Share

Home Originals

Originals 26 Agustus 2022

Nasionalisme Dulu dan Sekarang: Apa Bedanya?

Jika berbicara tentang nasionalisme, belakangan ini tidak jarang kita temukan pernyataan mengenai pudarnya nasionaslisme bagi generasi muda tanah air.

Context.id, JAKARTA - Belakangan ini, Indonesia banyak dilanda peristiwa sosial, mulai dari rasisme, diskriminasi, dan kesenjangan sosial.

Sampai terbesit pertanyaan, apakah masyarakat indonesia senang dilahirkan di indonesia? apakah masyarakat indonesia bangga menjadi bangsa Indonesia? Dan apakah masyarakat Indonesia mencintai tanah air-nya sendiri? Sayangnya, makin hari, pertanyaan-pertanyaan ini makin tidak dapat terjawab, karena nasionalisme dulu dan sekarang sudah berbeda.

Hal yang kini terjadi adalah benturan kepentingan, masyarakat terpolarisasi, kemudian ada sentimen anti kelompok tertentu. Inilah yang kemudian menjadi bukti bahwa bangsa dan negara, anak bangsa kita tidak lagi paham sejarah, tidak lagi paham tentang asal usul bangsanya.

Nah, ini sebenarnya yang mengkhawatirkan dan ini yang sangat berbahaya.

Nasionalisme di dalam dada, di dalam benak, di dalam pikiran kita akan pudar, jika masyarakat tidak lagi paham visi dan misi dari bangsa dan negaranya.

Maka diperlukan pemahaman tentang visi dan misi daripada bangsa dan negara kita. Kalau anak muda tidak lagi paham akan visi dan misi negara kita, maka kita akan melihat secara jelas, nanti kita akan bisa melihat mulai runtuhnya rasa nasionalisme.

Nantinya, akar kebangsaan juga akan semakin rapuh karena apa karena kesadaran tadi yang tidak ada dalam benak setiap masyarakat.


Originals 26 Agustus 2022

Nasionalisme Dulu dan Sekarang: Apa Bedanya?

Jika berbicara tentang nasionalisme, belakangan ini tidak jarang kita temukan pernyataan mengenai pudarnya nasionaslisme bagi generasi muda tanah air.

Context.id, JAKARTA - Belakangan ini, Indonesia banyak dilanda peristiwa sosial, mulai dari rasisme, diskriminasi, dan kesenjangan sosial.

Sampai terbesit pertanyaan, apakah masyarakat indonesia senang dilahirkan di indonesia? apakah masyarakat indonesia bangga menjadi bangsa Indonesia? Dan apakah masyarakat Indonesia mencintai tanah air-nya sendiri? Sayangnya, makin hari, pertanyaan-pertanyaan ini makin tidak dapat terjawab, karena nasionalisme dulu dan sekarang sudah berbeda.

Hal yang kini terjadi adalah benturan kepentingan, masyarakat terpolarisasi, kemudian ada sentimen anti kelompok tertentu. Inilah yang kemudian menjadi bukti bahwa bangsa dan negara, anak bangsa kita tidak lagi paham sejarah, tidak lagi paham tentang asal usul bangsanya.

Nah, ini sebenarnya yang mengkhawatirkan dan ini yang sangat berbahaya.

Nasionalisme di dalam dada, di dalam benak, di dalam pikiran kita akan pudar, jika masyarakat tidak lagi paham visi dan misi dari bangsa dan negaranya.

Maka diperlukan pemahaman tentang visi dan misi daripada bangsa dan negara kita. Kalau anak muda tidak lagi paham akan visi dan misi negara kita, maka kita akan melihat secara jelas, nanti kita akan bisa melihat mulai runtuhnya rasa nasionalisme.

Nantinya, akar kebangsaan juga akan semakin rapuh karena apa karena kesadaran tadi yang tidak ada dalam benak setiap masyarakat.



RELATED ARTICLES

Marsinah: Buruh yang Dibungkam, Kini Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Di antara deretan pahlawan nasional Indonesia, tak satu pun berasal dari barisan buruh. Hingga nama Marsinah kembali menggema

Renita Sukma . 09 May 2025

Premanisme Ormas di Kawasan Industri, Ganggu Investasi?

Banyak investor yang merasa terganggu gara-gara sikap ormas yang kerap memalak dan mengganggu kawasan industri

Naufal Jauhar Nazhif . 06 May 2025

Dari Panggung ke Kursi Komisaris: Patronase Politik Gaya Indonesia

Para pengkritik menilainya sebagai bentuk patronase politik atau yang dikenal dalam istilah lokal sebagai politik bagi-bagi kue

Naufal Jauhar Nazhif . 05 May 2025

The Two Popes, Progresif dan Tradisionalis

Antara warisan progresif Fransiskus dan bayang-bayang Benediktus

Naufal Jauhar Nazhif . 04 May 2025