Baru Jadi Unicorn, Valuasi Dana Duduki Lima Besar
Salah satu perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi financial (fintech), Dana, telah masuk ke dalam deretan unicorn asal Indonesia.
Context, JAKARTA - Salah satu perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi financial (fintech), Dana, telah masuk ke dalam deretan unicorn asal Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis oleh CB Insights, Dana memiliki valuasi sebesar US$1,13 miliar, atau setara dengan Rp16,9 triliun. Nilai tersebut bisa tercapai dikarenakan Dana baru sana mendapatkan suntikan US$250 juta atau sekitar Rp3,8 triliun dari Sinar Mas dan Lazada.
Dengan valuasi tersebut, Dana langsung menduduki peringkat lima dari dari deretan unicorn asal Indonesia dengan valuasi tertinggi. Di atas Dana, ada startup e-commerce Akulaku dengan valuasi sebesar US$2 miliar, kemudian ada Ovo dengan valuasi US$2,9 miliar.
Di peringkat dua ada startup travel, yaitu Traveloka dengan valuasi US$3 miliar, dan di peringkat pertama ada startup J&T Express yang bergerak di bidang supply chain, logistics, & delivery dengan valuasi sebesar US$20 miliar.
Kemudian, di bawah Dana ada enam startup unicorn yang memiliki valuasi sebesar US$1 miliar. Secara berurutan, mereka adalah Blibli.com, Kredivo, Tiket.com, Kopi Kenangan, Ajaib, dan Xendit.
Dilansir dataindonesia.id, untuk dua perusahaan startup besar asal Indonesia lainnya, yaitu GoTo dan Bukalapak telah dikeluarkan dari daftar unicorn asal Indonesia. Bukan berarti valuasinya menurun, namun dikarenakan dua perusahaan tersebut sudah melantai di bursa saham. Mereka pun juga sudah berubah menjadi perusahaan terbuka.
CEO Dana Sambut Investor Baru
Dilansir Bisnis, CEO dan Co-Founder Dana Indonesia Vince Iswara mengatakan bahwa perusahaannya akan terus berkomitmen untuk menjadi platform dengan ekosistem yang terbuka, serta menjadi solusi untuk setiap pembayaran dan layanan keuangan, yang diperlukan untuk inklusi keuangan yang lebih besar.
"Didukung oleh strategi tersebut, Dana berada di jalur yang tepat untuk mencapai lebih dari dua kali lipat total volume pembayaran atau nilai transaksi bruto pada 2022 dibandingkan dengan 2021," kata Vince.
Lanjutnya, ia juga mengatakan bahwa pihaknya sangat senang dengan bergabungnya Sinar Mas dan Lazada Group sebagai pemegang saham Dana Indonesia. Hal ini menandakan bergabungnya dua perusahaan tersebut dengan EMTEK Group dan Ant Group sebagai pemegang saham.
Kemudian, Vince juga mengatakan bahwa para investor yang baru bergabung ini bisa memanfaatkan teknologi pembayaran dan keuangan yang dimiliki Dana.
RELATED ARTICLES
Baru Jadi Unicorn, Valuasi Dana Duduki Lima Besar
Salah satu perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi financial (fintech), Dana, telah masuk ke dalam deretan unicorn asal Indonesia.
Context, JAKARTA - Salah satu perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi financial (fintech), Dana, telah masuk ke dalam deretan unicorn asal Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis oleh CB Insights, Dana memiliki valuasi sebesar US$1,13 miliar, atau setara dengan Rp16,9 triliun. Nilai tersebut bisa tercapai dikarenakan Dana baru sana mendapatkan suntikan US$250 juta atau sekitar Rp3,8 triliun dari Sinar Mas dan Lazada.
Dengan valuasi tersebut, Dana langsung menduduki peringkat lima dari dari deretan unicorn asal Indonesia dengan valuasi tertinggi. Di atas Dana, ada startup e-commerce Akulaku dengan valuasi sebesar US$2 miliar, kemudian ada Ovo dengan valuasi US$2,9 miliar.
Di peringkat dua ada startup travel, yaitu Traveloka dengan valuasi US$3 miliar, dan di peringkat pertama ada startup J&T Express yang bergerak di bidang supply chain, logistics, & delivery dengan valuasi sebesar US$20 miliar.
Kemudian, di bawah Dana ada enam startup unicorn yang memiliki valuasi sebesar US$1 miliar. Secara berurutan, mereka adalah Blibli.com, Kredivo, Tiket.com, Kopi Kenangan, Ajaib, dan Xendit.
Dilansir dataindonesia.id, untuk dua perusahaan startup besar asal Indonesia lainnya, yaitu GoTo dan Bukalapak telah dikeluarkan dari daftar unicorn asal Indonesia. Bukan berarti valuasinya menurun, namun dikarenakan dua perusahaan tersebut sudah melantai di bursa saham. Mereka pun juga sudah berubah menjadi perusahaan terbuka.
CEO Dana Sambut Investor Baru
Dilansir Bisnis, CEO dan Co-Founder Dana Indonesia Vince Iswara mengatakan bahwa perusahaannya akan terus berkomitmen untuk menjadi platform dengan ekosistem yang terbuka, serta menjadi solusi untuk setiap pembayaran dan layanan keuangan, yang diperlukan untuk inklusi keuangan yang lebih besar.
"Didukung oleh strategi tersebut, Dana berada di jalur yang tepat untuk mencapai lebih dari dua kali lipat total volume pembayaran atau nilai transaksi bruto pada 2022 dibandingkan dengan 2021," kata Vince.
Lanjutnya, ia juga mengatakan bahwa pihaknya sangat senang dengan bergabungnya Sinar Mas dan Lazada Group sebagai pemegang saham Dana Indonesia. Hal ini menandakan bergabungnya dua perusahaan tersebut dengan EMTEK Group dan Ant Group sebagai pemegang saham.
Kemudian, Vince juga mengatakan bahwa para investor yang baru bergabung ini bisa memanfaatkan teknologi pembayaran dan keuangan yang dimiliki Dana.
POPULAR
RELATED ARTICLES