Stories - 21 September 2022
Anggaran MRT Jakarta Bengkak, Proyek Jadi Molor?
Anggaran untuk proyek MRT Jakarta Fase 2 yang melintas dari Ancol hingga Bundaran HI, naik dari Rp22,6 triliun menjadi Rp25,3 triliun.

Context.id, JAKARTA - Anggaran untuk proyek MRT Jakarta Fase 2 yang melintas dari Ancol hingga Bundaran HI, naik dari Rp22,6 triliun menjadi Rp25,3 triliun.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Persaroda) Silvia Halim kepada wartawan di Head Office MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Selasa (20/9/2022). “Memang benar ada peningkatan,” ujarnya.
Dilansir dari Tempo dan Bisnis, Silvia menyatakan bahwa peningkatan ini diakibatkan oleh jumlah stasiun yang bertambah dan adanya perpindahan jalur, yang mengakibatkan kenaikan bahan material yang digunakan.
Apalagi, harga rata-rata bahan baku material juga sedang mengalami kenaikan akibat krisis rantai pasok dan permintaan barang-barang yang semakin tinggi. Selain itu, kenaikan budget pembangunan ini juga diakibatkan oleh kelangkaan cip semikonduktor yang diakibatkan oleh inflasi dan kenaikan harga minyak serta energi dunia.
“Jadi kalau ada masalah semikonduktor ini kita berimbas ke pembiayaan dan waktu. Krisis ini bukan hanya mahal, tetapi bikin cipnya butuh waktu lama, semua rebutan dapet produk material ini berpengaruh,” ujar Silvia.
Adapun dilansir dari Astra Honda, cip semikonduktor adalah isolator listrik (barang yang tidak dapat dilalui arus listrik) dan merupakan bahan utama untuk membuat Integrated Circuit (IC). Dalam keadaan tertentu, cip semikonduktor juga dapat menjadi pengalir arus listrik (konduktor) untuk menguatkan arus, penguat tegangan, dan penguat daya.
Diketahui, cip ini digunakan pula pada mesin mobil dan motor, bahkan mesin otomotif tanpa adanya cip ini, tidak akan beroperasi sempurna.
Kembali lagi ke MRT Jakarta, Silvia menyatakan bahwa bukan hanya anggaran yang bertambah, melainkan juga estimasi penyelesaian proyek. Pada 2018 lalu diprediksi bahwa proyek MRT ini akan selesai pada 2025, tetapi saat ini proyeksi penyelesaian mundur menjadi 2029.
Bagaimana Progres Pengerjaannya?
Saat ini, proses pengerjaan pada fase 2 segmen 1 (Thamrin-Monas) sudah mencapai 34,58 persen, segmen 2 (Harmoni-Kota) sudah mencapai 5,19 persen.
Untuk paket CP 201 (Bundaran HI-Harmoni) yang sudah dimulai sejak Februari 2022 sudah mencapai 43 persen dan paket CP 202 (Harmoni-Mangga Besar) yang baru mulai pada Juli 2022 baru mencapai 6,8 persen.
Penulis : Crysania Suhartanto
Editor : Putri Dewi
MORE STORIES

Pencemaran Udara Perlu Diiringi Penegakkan Hukum
Penyelesaian persoalan pencemaran udara perlu diiringi dengan penegakkan hukum
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023

Polemik Utang Pemerintah ke BUMN
Pemerintah diminta untuk segera membayarkan utang atau tanggungannya kepada BUMN agar tidak mengganggu kinerja perusahaan pelat merah tersebut
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023

Kejagung Dalami Korupsi Dana Sawit di BPDPKS
Kerugian negara dalam dugaan korupsi di BPDPKS ini karena ada korporasi yang mendapatkan dana pengembangan biodiesel tapi hasilnya tidak sesuai
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023

Kementerian BUMN Gandeng Kejagung Awasi Dana Pensiun
Amburadulnya pengelolaan dana pensiun badan usaha milik negara (Dapen BUMN) yang dapat mengakibatkan kerugian besar menjadi perhatian pemerintah
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2023 - Context
Copyright © 2023 - Context