Share

Home Stories

Stories 15 September 2022

Kali Ketiga Jajaran Bukalapak Hengkang, Ada Apa?

Dengan adanya surat resign dari Komisaris Bukalapak Lu Zhang, ini sudah ke tiga kali jajaran Bukalapak mengundurkan diri.

Dengan adanya surat resign dari Komisaris Bukalapak Lu Zhang, ini sudah ke tiga kali jajaran Bukalapak mengundurkan diri. - Bisnis Indonesia -

Context.id, JAKARTA - Ini sudah kali ketiga terdengar kabar pengunduran diri dari jajaran petinggi unicorn berlogo pink, Bukalapak. Mulai dari sang pendiri Ahmad Zaky, penggantinya Rachmat Kaimuddin, dan yang masih hangat, Lu Zhang selaku komisaris emiten berkode BUKA tersebut.

Lho memangnya, ada apa dengan Bukalapak?

Bukalapak yang lahir pada 2010, kini sudah memiliki lebih dari 14 juta anggota yang tersebar di 200 kota di Indonesia. Pasalnya dilansir dari Bisnis, Bukalapak merupakan platform online to offline pertama di Indonesia yang menyediakan akses ke beragam produk fisik, virtual, serta finansial.

Selain itu, emiten ini juga terkenal karena program UMKM Go Digital yang bertujuan untuk membantu pelaku UMKM untuk dapat sejajar dan bersaing dengan usaha-usaha modern. 

Tak heran pemerintah pun mengapresiasi usaha perusahaan karya anak bangsa ini. 

Dilansir Bisnis, Direktur Pemberdayaan Informatika Bonifasius Wahyu Pudjianto bahkan menyampaikan bahwa sektor ini terus mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dari segi perusahaan maupun UMKM. 

Selain itu, rapot Bukalapak pada kuartal I 2022 ini juga mencetak angka yang sangat memuaskan. Diketahui, pendapatan platform digital ini melonjak hingga 4.593 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. 

Pasalnya, saat ini Bukalapak mendapatkan laba sebesar Rp14,54 triliun. Padahal pada tahun lalu, BUKA mencatat kerugian hingga Rp324 miliar. Diketahui, hal ini berkat laba investasi bersama dengan konsorsium Bank Allo.

Namun di sisi lain, dilansir dari Bisnis, jika tidak ditambah dengan laba investasi, Bukalapak masih memiliki rugi usaha hingga Rp1,07 triliun. Angka itupun naik 226 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, dimana angka kerugiannya hanya sebesar Rp328 miliar. 

Selain itu, perusahaan berlogo pink ini sebenarnya juga berulang kali tersandung skandal. Mulai dari tagar uninstall Bukalapak, isu Bukalapak danai organisasi radikalisme, hilangnya aplikasi Bukalapak dari Google Play, hingga kabar PHK karyawan Bukalapak. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 15 September 2022

Kali Ketiga Jajaran Bukalapak Hengkang, Ada Apa?

Dengan adanya surat resign dari Komisaris Bukalapak Lu Zhang, ini sudah ke tiga kali jajaran Bukalapak mengundurkan diri.

Dengan adanya surat resign dari Komisaris Bukalapak Lu Zhang, ini sudah ke tiga kali jajaran Bukalapak mengundurkan diri. - Bisnis Indonesia -

Context.id, JAKARTA - Ini sudah kali ketiga terdengar kabar pengunduran diri dari jajaran petinggi unicorn berlogo pink, Bukalapak. Mulai dari sang pendiri Ahmad Zaky, penggantinya Rachmat Kaimuddin, dan yang masih hangat, Lu Zhang selaku komisaris emiten berkode BUKA tersebut.

Lho memangnya, ada apa dengan Bukalapak?

Bukalapak yang lahir pada 2010, kini sudah memiliki lebih dari 14 juta anggota yang tersebar di 200 kota di Indonesia. Pasalnya dilansir dari Bisnis, Bukalapak merupakan platform online to offline pertama di Indonesia yang menyediakan akses ke beragam produk fisik, virtual, serta finansial.

Selain itu, emiten ini juga terkenal karena program UMKM Go Digital yang bertujuan untuk membantu pelaku UMKM untuk dapat sejajar dan bersaing dengan usaha-usaha modern. 

Tak heran pemerintah pun mengapresiasi usaha perusahaan karya anak bangsa ini. 

Dilansir Bisnis, Direktur Pemberdayaan Informatika Bonifasius Wahyu Pudjianto bahkan menyampaikan bahwa sektor ini terus mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dari segi perusahaan maupun UMKM. 

Selain itu, rapot Bukalapak pada kuartal I 2022 ini juga mencetak angka yang sangat memuaskan. Diketahui, pendapatan platform digital ini melonjak hingga 4.593 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. 

Pasalnya, saat ini Bukalapak mendapatkan laba sebesar Rp14,54 triliun. Padahal pada tahun lalu, BUKA mencatat kerugian hingga Rp324 miliar. Diketahui, hal ini berkat laba investasi bersama dengan konsorsium Bank Allo.

Namun di sisi lain, dilansir dari Bisnis, jika tidak ditambah dengan laba investasi, Bukalapak masih memiliki rugi usaha hingga Rp1,07 triliun. Angka itupun naik 226 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, dimana angka kerugiannya hanya sebesar Rp328 miliar. 

Selain itu, perusahaan berlogo pink ini sebenarnya juga berulang kali tersandung skandal. Mulai dari tagar uninstall Bukalapak, isu Bukalapak danai organisasi radikalisme, hilangnya aplikasi Bukalapak dari Google Play, hingga kabar PHK karyawan Bukalapak. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025