Share

Home Stories

Stories 25 Agustus 2022

Jasa Marga Menyusul Kebocoran Data

Setelah PLN, Indihome, sekarang giliran Jasa Marga yang disebut-sebut terkena kebocoran data.

Kendaraan memasuki pintu tol TMII 2 di Jakarta, Senin (6/6/2022). - Bisnis Indonesia -

Context.id, JAKARTA - Lagi-lagi, perusahaan plat merah tersandung isu kebocoran data. Setelah PLN, Indihome, sekarang giliran Jasa Marga, operator jalan tol di seluruh Indonesia. 

Pada Rabu (24/8/2022), dari situs peretas breached.to, akun bernama Desorden mengunggah sampel data yang disebut milik Jasa Marga.

“INI ADALAH KELOMPOK DESORDEN. Kami bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran data PT JASAMARGA TOLLROAD OPERATOR (https://jmto.co.id), operator jalan tol dan jalan tol terbesar di Indonesia, dengan laba bersih Rp1,62 triliun pada tahun 2021,” ujar Desorden dalam breached.to.

Lebih lanjut, Desorden mengaku memiliki sekitar 252 GB data, pengkodean, dan dokumen, yang terdiri atas data pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan, dan keuangan Jasa Marga.

Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Jasa Marga masih belum memberikan pernyataan apapun mengenai hal ini. 
 

Siapa itu Desorden?

Bagi pemerhati teknologi, Desorden bukanlah nama baru di dunia peretasan. Pada 2021 silam, nama Desorden juga pernah menghebohkan dunia maya karena berhasil meretas dan mengambil 60 GB data pengguna Acer dari server India. 

Dikutip dari Hindustan Times, hal ini menjadi perhatian karena pada saat itu grup peretas Desorden ini mengambil data pelanggan, informasi mengenai akun sensitif, dan data finansial pengguna. 

Lebih lanjut, dilansir dari Data Breaches, ternyata Desorden juga pernah melakukan serangan ransomware dan mengakses lebih dari 200 GB data dari server Malaysia ABX Express di tahun yang sama.

Lalu untuk di tahun 2022 ini, Desorden juga pernah meretas perusahaan personal care dan kosmetik Thailand, Better Way. Diketahui, saat itu Desorden mengambil 180 GB data dan 60 GB dokumen. Hal ini pun termasuk atas 20 miliar informasi personal konsumen. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Home Stories

Stories 25 Agustus 2022

Jasa Marga Menyusul Kebocoran Data

Setelah PLN, Indihome, sekarang giliran Jasa Marga yang disebut-sebut terkena kebocoran data.

Kendaraan memasuki pintu tol TMII 2 di Jakarta, Senin (6/6/2022). - Bisnis Indonesia -

Context.id, JAKARTA - Lagi-lagi, perusahaan plat merah tersandung isu kebocoran data. Setelah PLN, Indihome, sekarang giliran Jasa Marga, operator jalan tol di seluruh Indonesia. 

Pada Rabu (24/8/2022), dari situs peretas breached.to, akun bernama Desorden mengunggah sampel data yang disebut milik Jasa Marga.

“INI ADALAH KELOMPOK DESORDEN. Kami bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran data PT JASAMARGA TOLLROAD OPERATOR (https://jmto.co.id), operator jalan tol dan jalan tol terbesar di Indonesia, dengan laba bersih Rp1,62 triliun pada tahun 2021,” ujar Desorden dalam breached.to.

Lebih lanjut, Desorden mengaku memiliki sekitar 252 GB data, pengkodean, dan dokumen, yang terdiri atas data pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan, dan keuangan Jasa Marga.

Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Jasa Marga masih belum memberikan pernyataan apapun mengenai hal ini. 
 

Siapa itu Desorden?

Bagi pemerhati teknologi, Desorden bukanlah nama baru di dunia peretasan. Pada 2021 silam, nama Desorden juga pernah menghebohkan dunia maya karena berhasil meretas dan mengambil 60 GB data pengguna Acer dari server India. 

Dikutip dari Hindustan Times, hal ini menjadi perhatian karena pada saat itu grup peretas Desorden ini mengambil data pelanggan, informasi mengenai akun sensitif, dan data finansial pengguna. 

Lebih lanjut, dilansir dari Data Breaches, ternyata Desorden juga pernah melakukan serangan ransomware dan mengakses lebih dari 200 GB data dari server Malaysia ABX Express di tahun yang sama.

Lalu untuk di tahun 2022 ini, Desorden juga pernah meretas perusahaan personal care dan kosmetik Thailand, Better Way. Diketahui, saat itu Desorden mengambil 180 GB data dan 60 GB dokumen. Hal ini pun termasuk atas 20 miliar informasi personal konsumen. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Anggur Ini Dibiarkan Menua di Bawah Laut, Apa Bedanya?

Konon, anggur atau wine yang mengalami penuaan di laut lebih enak karena memiliki karakter lebih dalam dan halus dibandingkan yang disimpan di darat

Context.id . 12 March 2025

Elon Musk: Stasiun Luar Angkasa Internasional Harus Segera Dideorbit

Musk tampaknya melihat ISS sebagai penghambat eksplorasi manusia ke Mars karena sudah menyedot banyak anggaran

Context.id . 11 March 2025

Jim Ratcliffe Kritik Pemain MU, Tidak Cukup Bagus dan Digaji Terlalu Mahal

Manchester United disebut mewarisi banyak keputusan buruk di masa lalu, mulai dari pemain yang tidak cukup baik dan digaji terlalu tinggi

Noviarizal Fernandez . 11 March 2025

Revolusi Genetika, Tes DNA Murah yang Bisa Menyelamatkan Nyawa

Bayangkan tahun 2025, hanya dengan US$400 kita bisa mengetahui seluruh kode genetik dalam tubuh

Context.id . 11 March 2025