Share

Home Stories

Stories 09 September 2022

Perjalanan Cinta Ratu Elizabeth II dan Prince Philip

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip telah menikah selama 73 tahun dan merupakan pernikahan terlama dalam kerajaan Inggris.

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip telah menikah selama 73 tahun. - Library and Archive Canada -

Context.id, JAKARTA - Ratu Elizabeth II menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 96 di Kastil Balmoral, Skotlandia, pada Kamis (8/9/2022). Kepergian ratu Inggris ini tepat setelah 1,5 tahun kematian suaminya Pangeran Philip pada April 2021.

Memang, kalau membicarakan kisah Ratu Elizabeth, pasti tidak pernah terlepas dari kisah cintanya dengan Pangeran Philip. Sampai kematian sang pangeran pada tahun lalu, kedua sejoli ini telah menikah selama 73 tahun, yang mana menjadikan mereka pasangan dengan pernikahan paling langgeng dalam sejarah kerajaan.

Dilansir dari News Sky dan Fox News, kedua tokoh besar ini pertama kali bertemu saat usianya yang masih sangat belia. Saat itu, Elizabeth dari Britania Raya yang baru berusia 7 tahun mendatangi pernikahan pamannya Duke of Kent. Sementara Philip yang berasal dari Yunani dan Denmark yang baru berusia 12 tahun mendatangi pernikahan sepupunya.

Lalu, lima tahun kemudian mereka berdua dipertemukan kembali di Royal Naval College. 

Saat itu, Pangeran Philip sudah berusia 18 tahun dan Elizabeth baru 13 tahun. Saat itu, Elizabeth mulai jatuh cinta pada Philip. Walaupun Philip saat itu tidak memiliki minat untuk membangun hubungan dengan seseorang yang begitu muda, kedua sosok ini mulai berhubungan teratur.

Komunikasi menggunakan surat terus terjalin, bahkan hingga Philip pergi ke Perang Dunia II dan kembali. Seusainya Philip kembali, ia pun mulai berencana untuk menikahi Elizabeth atau yang sering ia panggil “lilibeth”.

Mulanya, orangtua Elizabeth II yakni Raja George VI dan Ratu Elizabeth I meragukan pernikahan tersebut karena usia Elizabeth yang masih muda. Namun kemudian, mereka pun memberikan restu.

Keduanya diam-diam bertunangan pada 1946. Namun, atas permintaan raja, mereka menunda pengumuman pertunangan resmi sampai ulang tahun ke-21 Ratu Elizabeth. Kemudian pasangan ini pun menikah pada November 1947 di Westminster Abbey, London.

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip dikaruniai anak pertamanya, Charles pada 1948 dan putri pertamanya, Anne pada 1950.

Pada tahun 1952, saat Elizabeth baru berusia 26 tahun, Raja George, ayah dari Elizabeth telah meninggal. Maka dari itu, Elizabeth II segera naik tahta dengan penobatannya pada Juni 1953.

 

Kenapa Prince Phillip Tidak Menjadi Raja?

Pada dasarnya, dilansir dari CBS News, Pangeran Philip sebenarnya adalah mantan pangeran Denmark dan Yunani. Oleh karena itu, ketika Prince Philip menikahi Ratu Elizabeth II, ia kehilangan haknya sebagai pangeran dua negara tersebut, dan berganti menjadi pangeran dari Britania Raya.

Namun, di sisi lain, karena Pangeran Philip bukanlah garis keturunan takhta Britania Raya, ketika Ratu Elizabeth II menjadi ratu, sekalipun Philip merupakan suaminya, gelar Philip tetaplah pangeran.

Adapun gelar pangeran inipun juga berkat pemberian dari Ratu Elizabeth pada 1952. Pasalnya, sebelumnya gelar Philip hanyalah Duke of Edinburgh.

Dikutip dari BBC News, seorang wanita yang menikah dengan raja bisa disebut sebagai ratu. Namun untuk pria yang menikah dengan seorang ratu, ada aturan yang berbeda. Pasalnya, gelar raja hanya diberikan kepada laki-laki yang mewarisi takhta.

Oleh karena itu, dengan naiknya anak Ratu Elizabeth II, yakni Pangeran Charles, istrinya Camelia akan dinobatkan sebagai queen consort. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 09 September 2022

Perjalanan Cinta Ratu Elizabeth II dan Prince Philip

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip telah menikah selama 73 tahun dan merupakan pernikahan terlama dalam kerajaan Inggris.

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip telah menikah selama 73 tahun. - Library and Archive Canada -

Context.id, JAKARTA - Ratu Elizabeth II menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 96 di Kastil Balmoral, Skotlandia, pada Kamis (8/9/2022). Kepergian ratu Inggris ini tepat setelah 1,5 tahun kematian suaminya Pangeran Philip pada April 2021.

