Share

Home Stories

Stories 10 Agustus 2022

Zelensky Disebut Mirip Hitler, Kenapa?

Presiden Ukraina Zelensky meminta negara-negara barat untuk melarang masuknya warga Rusia ke wilayah mereka selama setahun, Selasa (9/8/2022).

Presiden Ukraina Zelensky meminta negara-negara barat untuk melarang masuknya warga Rusia ke wilayah mereka selama setahun, Selasa (9/8/2022).

Context.id, JAKARTA - Presiden Ukraina Zelensky meminta negara-negara barat untuk melarang masuknya warga Rusia ke wilayah mereka selama setahun, Selasa (9/8/2022).

Hal tersebut dilakukannya sebagai sanksi karena Rusia telah mengambil tanah negaranya serta tindakan preventif agar hal yang sama tidak terulang. Dilansir dari Washington Post, Zelensky menyatakan bahwa masyarakat Rusia harus hidup di dunia mereka sendiri sampai filosofi mereka diubah.

Menyikapi keputusan Ukraina, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin langsung menyatakan bahwa Finlandia sudah membatasi pencetakan visa turis ke Rusia.

Diketahui, Rusia diduga akan mengadakan pemungutan suara di bagian timur dan selatan Ukraina (Kherson dan Zaporizhzhia) pada 11 September mendatang. 

Masalahnya, pemungutan suara tersebut akan menjadi “pengesahan” kepemilikan Rusia atas wilayah tersebut. Bagaimana bisa? 

Belajar dari pengalaman pada 2014, saat pasukan Rusia juga melakukan tindakan yang serupa, yakni mengambil alih daerah timur Ukraina yang bernama Krimea. 

Pada kala itu, Rusia juga melakukan pemungutan suara, yang juga ditolak masyarakat internasional. Namun, apa daya penduduk ternyata memilih Rusia dan membuat negara beruang merah tersebut resmi menguasai Krimea..

Maka dari itu, pemungutan suara di dua wilayah Ukraina saat ini pun disambut negatif oleh para petinggi negara barat. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahkan menyatakan bahwa hal tersebut adalah perampasan tanah melalui referendum palsu, dan membuat sanksi Rusia akan semakin banyak. 
 

Timbulkan Pro-Kontra

Beberapa kritikus menyatakan bahwa larangan tersebut akan tidak adil pada masyarakat Rusia yang meninggalkan negaranya karena tidak setuju akan pemerintahan Putin. Namun, hal tersebut tidak digubris oleh Zelensky.

Malahan, Zelensky menyatakan bahwa hal tersebut tidak masalah dan menyatakan bahwa masyarakat Rusia lambat laun akan mengerti.

“Mereka akan mengerti nanti,” katanya. “Mereka akan berkata, (perang) ini tidak ada hubungannya dengan kami. Seluruh penduduk tidak dapat dimintai pertanggungjawaban, bukan? Bisa. Penduduk memilih pemerintah ini dan mereka tidak melawannya, tidak berdebat dengannya, tidak meneriakinya,” ujar Zelensky.
 

Rusia Marah

Juru bicara istana negara Rusia Dmitry Peskov menyatakan bahwa permintaan Zelensky tidak masuk akal. Pasalnya, ia berpendapat bahwa Rusia tidak dapat diisolasi oleh seluruh dunia. 

Peskov bahkan sampai bertanya-tanya, seberapa besar bayaran Ukraina pada Eropa, hingga Eropa harus mematuhi permintaan Ukraina. Lebih lanjut, Peskov bahkan menyatakan bahwa gagasan Zelensky baru-baru ini lebih terdengar seperti ujaran Adolf Hitler.

“Adolf Hitler adalah orang terakhir yang mencoba menerapkan ide-ide seperti itu terhadap seluruh bangsa. Apa ada pertanyaan lagi tentang sifat otoritas Ukraina?” ujar Peskov. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 10 Agustus 2022

Zelensky Disebut Mirip Hitler, Kenapa?

Presiden Ukraina Zelensky meminta negara-negara barat untuk melarang masuknya warga Rusia ke wilayah mereka selama setahun, Selasa (9/8/2022).

Presiden Ukraina Zelensky meminta negara-negara barat untuk melarang masuknya warga Rusia ke wilayah mereka selama setahun, Selasa (9/8/2022).

Context.id, JAKARTA - Presiden Ukraina Zelensky meminta negara-negara barat untuk melarang masuknya warga Rusia ke wilayah mereka selama setahun, Selasa (9/8/2022).

Hal tersebut dilakukannya sebagai sanksi karena Rusia telah mengambil tanah negaranya serta tindakan preventif agar hal yang sama tidak terulang. Dilansir dari Washington Post, Zelensky menyatakan bahwa masyarakat Rusia harus hidup di dunia mereka sendiri sampai filosofi mereka diubah.

Menyikapi keputusan Ukraina, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin langsung menyatakan bahwa Finlandia sudah membatasi pencetakan visa turis ke Rusia.

Diketahui, Rusia diduga akan mengadakan pemungutan suara di bagian timur dan selatan Ukraina (Kherson dan Zaporizhzhia) pada 11 September mendatang. 

Masalahnya, pemungutan suara tersebut akan menjadi “pengesahan” kepemilikan Rusia atas wilayah tersebut. Bagaimana bisa? 

Belajar dari pengalaman pada 2014, saat pasukan Rusia juga melakukan tindakan yang serupa, yakni mengambil alih daerah timur Ukraina yang bernama Krimea. 

Pada kala itu, Rusia juga melakukan pemungutan suara, yang juga ditolak masyarakat internasional. Namun, apa daya penduduk ternyata memilih Rusia dan membuat negara beruang merah tersebut resmi menguasai Krimea..

Maka dari itu, pemungutan suara di dua wilayah Ukraina saat ini pun disambut negatif oleh para petinggi negara barat. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahkan menyatakan bahwa hal tersebut adalah perampasan tanah melalui referendum palsu, dan membuat sanksi Rusia akan semakin banyak. 
 

Timbulkan Pro-Kontra

Beberapa kritikus menyatakan bahwa larangan tersebut akan tidak adil pada masyarakat Rusia yang meninggalkan negaranya karena tidak setuju akan pemerintahan Putin. Namun, hal tersebut tidak digubris oleh Zelensky.

Malahan, Zelensky menyatakan bahwa hal tersebut tidak masalah dan menyatakan bahwa masyarakat Rusia lambat laun akan mengerti.

“Mereka akan mengerti nanti,” katanya. “Mereka akan berkata, (perang) ini tidak ada hubungannya dengan kami. Seluruh penduduk tidak dapat dimintai pertanggungjawaban, bukan? Bisa. Penduduk memilih pemerintah ini dan mereka tidak melawannya, tidak berdebat dengannya, tidak meneriakinya,” ujar Zelensky.
 

Rusia Marah

Juru bicara istana negara Rusia Dmitry Peskov menyatakan bahwa permintaan Zelensky tidak masuk akal. Pasalnya, ia berpendapat bahwa Rusia tidak dapat diisolasi oleh seluruh dunia. 

Peskov bahkan sampai bertanya-tanya, seberapa besar bayaran Ukraina pada Eropa, hingga Eropa harus mematuhi permintaan Ukraina. Lebih lanjut, Peskov bahkan menyatakan bahwa gagasan Zelensky baru-baru ini lebih terdengar seperti ujaran Adolf Hitler.

“Adolf Hitler adalah orang terakhir yang mencoba menerapkan ide-ide seperti itu terhadap seluruh bangsa. Apa ada pertanyaan lagi tentang sifat otoritas Ukraina?” ujar Peskov. 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025