkan kepada setiap tim juga akan dikurangi. Karena itu, Zuckerberg berharap bahwa setiap tim harus bisa menangani masalah-masalah yang akan dihadapi, seperti pengurangan karyawan, dan lain sebagainya.

“Banyak tim akan menyusut sehingga kami dapat mengalihkan energi ke area lain, dan saya ingin memberi para pemimpin kami kemampuan untuk memutuskan dalam tim mereka di mana harus menggandakan [karyawan], di mana harus mengisi ulang pengurangan, dan di mana harus merestrukturisasi tim sambil meminimalkan dampak negatif jangka panjang,” jelas Zuckerberg.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Bukan Cuma Kafe, di Blok M Juga Ada Koperasi Kelurahan Merah Putih

Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Melawai di Blok M Hub, Jakarta Selatan merupakan Koperasi Merah Putih tingkat kelurahan pertama di Indonesia

Renita Sukma . 26 August 2025

TikTok Rilis Fitur Kampus, Mirip Facebook Versi Awal

Survei Pew Research Center pada 2024 menemukan enam dari sepuluh remaja di AS mengaku rutin menggunakan TikTok dan fitur ini bisa menggaet lebih ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Bubur Ayam Indonesia Dinobatkan sebagai Bubur Terenak di Dunia!

TasteAtlas menempatkan bubur ayam Indonesia sebagai bubur terenak dunia mengungguli Arroz Caldo dari Filipina serta Chè ba màu, bubur khas Vietn ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Menang di WTO, Mendag Dorong Uni Eropa Cabut Bea Imbalan Biodiesel

Pemerintah Indonesia mendesak Uni Eropa agar segera menghapus bea masuk imbalan atas impor produk biodiesel RI setelah terbitnya keputusan WTO

Renita Sukma . 25 August 2025