Share

Stories 06 Oktober 2022

Iwan Bule Ogah Mundur, Sebut Netizen Tak Tahu Regulasi

Menurut Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, kejadian di Kanjuruhan tidak ada kaitannya dengan dirinya.

Ketua Umum PSSI M Iriawan melambaikan tangannya saat pembukaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Sabtu (2/11/2019). -Antara-

Context, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSS) Mochamad Iriawan dengan tegas menolak desakan mundur yang dilontarkan oleh netizen dan suporter sepak bola di media sosial. Menurutnya, kejadian di Kanjuruhan tidak ada kaitannya dengan dirinya.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut mengatakan bahwa orang-orang yang mendesak dirinya untuk mundur, berarti mereka belum membaca regulasi. Karena jika berdasarkan regulasi, yang harus bertanggung jawab sepenuhnya adalah panitia pelaksana pertandingan (Panpel).

"Kalau mereka komentar ini mungkin tidak tahu regulasi, tolong baca di aturan itu. Bagaimana mau mengaitkan dengan saya, kan setiap pertandingan di suatu tempat Panpel yang harus bertanggung jawab," kata Iwan Bule, dikutip dari Tempo.

Selain itu, Iwan Bule yang merupakan Ketum PSSI ini juga mengaku bahwa ia tidak pernah ikut campur dalam masalah teknis. Setiap pekerjaan koordinasi dengan pihak kepolisian mau pun operator Liga 1 adalah tugas dari Panpel.

"PT LIB pun di luar. Ini semua tanggung jawab Panpel, memang begitu aturannya. Kalau netizen ngomong begitu, mohon maaf saya tidak tahu apa dasarnya," katanya.


Ribuan Netizen Tandatangani Petisi Online

Mendengar pernyataan Iwan Bule yang seperti tidak mau disalahkan, para penggemar sepak bola, dan netizen lainnya di media sosial pun meluapkan kekesalannya. Salah satunya, dengan membuat petisi online.

“Kita netizen sebagai pihak yang diketawain, mari tandatangani petisi Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur! https://chng.it/cVXR9KxY lewat @ChangeOrg_ID,” tulis salah seorang selebtweet @mazzini_gsp.

Selain Mazzini, petisi tersebut juga telah disebar oleh banyak netizen di media sosial. Seperti judulnya, petisi tersebut berisi tuntutan agar ketum PSSI dan Direktur PT LIB mundur, karena dianggap bertanggung jawab pada meninggalnya ratusan suporter sepak bola di Kanjuruhan.

Petisi tersebut diprakarsai oleh Emerson Yuntho, Richard Ahmad Supriyanto, Purnomo Wijoyo, Bagus Ari Wibowo, Riho Vebrian, Febrianto, dan beberapa orang lainnya. Dari pantauan Context, hingga kini petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 6.400 netizen. 

 

Dituntut Mundur Karena Dianggap Bertanggung Jawab

Sebelumnya, desakan agar Iwan Bule mundur dari jabatannya sebagai Ketum PSSI muncul setelah dirinya dianggap bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan. 

Dilansir Harian Jogja, desakan tersebut salah satunya datang dari Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. Menurutnya, Iwan Bule harus mundur dari jabatannya sebagai bentuk dari pertanggungjawabannya terhadap tragedi Kanjuruhan.

Mendukung pernyataan tersebut, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya juga mengatakan bahwa para petinggi terkait harus dicopot dari jabatannya, hal ini adalah bentuk keseriusan dalam menangani suatu tragedi.

“Kejadian ini gak cukup direspon dengan template belasungkawa, duka cita, prihatin, dan berharap. Keseriusan harus ditunjukan dengan mencopot otoritas terkait. Kenapa harus mencopot? Karena kita tahu hampir tidak ada budaya mengundurkan diri di negeri ini, bahkan ketika nyawa yang telah menjadi korbannya,” ujar Yunarto melalui unggahan instagramnya.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Stories 06 Oktober 2022

Iwan Bule Ogah Mundur, Sebut Netizen Tak Tahu Regulasi

Menurut Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, kejadian di Kanjuruhan tidak ada kaitannya dengan dirinya.

