Share

Stories 19 Agustus 2022

Gawat, 20 Persen Data Pelanggan PLN Bocor!

Sekitar 17 data pelanggan PLN diduga bocor dan dijual di forum hacker, Jumat (19/8/2022).

Ilustrasi kebocoran data PLN. - Puspa Larasati -

Context.id, JAKARTA - Lagi-lagi, perusahaan plat merah Indonesia mengalami kebocoran data. Baru-baru ini, sekitar 17 juta data pelanggan PLN diduga bocor dan dijual di forum hacker, Jumat (19/8/2022).

Hal ini terkuak saat akun dengan nama @loliyta mengunggah informasi mengenai penjualan data PLN tersebut di situs peretas, breached.to. 

“Hi, Im selling data PLN17 MILLION++ with fieldID, Idpel,Name, Consumer name, Energy Type, Kwh, Address, Meter No, Unit Upi, Meter Type, Nama Unit Upi, Unit Ap, Nama Unit Ap, Unit Up, Nama Unit Up, Last Update, Created At,” tulis @loliyta dalam Breached.to.

Oleh sebab itu, jika informasi ini benar, data pelanggan yang bocor merupakan nama, jumlah Kwh, dan alamat rumah, yang mana hal tersebut merupakan data yang sangat krusial. 

Misalnya, dengan berada di rumah daerah tertentu dan dengan tagihan kwh tertentu, pemilik data akan dengan mudahnya mengetahui status ekonomi pelanggan. Pelanggan pun bisa menjadi sasaran empuk para peretas ataupun penipu.

Lebih lanjut, jika informasi ini benar, hal ini bisa sangat membahayakan. Pasalnya, PLN merupakan penguasa pasar listrik di Indonesia. 

Menurut data PLN 2021, jumlah pelanggan perusahaan listrik ini mencapai 82,5 juta di seluruh Indonesia, yang berarti data pelanggan yang bocor mencapai 20 persen dari keseluruhan pelanggan PLN.

 

Apa yang Dilakukan PLN?

Juru bicara Kominfo Dedy Permadi menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengecekan mengenai kebocoran data tersebut. Kementerian Kominfo juga akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan PLN dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Setelah mendapatkan berita itu, kami langsung melakukan pengecekan. Jadi, saat ini Kominfo sedang mendalami terkait dugaan kebocoran data itu, dan nanti kami akan sampaikan jika sudah ada hasil atau temuan sementara dari dugaan kebocoran data itu,” ujar Dedy.

 

Pernah Ada Keluhan Mengenai Peretasan

Pada Maret dan April 2022, sempat terdapat keluhan mengenai aplikasi buatan PLN di Apps Store. Mulai dari  nomor telepon dan email yang tiba-tiba terganti, ataupun profil yang juga tiba-tiba terganti, padahal pengguna sudah memasukan foto KTP.

“Hati-hati, akun saya tiba-tiba berubah dengan telepon dan email terdaftar yang tidak dikenal. Privasi yang begitu serius dibocorkan oleh hacker yang mungkin berasal dari internal Anda,” ujar seorang pengguna bernama Erwin Syahrial.

“Saya menginstal aplikasi, memasukkan nomor ponsel saya. Selama proses verifikasi, saya telah menyerahkan ID dan selfie saya. Semenit kemudian, saya menyadari bahwa profil tersebut berada di bawah akun orang lain, bukan milik saya. Nama dan alamat yang sangat berbeda,” ujar Deddy Setiawan.

Namun, perlu diketahui bahwa ulasan di Apps Store hanya merupakan pendapat pelanggan semata dan masih belum bisa diverifikasi kebenarannya. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 19 Agustus 2022

Gawat, 20 Persen Data Pelanggan PLN Bocor!

Sekitar 17 data pelanggan PLN diduga bocor dan dijual di forum hacker, Jumat (19/8/2022).

Ilustrasi kebocoran data PLN. - Puspa Larasati -

Context.id, JAKARTA - Lagi-lagi, perusahaan plat merah Indonesia mengalami kebocoran data. Baru-baru ini, sekitar 17 juta data pelanggan PLN diduga bocor dan dijual di forum hacker, Jumat (19/8/2022).

Hal ini terkuak saat akun dengan nama @loliyta mengunggah informasi mengenai penjualan data PLN tersebut di situs peretas, breached.to. 

“Hi, Im selling data PLN17 MILLION++ with fieldID, Idpel,Name, Consumer name, Energy Type, Kwh, Address, Meter No, Unit Upi, Meter Type, Nama Unit Upi, Unit Ap, Nama Unit Ap, Unit Up, Nama Unit Up, Last Update, Created At,” tulis @loliyta dalam Breached.to.

Oleh sebab itu, jika informasi ini benar, data pelanggan yang bocor merupakan nama, jumlah Kwh, dan alamat rumah, yang mana hal tersebut merupakan data yang sangat krusial. 

Misalnya, dengan berada di rumah daerah tertentu dan dengan tagihan kwh tertentu, pemilik data akan dengan mudahnya mengetahui status ekonomi pelanggan. Pelanggan pun bisa menjadi sasaran empuk para peretas ataupun penipu.

Lebih lanjut, jika informasi ini benar, hal ini bisa sangat membahayakan. Pasalnya, PLN merupakan penguasa pasar listrik di Indonesia. 

Menurut data PLN 2021, jumlah pelanggan perusahaan listrik ini mencapai 82,5 juta di seluruh Indonesia, yang berarti data pelanggan yang bocor mencapai 20 persen dari keseluruhan pelanggan PLN.

 

Apa yang Dilakukan PLN?

Juru bicara Kominfo Dedy Permadi menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengecekan mengenai kebocoran data tersebut. Kementerian Kominfo juga akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan PLN dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Setelah mendapatkan berita itu, kami langsung melakukan pengecekan. Jadi, saat ini Kominfo sedang mendalami terkait dugaan kebocoran data itu, dan nanti kami akan sampaikan jika sudah ada hasil atau temuan sementara dari dugaan kebocoran data itu,” ujar Dedy.

 

Pernah Ada Keluhan Mengenai Peretasan

Pada Maret dan April 2022, sempat terdapat keluhan mengenai aplikasi buatan PLN di Apps Store. Mulai dari  nomor telepon dan email yang tiba-tiba terganti, ataupun profil yang juga tiba-tiba terganti, padahal pengguna sudah memasukan foto KTP.

“Hati-hati, akun saya tiba-tiba berubah dengan telepon dan email terdaftar yang tidak dikenal. Privasi yang begitu serius dibocorkan oleh hacker yang mungkin berasal dari internal Anda,” ujar seorang pengguna bernama Erwin Syahrial.

“Saya menginstal aplikasi, memasukkan nomor ponsel saya. Selama proses verifikasi, saya telah menyerahkan ID dan selfie saya. Semenit kemudian, saya menyadari bahwa profil tersebut berada di bawah akun orang lain, bukan milik saya. Nama dan alamat yang sangat berbeda,” ujar Deddy Setiawan.

Namun, perlu diketahui bahwa ulasan di Apps Store hanya merupakan pendapat pelanggan semata dan masih belum bisa diverifikasi kebenarannya. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024