Azyumardi Azra, Sang Pemilik Gelar Sir di Indonesia
Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (18/9/2022).
Context.id, JAKARTA - Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (18/9/2022) di Malaysia pukul 12.30 waktu setempat.
“Telah meninggal dunia Prof. Dr. Azyumardi Azra. Semoga beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar keterangan tertulis dari Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, dikutip dari Tempo.
Diketahui, pria berkelahiran 1955 ini saat itu sedang mengunjungi Malaysia untuk menjadi pembicara pada sebuah acara. Namun, ketika pesawatnya baru akan mendarat di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, kesehatannya mulai memburuk.
Azyumardi pun langsung menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Serdang, Malaysia. Akan tetapi kondisinya tidak kunjung stabil hingga pada dua hari kemudian, ia meninggal dunia.
Ia akan disemayamkan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata pada hari ini Selasa (20/9/2022).
Profil Azyumardi Azra
Pria berkelahiran Sumatera Barat ini merupakan ahli sejarah dan sosial islam. Ia mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta pada 1982.
Sebenarnya sejak masa kuliah, ia pernah bekerja sebagai wartawan Panji Masyarakat. Namun, setelah dirasa cukup mencicipi asam garam dunia jurnalistik, ia pun melanjutkan studinya ke Amerika.
Dalam waktu tiga tahun, Azyumardi mendapatkan 3 gelar master dari departemen yang berbeda di Columbia University di Amerika Serikat, yakni dari Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Sejarah, dan Filosofi.
Kemudian, kiprahnya di dunia pendidikan berlanjut pada 1998, dimana ia mengantongi gelar doktor dari universitas tempatnya menimba ilmu.
Lebih lanjut, Azyumardi juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai profesor fellow di Universitas Melbourne, Australia.
Untuk di tanah air sendiri, ia merupakan guru besar di almamaternya IAIN dan pernah menjadi rektor di UIN Syarif Hidayatullah.
Kemudian ia pun terpilih menjadi Ketua Dewan Pers dengan masa jabatan 2022-2025, mulai Rabu (18/5/2022).
Pemegang Gelar Sir Satu-satunya di Tanah Air
Pada 2010 silam, Azyumardi menerima penghargaan “the Commander of the British Empire (CBE Award)” dari Ratu Elizabeth II. Pasalnya, Azyumardi dinilai berjasa dalam membangun hubungan baik antara agama di tingkat internasional, khususnya antara Indonesia dan Inggris.
Dengan penghargaan tersebut, Azyumardi berhak memiliki gelar kehormatan “Sir” di depan namanya. Adapun sosok yang menerima gelar CBE ini juga berhak menempatkan huruf CBE setelah nama mereka, contohnya Sir Azyumardi Azra CBE.
Diketahui, tingkatan gelar di Inggris ada enam peringkat, dua di antaranya memberikan hak kepada pemegangnya untuk menempatkan “Sir” atau “Dame” di depan nama pemegangnya. Adapun Azyumardi merupakan satu-satunya pemegang gelar tersebut di Indonesia.
RELATED ARTICLES
Azyumardi Azra, Sang Pemilik Gelar Sir di Indonesia
Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (18/9/2022).
Context.id, JAKARTA - Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (18/9/2022) di Malaysia pukul 12.30 waktu setempat.
“Telah meninggal dunia Prof. Dr. Azyumardi Azra. Semoga beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar keterangan tertulis dari Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, dikutip dari Tempo.
Diketahui, pria berkelahiran 1955 ini saat itu sedang mengunjungi Malaysia untuk menjadi pembicara pada sebuah acara. Namun, ketika pesawatnya baru akan mendarat di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, kesehatannya mulai memburuk.
Azyumardi pun langsung menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Serdang, Malaysia. Akan tetapi kondisinya tidak kunjung stabil hingga pada dua hari kemudian, ia meninggal dunia.
Ia akan disemayamkan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata pada hari ini Selasa (20/9/2022).
Profil Azyumardi Azra
Pria berkelahiran Sumatera Barat ini merupakan ahli sejarah dan sosial islam. Ia mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta pada 1982.
Sebenarnya sejak masa kuliah, ia pernah bekerja sebagai wartawan Panji Masyarakat. Namun, setelah dirasa cukup mencicipi asam garam dunia jurnalistik, ia pun melanjutkan studinya ke Amerika.
Dalam waktu tiga tahun, Azyumardi mendapatkan 3 gelar master dari departemen yang berbeda di Columbia University di Amerika Serikat, yakni dari Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Sejarah, dan Filosofi.
Kemudian, kiprahnya di dunia pendidikan berlanjut pada 1998, dimana ia mengantongi gelar doktor dari universitas tempatnya menimba ilmu.
Lebih lanjut, Azyumardi juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai profesor fellow di Universitas Melbourne, Australia.
Untuk di tanah air sendiri, ia merupakan guru besar di almamaternya IAIN dan pernah menjadi rektor di UIN Syarif Hidayatullah.
Kemudian ia pun terpilih menjadi Ketua Dewan Pers dengan masa jabatan 2022-2025, mulai Rabu (18/5/2022).
Pemegang Gelar Sir Satu-satunya di Tanah Air
Pada 2010 silam, Azyumardi menerima penghargaan “the Commander of the British Empire (CBE Award)” dari Ratu Elizabeth II. Pasalnya, Azyumardi dinilai berjasa dalam membangun hubungan baik antara agama di tingkat internasional, khususnya antara Indonesia dan Inggris.
Dengan penghargaan tersebut, Azyumardi berhak memiliki gelar kehormatan “Sir” di depan namanya. Adapun sosok yang menerima gelar CBE ini juga berhak menempatkan huruf CBE setelah nama mereka, contohnya Sir Azyumardi Azra CBE.
Diketahui, tingkatan gelar di Inggris ada enam peringkat, dua di antaranya memberikan hak kepada pemegangnya untuk menempatkan “Sir” atau “Dame” di depan nama pemegangnya. Adapun Azyumardi merupakan satu-satunya pemegang gelar tersebut di Indonesia.
POPULAR
RELATED ARTICLES