4 Negara Persemakmuran Inggris Akan Melepaskan Diri?
Kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022) menimbulkan pertanyaan besar di antara 15 negara persemakmuran Inggris.
Context.id, JAKARTA - Kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022) menimbulkan pertanyaan besar di antara 15 negara persemakmuran Inggris.
Pasalnya, dikutip dari CBS, sejumlah negara di persemakmuran sempat berencana untuk menjadi republik dan tidak lagi mengakui Ratu Elizabeth II atau yang saat ini Raja Charles III untuk menjadi kepala negara. Adapun negara tersebut adalah Australia, Selandia Baru, Antigua dan Barbuda, serta Jamaika.
Sebenarnya isu ini sempat memudar beberapa saat lalu. Namun kembali mencuat saat Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Pasalnya, dilansir dari Washington Post, pewaris tahta Raja Charles III kurang populer dibandingkan ibunya ataupun bahkan anaknya Pangeran William.
Selain itu, survei baru-baru ini juga menunjukan bahwa hanya 12 persen orang Inggris yang mengharapkan dia menjadi pemimpin yang hebat. Sementara 52 persen masyarakat memprediksi bahwa masa kepemimpinannya akan buruk.
Australia
Perdana Menteri Anthony Albanese sebenarnya sudah menginisiasi tentang transisi Australia menjadi republik. Pada bulan Juli 2022, bahkan Anthony menunjuk menteri pertama yang menyelidiki proses transisi ini.
Selandia Baru
Sama halnya dengan negara tetangganya, Selandia Baru juga sempat memiliki arahan untuk menjadi negara republik. Menurut Perdana Menteri Jacinda Ardern, ia mendukung transisi negaranya menuju republik. Namun, ia juga mengatakan bahwa proses transisi itu tidak terjadi pada waktu dekat.
“Saya telah membuat pandangan saya jelas berkali-kali. Saya percaya ke sanalah (republik) Selandia Baru akan menuju, pada waktunya. Saya percaya itu mungkin terjadi dalam hidup saya,” ujar Jacinda. “Tapi saya tidak melihatnya sebagai tindakan jangka pendek ataupun yang ada dalam agenda dalam waktu dekat,” ujarnya lagi.
Antigua dan Barbuda (Little England)
Tepat setelah Charles diproklamasikan sebagai Raja, Perdana Menteri negara di Kepulauan Karibia Timur, Antigua dan Barbuda menyatakan bahwa pihaknya akan mengadakan referendum tentang transisi ke republik dan akan mencopot Raja Charles sebagai kepala negara.
Namun, PM Antigua dan Barbuda juga menyatakan bahwa ini bukanlah bentuk penghinaan, melainkan langkah terakhir untuk menyelesaikan rangkaian kemerdekaan, untuk menjadi negara yang benar-benar berdaulat.
Jamaika
Pada Maret kemarin, Perdana Menteri Andrew Holness menyatakan niatnya untuk membuat Jamaika menjadi negara independen kepada Pangeran William dan istrinya Kate Middleton, saat kunjungannya ke Karibia.
Adapun menteri pemerintah Jamaika juga telah membentuk sebuah komite untuk mereformasi konstitusi Jamaika menjadi republik, yang kemungkinan akan dimulai dari 2025.
Hal ini sebenarnya salah satu efek kekecewaan masyarakat Jamaika pada peran Britania Raya dalam perdagangan budak dari Afrika.
RELATED ARTICLES
4 Negara Persemakmuran Inggris Akan Melepaskan Diri?
Kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022) menimbulkan pertanyaan besar di antara 15 negara persemakmuran Inggris.
Context.id, JAKARTA - Kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022) menimbulkan pertanyaan besar di antara 15 negara persemakmuran Inggris.
Pasalnya, dikutip dari CBS, sejumlah negara di persemakmuran sempat berencana untuk menjadi republik dan tidak lagi mengakui Ratu Elizabeth II atau yang saat ini Raja Charles III untuk menjadi kepala negara. Adapun negara tersebut adalah Australia, Selandia Baru, Antigua dan Barbuda, serta Jamaika.
Sebenarnya isu ini sempat memudar beberapa saat lalu. Namun kembali mencuat saat Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Pasalnya, dilansir dari Washington Post, pewaris tahta Raja Charles III kurang populer dibandingkan ibunya ataupun bahkan anaknya Pangeran William.
Selain itu, survei baru-baru ini juga menunjukan bahwa hanya 12 persen orang Inggris yang mengharapkan dia menjadi pemimpin yang hebat. Sementara 52 persen masyarakat memprediksi bahwa masa kepemimpinannya akan buruk.
Australia
Perdana Menteri Anthony Albanese sebenarnya sudah menginisiasi tentang transisi Australia menjadi republik. Pada bulan Juli 2022, bahkan Anthony menunjuk menteri pertama yang menyelidiki proses transisi ini.
Selandia Baru
Sama halnya dengan negara tetangganya, Selandia Baru juga sempat memiliki arahan untuk menjadi negara republik. Menurut Perdana Menteri Jacinda Ardern, ia mendukung transisi negaranya menuju republik. Namun, ia juga mengatakan bahwa proses transisi itu tidak terjadi pada waktu dekat.
“Saya telah membuat pandangan saya jelas berkali-kali. Saya percaya ke sanalah (republik) Selandia Baru akan menuju, pada waktunya. Saya percaya itu mungkin terjadi dalam hidup saya,” ujar Jacinda. “Tapi saya tidak melihatnya sebagai tindakan jangka pendek ataupun yang ada dalam agenda dalam waktu dekat,” ujarnya lagi.
Antigua dan Barbuda (Little England)
Tepat setelah Charles diproklamasikan sebagai Raja, Perdana Menteri negara di Kepulauan Karibia Timur, Antigua dan Barbuda menyatakan bahwa pihaknya akan mengadakan referendum tentang transisi ke republik dan akan mencopot Raja Charles sebagai kepala negara.
Namun, PM Antigua dan Barbuda juga menyatakan bahwa ini bukanlah bentuk penghinaan, melainkan langkah terakhir untuk menyelesaikan rangkaian kemerdekaan, untuk menjadi negara yang benar-benar berdaulat.
Jamaika
Pada Maret kemarin, Perdana Menteri Andrew Holness menyatakan niatnya untuk membuat Jamaika menjadi negara independen kepada Pangeran William dan istrinya Kate Middleton, saat kunjungannya ke Karibia.
Adapun menteri pemerintah Jamaika juga telah membentuk sebuah komite untuk mereformasi konstitusi Jamaika menjadi republik, yang kemungkinan akan dimulai dari 2025.
Hal ini sebenarnya salah satu efek kekecewaan masyarakat Jamaika pada peran Britania Raya dalam perdagangan budak dari Afrika.
POPULAR
RELATED ARTICLES