Share

Home Stories

Stories 05 Oktober 2022

Tim Tragedi Kanjuruhan, Presiden: Sebulan Harus Tuntas!

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan resmi dibuat dan akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam, Mahfud MD.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan resmi dibuat dan akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam, Mahfud MD. - Antara -

Context.id, JAKARTA - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan resmi dibuat. Tim ini pun akan dipimpin langsung oleh Menteri Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD.

Diketahui, hal ini sudah didiskusikan melalui rapat pada Senin (3/10/2022), dengan susunan tim yang sudah dilaporkan dan disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Tim inipun diisi oleh nama-nama dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pengamat dan jurnalis olahraga, serta mantan pemain sepak bola.

Sebelumnya, tim ini juga dibentuk atas arahan Presiden Jokowi dalam Surat Keputusan Presiden. Maka dari itu, Presiden Jokowi pun memberi waktu satu bulan sejak (4/1/2022) kepada TGIPF untuk mengungkap tragedi tersebut.  

“Tim pencari fakta itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan,” ujar Mahfud dalam laman resmi Kemkominfo, pada Rabu (5/10/2022).

Tim ini nantinya akan terjun ke lapangan untuk menginvestigasi dan mengungkapkan berbagai hal, mulai dari siapa yang memberi komando, hingga pertanyaan mengenai jadwal pertandingan yang tetap dilakukan pada malam hari. 

Menurut Mahfud, masalah besar atas tragedi ini sebenarnya sudah diketahui, tinggal masalah-masalah detailnya saja yang diharapkan bisa dikerjakan tidak sampai satu bulan. 

Pasalnya menurut Mahfud, setiap instansi terkait sudah memiliki tim tersendiri, yang nantinya dapat dikoordinasikan dengan tim yang berada di bawah arahannya.

“Ketika bagi tugas itu bisa memanggil orang, bisa mendatangi tempat karena itu kan banyak pihak. Ada yang harus ke FIFA, ada yang harus ke Polri, ada yang harus ke desa, ada yang harus ke lapangan, dan sebagainya. Ada yang mempelajari peraturan perundang-undangannya,” ujar Mahfud lagi.

 

Adapun anggota tim TGIPF adalah sebagai berikut.

Ketua: Menteri Koordinator Polhukam, Prof. Mahfud MD

Wakil Ketua: Menpra Zainudin Amali

Sekretaris: Dr. Nur Rochmad S.H., M.H. 

Anggota:

Prof. Dr. Rhenald Kasali (akademisi UI)

Prof. Dr. Sumaryanto (rektor UNY)

Akmal Marhali (pengamat olahraga/ koordinator save our soccer)

Anton Sanjoyo (jurnalis olahraga Harian Kompas)

Nugroho Setiawan (mantan pengurus PSSI dengan lisensi FIFA)

Letjen TNI (purn) Doni Monardo (mantan kepala BNPB)

Mayjen TNI (purn) Dr. Suwarno S. IP. M.Sc (wakil ketua umum 1 KONI)

Irjen Pol (pur) Sri Handayani (mantan wakapolda Kalimantan Barat)

Laode M. Syarif S.H. LLM. Ph.D (kemitraan)

Kurniawan Dwi Yulianto (mantan pemain timnas/ APPI)

 

Diketahui, pada Sabtu (1/10/2022) terjadi insiden yang paling buruk dalam sejarah sepak bola Indonesia. Pasalnya, seusai pertandingan antara Arema dengan Persebaya terjadi kericuhan yang menyebabkan sekitar 400 orang menjadi korban dan 131 orang di antaranya meninggal dunia.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 05 Oktober 2022

Tim Tragedi Kanjuruhan, Presiden: Sebulan Harus Tuntas!

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan resmi dibuat dan akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam, Mahfud MD.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan resmi dibuat dan akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam, Mahfud MD. - Antara -

Context.id, JAKARTA - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan resmi dibuat. Tim ini pun akan dipimpin langsung oleh Menteri Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD.

