Share

Home Stories

Stories 12 September 2022

Deretan Kasus Peretasan Bjorka, Jokowi Salah Satunya

Beberapa netizen meminta Bjorka untuk menyelesaikan kasus-kasus kejahatan di Indonesia yang masih menjadi misteri.

Ilustrasi peretas. - Puspa Larasati -

Context.id, JAKARTA - Beberapa waktu belakangan ini, nama peretas “Bjorka” ramai diperbincangkan di media sosial.

Uniknya, bukannya menganggap bahwa peretas adalah penjahat, netizen berbondong-bondong mendukung Bjorka. Bahkan, beberapa dari mereka meminta Bjorka menyelesaikan kasus-kasus kejahatan di Indonesia yang masih menjadi misteri.

Mulai dari  kasus Ferdy Sambo, kasus 600 petugas KPU meninggal serentak, kasus Harun Masiku, data presiden PSSI, dan lainnya.  Soalnya belum lama ini, Bjorka membocorkan membocorkan kronologi pembunuhan Munir.

“Tolong bongkar pemilu kemarin yang menyebabkan 600 orang lebih petugas KPU meninggal serentak,” cuit akun Twitter @GunturSiahaan.

“hi bjorka i want to challenge you. Can you uncover the case of Ferdi Sambo’s premeditated murder? CCTV footage has not been proven by the Indonesian police agency, can you provide it to us?” ujar akun @4chmuqoddam.

Namun, tidak sedikit netizen yang menyatakan bahwa hal ini hanyalah pengalihan isu semata. 

“up aja lah at least dia harusnya bisa buktiin kl dia bukan bentuk dari pengalihan isu sambo,” ujar akun Twitter @beccarene.

Namun, ternyata hal ini sudah dibuktikan bahwa Bjorka sudah meretas data pribadi dari eks Kadiv Prompam, Ferdy Sambo, yang dimuat dalam Instagram @bjorkanism.

Selain itu, sejauh ini Bjorka juga mengaku telah meretas sejumlah data orang-orang penting di pemerintahan dan perusahaan plat merah Indonesia. Berikut ringkasannya.


Indihome

Yang pertama dalam rentetan kebocoran data dari Bjorka baru-baru ini adalah Indihome pada Minggu (21/8/2022). Diketahui terdapat 26.730.797 data yang terdiri atas browsing history serta data pribadi pelanggan yang termasuk jenis kelamin, nama lengkap, dan NIK. 

Menanggapi kasus tersebut, sebenarnya pihak PT Telkom Indonesia telah menyatakan bahwa data yang bocor tidak valid. 


Data SIM Card dari Kemkominfo

Bjorka juga sempat mengaku bahwa ia telah membocorkan data SIM Card sebanyak 1,3 miliar data pengguna melalui Forum Breached atau Breached Forum. Adapun data yang bocor adalah sebanyak 87 GB yang berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan, serta tanggal penggunaan.

Adapun data tersebut diketahui telah dijual belikan di salah satu situs hacker. Bjorka pun mengaku telah membagikan 2 juta data sampel yang telah terkumpul dari tahun 2017 hingga 2020. 


Presiden RI, Joko Widodo

Pada Jumat (9/9/2022), Bjorka mengaku bahwa ia telah membocorkan ribuan dokumen surat-menyurat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo dalam situs breached.to. Adapun surat itu termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia. 

Namun, kabar itu ditepis oleh pihak istana. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyatakan bahwa tidak ada isi surat-surat apapun yang kena retas. 


My Pertamina

Seturut dengan isu kenaikan harga BBM, Bjorka juga mengaku bahwa ia akan meretas data yang terdapat di aplikasi MyPertamina. 

“Untuk mendukung masyarakat yang berjuang untuk berdemonstrasi di Indonesia mengenai harga bahan bakar minyak. Saya akan segera mempublikasikan database MyPertamina,” ujar Bjorka.


Data Komisi Pemilihan Umum

Diketahui pada 6 September 2022, Bjorka juga telah mengklaim bahwa ia telah membobol ratusan juta data milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Adapun data tersebut termasuk 105.003.428 penduduk yang meliputi data NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan usia. 

Data tersebut kemudian disimpan dalam file berukuran 20 GB dengan format CSV. Lebih lanjut, untuk membuktikan keaslian data, Bjorka membagikan sekitar 2 juta sampel gratis pada publik. 


Menteri Kominfo, Johnny G. Plate

Pada Sabtu (10/9/2022), giliran data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate yang diakses dan disebar ke media sosial. Data itupun termasuk nomor telepon, email, alamat rumah, NIK, hingga data vaksinasi.

Menariknya, data ini tepat dibocorkan pada hari ulang tahunnya. 


Sederet Menteri Lainnya yang Datanya Ikut Tersebar

Ternyata kebocoran data Johnny merupakan awal dari rentetan kebocoran data menteri Jokowi. Di hari yang sama, Bjorka menyatakan bahwa ia telah mengambil data dari Menteri BUMN Erick Thohir, Dirjen Kominfo, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Selain itu, pada Senin (12/9/2022), Bjorka dalam akun Telegramnya juga membocorkan data pribadi dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 12 September 2022

Deretan Kasus Peretasan Bjorka, Jokowi Salah Satunya

Beberapa netizen meminta Bjorka untuk menyelesaikan kasus-kasus kejahatan di Indonesia yang masih menjadi misteri.