Ketua Umum PSSI M Iriawan melambaikan tangannya saat pembukaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Sabtu (2/11/2019). -Antara-

Context, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSS) Mochamad Iriawan dengan tegas menolak desakan mundur yang dilontarkan oleh netizen dan suporter sepak bola di media sosial. Menurutnya, kejadian di Kanjuruhan tidak ada kaitannya dengan dirinya.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut mengatakan bahwa orang-orang yang mendesak dirinya untuk mundur, berarti mereka belum membaca regulasi. Karena jika berdasarkan regulasi, yang harus bertanggung jawab sepenuhnya adalah panitia pelaksana pertandingan (Panpel).

"Kalau mereka komentar ini mungkin tidak tahu regulasi, tolong baca di aturan itu. Bagaimana mau mengaitkan dengan saya, kan setiap pertandingan di suatu tempat Panpel yang harus bertanggung jawab," kata Iwan Bule, dikutip dari Tempo.

Selain itu, Iwan Bule yang merupakan Ketum PSSI ini juga mengaku bahwa ia tidak pernah ikut campur dalam masalah teknis. Setiap pekerjaan koordinasi dengan pihak kepolisian mau pun operator Liga 1 adalah tugas dari Panpel.

"PT LIB pun di luar. Ini semua tanggung jawab Panpel, memang begitu aturannya. Kalau netizen ngomong begitu, mohon maaf saya tidak tahu apa dasarnya," katanya.


Ribuan Netizen Tandatangani Petisi Online

Mendengar pernyataan Iwan Bule yang seperti tidak mau disalahkan, para penggemar sepak bola, dan netizen lainnya di media sosial pun meluapkan kekesalannya. Salah satunya, dengan membuat petisi online.

“Kita netizen sebagai pihak yang diketawain, mari tandatangani petisi Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur! https://chng.it/cVXR9KxY lewat @ChangeOrg_ID,” tulis salah seorang selebtweet @mazzini_gsp.

Selain Mazzini, petisi tersebut juga telah disebar oleh banyak netizen di media sosial. Seperti judulnya, petisi tersebut berisi tuntutan agar ketum PSSI dan Direktur PT LIB mundur, karena dianggap bertanggung jawab pada meninggalnya ratusan suporter sepak bola di Kanjuruhan.

Petisi tersebut diprakarsai oleh Emerson Yuntho, Richard Ahmad Supriyanto, Purnomo Wijoyo, Bagus Ari Wibowo, Riho Vebrian, Febrianto, dan beberapa orang lainnya. Dari pantauan Context, hingga kini petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 6.400 netizen. 

 

Dituntut Mundur Karena Dianggap Bertanggung Jawab

Sebelumnya, desakan agar Iwan Bule mundur dari jabatannya sebagai Ketum PSSI muncul setelah dirinya dianggap bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan. 

Dilansir Harian Jogja, desakan tersebut salah satunya datang dari Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. Menurutnya, Iwan Bule harus mundur dari jabatannya sebagai bentuk dari pertanggungjawabannya terhadap tragedi Kanjuruhan.

Mendukung pernyataan tersebut, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya juga mengatakan bahwa para petinggi terkait harus dicopot dari jabatannya, hal ini adalah bentuk keseriusan dalam menangani suatu tragedi.

“Kejadian ini gak cukup direspon dengan template belasungkawa, duka cita, prihatin, dan berharap. Keseriusan harus ditunjukan dengan mencopot otoritas terkait. Kenapa harus mencopot? Karena kita tahu hampir tidak ada budaya mengundurkan diri di negeri ini, bahkan ketika nyawa yang telah menjadi korbannya,” ujar Yunarto melalui unggahan instagramnya.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Siapakah Kim Keon-hee, ‘Lady Macbeth’ Korea Selatan?

Saat suaminya, Presiden Yoon Suk-yeol, dimakzulkan oleh parlemen, banyak yang menyalahkan Kim atas kejatuhan politik sang presiden

Context.id . 20 December 2024

Badan Antariksa Eropa Membuat Gerhana Matahari Buatan, Untuk Apa?

Badan Antariksa Eropa (ESA) meluncurkan Proba-3, wahana luar angkasa yang bertujuan menciptakan gerhana matahari buatan

Context.id . 20 December 2024

Harta Karun Tersembunyi di Hutan Afrika

Rumah bagi keanekaragaman hayati dan penyerap karbon yang tak ternilai

Context.id . 20 December 2024

Jepang dan India Kembangkan Satelit Laser Atasi Sampah Luar Angkasa

Sistem laser akan menghentikan perputaran sampah antariksa dan mengecilkannya sehingga pesawat perbaikan bisa menangkapnya

Context.id . 20 December 2024