Diketahui, hal ini sudah didiskusikan melalui rapat pada Senin (3/10/2022), dengan susunan tim yang sudah dilaporkan dan disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Tim inipun diisi oleh nama-nama dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pengamat dan jurnalis olahraga, serta mantan pemain sepak bola.

Sebelumnya, tim ini juga dibentuk atas arahan Presiden Jokowi dalam Surat Keputusan Presiden. Maka dari itu, Presiden Jokowi pun memberi waktu satu bulan sejak (4/1/2022) kepada TGIPF untuk mengungkap tragedi tersebut.  

“Tim pencari fakta itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan,” ujar Mahfud dalam laman resmi Kemkominfo, pada Rabu (5/10/2022).

Tim ini nantinya akan terjun ke lapangan untuk menginvestigasi dan mengungkapkan berbagai hal, mulai dari siapa yang memberi komando, hingga pertanyaan mengenai jadwal pertandingan yang tetap dilakukan pada malam hari. 

Menurut Mahfud, masalah besar atas tragedi ini sebenarnya sudah diketahui, tinggal masalah-masalah detailnya saja yang diharapkan bisa dikerjakan tidak sampai satu bulan. 

Pasalnya menurut Mahfud, setiap instansi terkait sudah memiliki tim tersendiri, yang nantinya dapat dikoordinasikan dengan tim yang berada di bawah arahannya.

“Ketika bagi tugas itu bisa memanggil orang, bisa mendatangi tempat karena itu kan banyak pihak. Ada yang harus ke FIFA, ada yang harus ke Polri, ada yang harus ke desa, ada yang harus ke lapangan, dan sebagainya. Ada yang mempelajari peraturan perundang-undangannya,” ujar Mahfud lagi.

 

Adapun anggota tim TGIPF adalah sebagai berikut.

Ketua: Menteri Koordinator Polhukam, Prof. Mahfud MD

Wakil Ketua: Menpra Zainudin Amali

Sekretaris: Dr. Nur Rochmad S.H., M.H. 

Anggota:

Prof. Dr. Rhenald Kasali (akademisi UI)

Prof. Dr. Sumaryanto (rektor UNY)

Akmal Marhali (pengamat olahraga/ koordinator save our soccer)

Anton Sanjoyo (jurnalis olahraga Harian Kompas)

Nugroho Setiawan (mantan pengurus PSSI dengan lisensi FIFA)

Letjen TNI (purn) Doni Monardo (mantan kepala BNPB)

Mayjen TNI (purn) Dr. Suwarno S. IP. M.Sc (wakil ketua umum 1 KONI)

Irjen Pol (pur) Sri Handayani (mantan wakapolda Kalimantan Barat)

Laode M. Syarif S.H. LLM. Ph.D (kemitraan)

Kurniawan Dwi Yulianto (mantan pemain timnas/ APPI)

 

Diketahui, pada Sabtu (1/10/2022) terjadi insiden yang paling buruk dalam sejarah sepak bola Indonesia. Pasalnya, seusai pertandingan antara Arema dengan Persebaya terjadi kericuhan yang menyebabkan sekitar 400 orang menjadi korban dan 131 orang di antaranya meninggal dunia.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Sushila Karki, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Nepal

Setelah meredanya gelombang protes di Nepal, Sushila Karki ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sementara dan disebut menandakan tumbuhnya kepercayaan ...

Renita Sukma . 16 September 2025

Penembak Aktivis Charlie Kirk Ditangkap Setelah 33 Jam Diburu

Tyler Robinson, pria 22 tahun dari Utah, berhasil ditangkap setelah buron 33 jam atas tuduhan membunuh aktivis konservatif Charlie Kirk

Renita Sukma . 14 September 2025

Setelah Penggerebekan Imigrasi AS, Pekerja Korea Selatan Dipulangkan

Sekitar 300 pekerja Korea Selatan akhirnya kembali ke negara setelah sempat ditahan oleh imigrasi AS.

Renita Sukma . 14 September 2025

Ada Tuntutan Bubarkan DPR, Secara Hukum Indonesia Bisa?

Tuntutan pembubaran DPR menggaung saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025. Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyebut hal itu secara hukum tid ...

Renita Sukma . 14 September 2025