Ilustrasi peretas. - Puspa Larasati -

Context.id, JAKARTA - Beberapa waktu belakangan ini, nama peretas “Bjorka” ramai diperbincangkan di media sosial.

Uniknya, bukannya menganggap bahwa peretas adalah penjahat, netizen berbondong-bondong mendukung Bjorka. Bahkan, beberapa dari mereka meminta Bjorka menyelesaikan kasus-kasus kejahatan di Indonesia yang masih menjadi misteri.

Mulai dari  kasus Ferdy Sambo, kasus 600 petugas KPU meninggal serentak, kasus Harun Masiku, data presiden PSSI, dan lainnya.  Soalnya belum lama ini, Bjorka membocorkan membocorkan kronologi pembunuhan Munir.

“Tolong bongkar pemilu kemarin yang menyebabkan 600 orang lebih petugas KPU meninggal serentak,” cuit akun Twitter @GunturSiahaan.

“hi bjorka i want to challenge you. Can you uncover the case of Ferdi Sambo’s premeditated murder? CCTV footage has not been proven by the Indonesian police agency, can you provide it to us?” ujar akun @4chmuqoddam.

Namun, tidak sedikit netizen yang menyatakan bahwa hal ini hanyalah pengalihan isu semata. 

“up aja lah at least dia harusnya bisa buktiin kl dia bukan bentuk dari pengalihan isu sambo,” ujar akun Twitter @beccarene.

Namun, ternyata hal ini sudah dibuktikan bahwa Bjorka sudah meretas data pribadi dari eks Kadiv Prompam, Ferdy Sambo, yang dimuat dalam Instagram @bjorkanism.

Selain itu, sejauh ini Bjorka juga mengaku telah meretas sejumlah data orang-orang penting di pemerintahan dan perusahaan plat merah Indonesia. Berikut ringkasannya.


Indihome

Yang pertama dalam rentetan kebocoran data dari Bjorka baru-baru ini adalah Indihome pada Minggu (21/8/2022). Diketahui terdapat 26.730.797 data yang terdiri atas browsing history serta data pribadi pelanggan yang termasuk jenis kelamin, nama lengkap, dan NIK. 

Menanggapi kasus tersebut, sebenarnya pihak PT Telkom Indonesia telah menyatakan bahwa data yang bocor tidak valid. 


Data SIM Card dari Kemkominfo

Bjorka juga sempat mengaku bahwa ia telah membocorkan data SIM Card sebanyak 1,3 miliar data pengguna melalui Forum Breached atau Breached Forum. Adapun data yang bocor adalah sebanyak 87 GB yang berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan, serta tanggal penggunaan.

Adapun data tersebut diketahui telah dijual belikan di salah satu situs hacker. Bjorka pun mengaku telah membagikan 2 juta data sampel yang telah terkumpul dari tahun 2017 hingga 2020. 


Presiden RI, Joko Widodo

Pada Jumat (9/9/2022), Bjorka mengaku bahwa ia telah membocorkan ribuan dokumen surat-menyurat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo dalam situs breached.to. Adapun surat itu termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia. 

Namun, kabar itu ditepis oleh pihak istana. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyatakan bahwa tidak ada isi surat-surat apapun yang kena retas. 


My Pertamina

Seturut dengan isu kenaikan harga BBM, Bjorka juga mengaku bahwa ia akan meretas data yang terdapat di aplikasi MyPertamina. 

“Untuk mendukung masyarakat yang berjuang untuk berdemonstrasi di Indonesia mengenai harga bahan bakar minyak. Saya akan segera mempublikasikan database MyPertamina,” ujar Bjorka.


Data Komisi Pemilihan Umum

Diketahui pada 6 September 2022, Bjorka juga telah mengklaim bahwa ia telah membobol ratusan juta data milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Adapun data tersebut termasuk 105.003.428 penduduk yang meliputi data NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan usia. 

Data tersebut kemudian disimpan dalam file berukuran 20 GB dengan format CSV. Lebih lanjut, untuk membuktikan keaslian data, Bjorka membagikan sekitar 2 juta sampel gratis pada publik. 


Menteri Kominfo, Johnny G. Plate

Pada Sabtu (10/9/2022), giliran data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate yang diakses dan disebar ke media sosial. Data itupun termasuk nomor telepon, email, alamat rumah, NIK, hingga data vaksinasi.

Menariknya, data ini tepat dibocorkan pada hari ulang tahunnya. 


Sederet Menteri Lainnya yang Datanya Ikut Tersebar

Ternyata kebocoran data Johnny merupakan awal dari rentetan kebocoran data menteri Jokowi. Di hari yang sama, Bjorka menyatakan bahwa ia telah mengambil data dari Menteri BUMN Erick Thohir, Dirjen Kominfo, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Selain itu, pada Senin (12/9/2022), Bjorka dalam akun Telegramnya juga membocorkan data pribadi dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025