Share

Home Stories

Stories 14 September 2022

Mengenal Hacker dan Cracker, Selama Ini Salah Sebut?

Sebenarnya, hackers dan cracker merujuk pada satu tindakan yang sama, yakni hacking atau teknik untuk mendapatkan akses ke sistem yang tidak sah.

Ilustrasi peretas. - Istimewa -

Context.id, JAKARTA - Seringkali kita mendengar berita bahwa sebuah situs di hack atau mungkin berita mengenai sebuah situs yang diserang hacker. 

Tapi, apakah kata hacker merupakan istilah yang tepat untuk menyebut sang peretas?

Dilansir dari Geek for Geeks, sebuah situs pelatihan programming, hackers dan cracker merujuk pada satu tindakan yang sama, yakni hacking atau teknik untuk mendapatkan akses ke sistem yang tidak sah.

Namun, kegiatan ini ada yang merusak dan tidak merusak. Adapun orang yang masuk ke situs dengan tidak sah dan tidak merusak apapun disebut sebagai hacker. Biasanya, tujuan hacker adalah tujuan yang baik, yakni mendapatkan pengetahuan lebih mengenai situs tersebut.

Bahkan seringkali hacker memberitahu jika ada celah dalam keamanan sistem dan membantu developer untuk memperbaiki sistem yang berlubang itu. 

Dilansir dari Forbes, terdapat sejumlah hacker yang justru membantu membuat ekosistem siber menjadi jauh lebih baik, seperti DVD-Jon dengan jasanya yang membuat program DeCSS, Mudge dengan kemampuannya untuk mengindikasi apabila sebuah sistem akan membahayakan, dan banyak hacker baik lainnya. 

Sedangkan cracker kebalikannya. Cracker merupakan peretas yang masuk ke situs secara ilegal dan merusak hal-hal yang ada di situs tersebut. Jadi, jika seorang cracker menemukan celah dalam sistem keamanan, cracker cenderung membiarkan atau malah memanfaatkan celah tersebut untuk tujuan yang tidak baik, seperti menaruh virus atau membuat sistem menjadi berantakan. 

Selain itu, cracker juga seringkali mencuri data yang ada di sistem, mulai dari password, data keuangan dari bank, bahkan dalam beberapa kasus, para cracker juga mentransfer uang yang ada di rekening orang lain ke rekening mereka. 

Oleh karena itu, berdasarkan dari penjelasan tersebut, tindakan peretasan yang ramai baru-baru ini, yang sampai melakukan pencurian data atau bahkan mengubah tampilan web, seharusnya termasuk dalam tindakan yang dilakukan oleh cracker dan bukanlah hacker.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 14 September 2022

Mengenal Hacker dan Cracker, Selama Ini Salah Sebut?

Sebenarnya, hackers dan cracker merujuk pada satu tindakan yang sama, yakni hacking atau teknik untuk mendapatkan akses ke sistem yang tidak sah.

Ilustrasi peretas. - Istimewa -

Context.id, JAKARTA - Seringkali kita mendengar berita bahwa sebuah situs di hack atau mungkin berita mengenai sebuah situs yang diserang hacker. 

Tapi, apakah kata hacker merupakan istilah yang tepat untuk menyebut sang peretas?

Dilansir dari Geek for Geeks, sebuah situs pelatihan programming, hackers dan cracker merujuk pada satu tindakan yang sama, yakni hacking atau teknik untuk mendapatkan akses ke sistem yang tidak sah.

Namun, kegiatan ini ada yang merusak dan tidak merusak. Adapun orang yang masuk ke situs dengan tidak sah dan tidak merusak apapun disebut sebagai hacker. Biasanya, tujuan hacker adalah tujuan yang baik, yakni mendapatkan pengetahuan lebih mengenai situs tersebut.

Bahkan seringkali hacker memberitahu jika ada celah dalam keamanan sistem dan membantu developer untuk memperbaiki sistem yang berlubang itu. 

Dilansir dari Forbes, terdapat sejumlah hacker yang justru membantu membuat ekosistem siber menjadi jauh lebih baik, seperti DVD-Jon dengan jasanya yang membuat program DeCSS, Mudge dengan kemampuannya untuk mengindikasi apabila sebuah sistem akan membahayakan, dan banyak hacker baik lainnya. 

Sedangkan cracker kebalikannya. Cracker merupakan peretas yang masuk ke situs secara ilegal dan merusak hal-hal yang ada di situs tersebut. Jadi, jika seorang cracker menemukan celah dalam sistem keamanan, cracker cenderung membiarkan atau malah memanfaatkan celah tersebut untuk tujuan yang tidak baik, seperti menaruh virus atau membuat sistem menjadi berantakan. 

Selain itu, cracker juga seringkali mencuri data yang ada di sistem, mulai dari password, data keuangan dari bank, bahkan dalam beberapa kasus, para cracker juga mentransfer uang yang ada di rekening orang lain ke rekening mereka. 

Oleh karena itu, berdasarkan dari penjelasan tersebut, tindakan peretasan yang ramai baru-baru ini, yang sampai melakukan pencurian data atau bahkan mengubah tampilan web, seharusnya termasuk dalam tindakan yang dilakukan oleh cracker dan bukanlah hacker.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Sushila Karki, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Nepal

Setelah meredanya gelombang protes di Nepal, Sushila Karki ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sementara dan disebut menandakan tumbuhnya kepercayaan ...

Renita Sukma . 16 September 2025

Penembak Aktivis Charlie Kirk Ditangkap Setelah 33 Jam Diburu

Tyler Robinson, pria 22 tahun dari Utah, berhasil ditangkap setelah buron 33 jam atas tuduhan membunuh aktivis konservatif Charlie Kirk

Renita Sukma . 14 September 2025

Setelah Penggerebekan Imigrasi AS, Pekerja Korea Selatan Dipulangkan

Sekitar 300 pekerja Korea Selatan akhirnya kembali ke negara setelah sempat ditahan oleh imigrasi AS.

Renita Sukma . 14 September 2025

Ada Tuntutan Bubarkan DPR, Secara Hukum Indonesia Bisa?

Tuntutan pembubaran DPR menggaung saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025. Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyebut hal itu secara hukum tid ...

Renita Sukma . 14 September 2025