Share

Home Stories

Stories 01 Agustus 2022

Waduh, Bansos Beras Presiden Ditimbun JNE di Depok

Puluhan karung beras dikubur dan dibuang begitu saja oleh perusahaan ekspedisi JNE di Depok, Jawa Barat.

Puluhan karung beras dikubur dan dibuang begitu saja oleh perusahaan ekspedisi JNE di Depok, Jawa Barat.

Context.id, JAKARTA - Puluhan karung beras dikubur dan dibuang begitu saja oleh perusahaan ekspedisi JNE di Depok, Jawa Barat. Padahal, beras-beras tersebut merupakan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak Covid-19.

Kabar tersebut pertama kali diketahui warga sekitar, yang mendapatkan informasi dari pegawai perusahaan pengiriman tersebut. “Saya dapat informasi dari orang dalam, ada pemendaman sembako. Kemudian, saya telusuri,” ujar Rudi Samin, warga setempat kepada wartawan, Minggu (31/7/2022).

Menurut Rudi, orang dalam tersebut adalah mantan pegawai yang diperintahkan langsung untuk menimbun sembako tersebut. Maka dari itu, Rudi berniat mengungkap sendiri kasus ini dengan menerjunkan alat berat untuk menggali lapangan yang berada di depan kantor JNE. Adapun menurut orang dalam tersebut, sembako yang ditimbun sejumlah 1 kontainer. 

“Saya penasaran. Cari sampai tiga hari dengan menggunakan bego (excavator), dan benar ada sembako ditimbun,” ujar Rudi lagi.

Rudi menyatakan bahwa di beberapa tumpukan yang ia temukan, terdapat kantong beras yang sudah membusuk dengan tulisan “Bantuan Presiden yang dikoordinir oleh Kementerian Sosial untuk bantuan tahun 2020”. 

Menanggapi hal tersebut, Head of Media Relation Department JNE Nugraha menyatakan bahwa penimbunan tersebut tidak menyalahi aturan. Pasalnya, hal tersebut sudah sesuai dengan prosedur penanganan barang rusak sesuai perjanjian kedua belah pihak.  

“Tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama telah disepakati dari kedua belah pihak,” ujar Kurnia melalui keterangan pers. 

Namun, Kurnia juga menyatakan bahwa pihaknya siap menjalani setiap proses yang berlaku, apabila temuan bansos tersebut menimbulkan permasalahan.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 01 Agustus 2022

Waduh, Bansos Beras Presiden Ditimbun JNE di Depok

Puluhan karung beras dikubur dan dibuang begitu saja oleh perusahaan ekspedisi JNE di Depok, Jawa Barat.

Puluhan karung beras dikubur dan dibuang begitu saja oleh perusahaan ekspedisi JNE di Depok, Jawa Barat.

Context.id, JAKARTA - Puluhan karung beras dikubur dan dibuang begitu saja oleh perusahaan ekspedisi JNE di Depok, Jawa Barat. Padahal, beras-beras tersebut merupakan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak Covid-19.

Kabar tersebut pertama kali diketahui warga sekitar, yang mendapatkan informasi dari pegawai perusahaan pengiriman tersebut. “Saya dapat informasi dari orang dalam, ada pemendaman sembako. Kemudian, saya telusuri,” ujar Rudi Samin, warga setempat kepada wartawan, Minggu (31/7/2022).

Menurut Rudi, orang dalam tersebut adalah mantan pegawai yang diperintahkan langsung untuk menimbun sembako tersebut. Maka dari itu, Rudi berniat mengungkap sendiri kasus ini dengan menerjunkan alat berat untuk menggali lapangan yang berada di depan kantor JNE. Adapun menurut orang dalam tersebut, sembako yang ditimbun sejumlah 1 kontainer. 

“Saya penasaran. Cari sampai tiga hari dengan menggunakan bego (excavator), dan benar ada sembako ditimbun,” ujar Rudi lagi.

Rudi menyatakan bahwa di beberapa tumpukan yang ia temukan, terdapat kantong beras yang sudah membusuk dengan tulisan “Bantuan Presiden yang dikoordinir oleh Kementerian Sosial untuk bantuan tahun 2020”. 

Menanggapi hal tersebut, Head of Media Relation Department JNE Nugraha menyatakan bahwa penimbunan tersebut tidak menyalahi aturan. Pasalnya, hal tersebut sudah sesuai dengan prosedur penanganan barang rusak sesuai perjanjian kedua belah pihak.  

“Tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama telah disepakati dari kedua belah pihak,” ujar Kurnia melalui keterangan pers. 

Namun, Kurnia juga menyatakan bahwa pihaknya siap menjalani setiap proses yang berlaku, apabila temuan bansos tersebut menimbulkan permasalahan.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025