Financial Independence Bukan Hanya untuk Orang Kaya
Sebenarnya financial independence ini bukan soal gaji yang besar atau kecil, tetapi seberapa pintar orang tersebut dapat menabung.
Context.id, JAKARTA - “Maafkan aku Ibu Kartini”. Beberapa waktu terakhir, sering terlihat para para perempuan di Twitter menyatakan demikian.
Pasalnya, mereka tidak kuat dengan pada pendidikan ataupun pekerjaan yang dihadapi, padahal hal tersebut yang diperjuangkan mati-matian oleh Ibu R.A. Kartini. Oleh karena itu, tidak sedikit dari mereka yang ingin berhenti atau keluar saja dari kegiatan tersebut.
Namun, ternyata fenomena ini tidak hanya dirasakan oleh perempuan, melainkan juga laki-laki. Tak sedikit orang yang ingin keluar dari tempat kerjanya dan menginginkan pensiun dini. Namun, tak sedikit pula yang terpaksa bertahan karena masalah finansial.
Tak heran, baru-baru ini, beken pula sebuah gerakan yang bernama FIRE (Financial Independence, Retired Early) Movement, atau gerakan agar bisa berkecukupan ekonomi dan pensiun dini. Sayangnya bagi beberapa orang, hal ini sangat sulit untuk tercapai, apalagi bagi masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.
Menariknya, pada salah satu talkshow yang diadakan Narasi Playfest 2022, seorang influencer yang sering membagikan tips tentang FIRE, Samuel Rey menyatakan bahwa untuk menjadi financial independence atau situasi bebas keuangan bukan hanya bisa dimiliki oleh orang-orang kaya.
Bahkan menurut Samuel, orang-orang yang berhasil bebas keuangan di Amerika, mayoritas adalah orang yang bekerja sebagai karyawan. Namun, mereka harus tetap menabung dan mengatur uang yang dikeluarkan sehari-hari.
Masalahnya, saat ini banyak anak muda yang sering mengeluhkan demikian, tetapi tetap memiliki banyak pengeluaran yang seringkali tidak perlu. Seringkali anak muda merasa takut ketinggalan pada suatu tren atau kepemilikan barang tertentu (FOMO).
“Jadi kita kepengen sesuatu itu belum tentu karena kita sendiri itu beneran pingin. Bisa jadi karena kita lihat teman kita di medsos baru beli baju baru atau beli sepatu baru, panas rasanya kalau nggak beli juga,” ujar Samuel.
Dengan demikian, Samuel menyatakan bahwa sebenarnya financial independence ini bukan soal gaji yang besar atau kecil, melainkan seberapa orang tersebut dapat mengatur pengeluaran. “Jadi network itu bukan soal gaji UMR kecil atau besar, tetapi seberapa kenceng lu jago nabung, itu intinya,” ujar Samuel.
Namun, Samuel menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang gampang. Pasalnya, ia juga berjuang agar terbiasa untuk menabung.
“Jadi dari sebelas tahun journey kami mengatur keuangan, tujuh tahun pertama itu bangun habit. Bangun habit untuk nggak FOMO tadi, untuk yaudah temen itu mau jajan di foodcourt itu kita bawa bekal tiap hari,” ujar Samuel.
RELATED ARTICLES
Financial Independence Bukan Hanya untuk Orang Kaya
Sebenarnya financial independence ini bukan soal gaji yang besar atau kecil, tetapi seberapa pintar orang tersebut dapat menabung.
Context.id, JAKARTA - “Maafkan aku Ibu Kartini”. Beberapa waktu terakhir, sering terlihat para para perempuan di Twitter menyatakan demikian.
Pasalnya, mereka tidak kuat dengan pada pendidikan ataupun pekerjaan yang dihadapi, padahal hal tersebut yang diperjuangkan mati-matian oleh Ibu R.A. Kartini. Oleh karena itu, tidak sedikit dari mereka yang ingin berhenti atau keluar saja dari kegiatan tersebut.
Namun, ternyata fenomena ini tidak hanya dirasakan oleh perempuan, melainkan juga laki-laki. Tak sedikit orang yang ingin keluar dari tempat kerjanya dan menginginkan pensiun dini. Namun, tak sedikit pula yang terpaksa bertahan karena masalah finansial.
Tak heran, baru-baru ini, beken pula sebuah gerakan yang bernama FIRE (Financial Independence, Retired Early) Movement, atau gerakan agar bisa berkecukupan ekonomi dan pensiun dini. Sayangnya bagi beberapa orang, hal ini sangat sulit untuk tercapai, apalagi bagi masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.
Menariknya, pada salah satu talkshow yang diadakan Narasi Playfest 2022, seorang influencer yang sering membagikan tips tentang FIRE, Samuel Rey menyatakan bahwa untuk menjadi financial independence atau situasi bebas keuangan bukan hanya bisa dimiliki oleh orang-orang kaya.
Bahkan menurut Samuel, orang-orang yang berhasil bebas keuangan di Amerika, mayoritas adalah orang yang bekerja sebagai karyawan. Namun, mereka harus tetap menabung dan mengatur uang yang dikeluarkan sehari-hari.
Masalahnya, saat ini banyak anak muda yang sering mengeluhkan demikian, tetapi tetap memiliki banyak pengeluaran yang seringkali tidak perlu. Seringkali anak muda merasa takut ketinggalan pada suatu tren atau kepemilikan barang tertentu (FOMO).
“Jadi kita kepengen sesuatu itu belum tentu karena kita sendiri itu beneran pingin. Bisa jadi karena kita lihat teman kita di medsos baru beli baju baru atau beli sepatu baru, panas rasanya kalau nggak beli juga,” ujar Samuel.
Dengan demikian, Samuel menyatakan bahwa sebenarnya financial independence ini bukan soal gaji yang besar atau kecil, melainkan seberapa orang tersebut dapat mengatur pengeluaran. “Jadi network itu bukan soal gaji UMR kecil atau besar, tetapi seberapa kenceng lu jago nabung, itu intinya,” ujar Samuel.
Namun, Samuel menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang gampang. Pasalnya, ia juga berjuang agar terbiasa untuk menabung.
“Jadi dari sebelas tahun journey kami mengatur keuangan, tujuh tahun pertama itu bangun habit. Bangun habit untuk nggak FOMO tadi, untuk yaudah temen itu mau jajan di foodcourt itu kita bawa bekal tiap hari,” ujar Samuel.
POPULAR
RELATED ARTICLES