Memang, kalau membicarakan kisah Ratu Elizabeth, pasti tidak pernah terlepas dari kisah cintanya dengan Pangeran Philip. Sampai kematian sang pangeran pada tahun lalu, kedua sejoli ini telah menikah selama 73 tahun, yang mana menjadikan mereka pasangan dengan pernikahan paling langgeng dalam sejarah kerajaan.

Dilansir dari News Sky dan Fox News, kedua tokoh besar ini pertama kali bertemu saat usianya yang masih sangat belia. Saat itu, Elizabeth dari Britania Raya yang baru berusia 7 tahun mendatangi pernikahan pamannya Duke of Kent. Sementara Philip yang berasal dari Yunani dan Denmark yang baru berusia 12 tahun mendatangi pernikahan sepupunya.

Lalu, lima tahun kemudian mereka berdua dipertemukan kembali di Royal Naval College. 

Saat itu, Pangeran Philip sudah berusia 18 tahun dan Elizabeth baru 13 tahun. Saat itu, Elizabeth mulai jatuh cinta pada Philip. Walaupun Philip saat itu tidak memiliki minat untuk membangun hubungan dengan seseorang yang begitu muda, kedua sosok ini mulai berhubungan teratur.

Komunikasi menggunakan surat terus terjalin, bahkan hingga Philip pergi ke Perang Dunia II dan kembali. Seusainya Philip kembali, ia pun mulai berencana untuk menikahi Elizabeth atau yang sering ia panggil “lilibeth”.

Mulanya, orangtua Elizabeth II yakni Raja George VI dan Ratu Elizabeth I meragukan pernikahan tersebut karena usia Elizabeth yang masih muda. Namun kemudian, mereka pun memberikan restu.

Keduanya diam-diam bertunangan pada 1946. Namun, atas permintaan raja, mereka menunda pengumuman pertunangan resmi sampai ulang tahun ke-21 Ratu Elizabeth. Kemudian pasangan ini pun menikah pada November 1947 di Westminster Abbey, London.

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip dikaruniai anak pertamanya, Charles pada 1948 dan putri pertamanya, Anne pada 1950.

Pada tahun 1952, saat Elizabeth baru berusia 26 tahun, Raja George, ayah dari Elizabeth telah meninggal. Maka dari itu, Elizabeth II segera naik tahta dengan penobatannya pada Juni 1953.

 

Kenapa Prince Phillip Tidak Menjadi Raja?

Pada dasarnya, dilansir dari CBS News, Pangeran Philip sebenarnya adalah mantan pangeran Denmark dan Yunani. Oleh karena itu, ketika Prince Philip menikahi Ratu Elizabeth II, ia kehilangan haknya sebagai pangeran dua negara tersebut, dan berganti menjadi pangeran dari Britania Raya.

Namun, di sisi lain, karena Pangeran Philip bukanlah garis keturunan takhta Britania Raya, ketika Ratu Elizabeth II menjadi ratu, sekalipun Philip merupakan suaminya, gelar Philip tetaplah pangeran.

Adapun gelar pangeran inipun juga berkat pemberian dari Ratu Elizabeth pada 1952. Pasalnya, sebelumnya gelar Philip hanyalah Duke of Edinburgh.

Dikutip dari BBC News, seorang wanita yang menikah dengan raja bisa disebut sebagai ratu. Namun untuk pria yang menikah dengan seorang ratu, ada aturan yang berbeda. Pasalnya, gelar raja hanya diberikan kepada laki-laki yang mewarisi takhta.

Oleh karena itu, dengan naiknya anak Ratu Elizabeth II, yakni Pangeran Charles, istrinya Camelia akan dinobatkan sebagai queen consort. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Whistleblower Bongkar Dugaan Meta Khianati AS Demi Bisnis di China

Meta, induk Facebook pernah diam-diam bekerja sama dengan Partai Komunis China untuk bisnis pengembangan AI militer senilai US$18 miliar

Context.id . 23 April 2025

Ketika Visa Menjadi Senjata Politik, Trump Deportasi Mahasiswa Asing

Ribuan mahasiswa asing yang sedang belajar di kampus-kampus bergengsi di AS tiba-tiba dicabut visanya oleh Presiden Trump. Apa penyebabnya?

Noviarizal Fernandez . 22 April 2025

Bukan Bandung, Ini Lokasi Dokter Terjahat di Dunia

Dokter di Bandung terjerat kasus rudapaksa, dunia medis pernah diguncang kasus lebih mengerikan, tepatnya di jantung Eropa

Noviarizal Fernandez . 21 April 2025

Konidin X Nobrands Luncurkan Sepatu Kekinian untuk Generasi Aktif

Konidin gandeng Nobrands luncurkan sepatu edisi terbatas \"The Unstoppable Step \" 14 April 2025, dorong semangat generasi muda terus maju tanpa batas

Media Digital . 17 April 2025