Xi Jinping Ancam Biden Agar Tak Main Api Soal Taiwan
Rekaman percakapan telepon antara Xi Jinping dan Joe Biden yang diduga berlangsung dua jam 17 menit itu ternyata dibocorkan ke publik. Apa isinya?
Context.id, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden mengadakan panggilan telepon pada Kamis (28/7/2022). Menariknya, rekaman percakapan telepon yang diduga berlangsung dua jam 17 menit itu ternyata “dibocorkan” ke publik.
Dari sanalah diketahui bahwa kedua kepala negara ini membicarakan soal Taiwan. Diketahui, isu mengenai Taiwan ini kembali mencuat karena rencana Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang mengunjungi Taiwan.
Adapun Taiwan merupakan negara yang terpisah dengan China. Namun, China berulang kali menyatakan ambisinya untuk menyatukan Taiwan dengan negaranya, sekalipun menggunakan militer.
Maka dari itu, China memperingatkan Biden untuk tidak “bermain api” tentang Taiwan. China juga menyatakan bahwa Amerika harus mengikuti “prinsip satu China” karena otoritas China yang memang sangat menentang kemerdekaan Taiwan dan campur tangan kekuatan eksternal.
“Mereka yang bermain api hanya akan terbakar,” ujar media pemerintah China mengutip pernyataan Xi. “(Kami) berharap pihak AS dapat melihat ini dengan jelas,” kutipnya lagi.
Pasalnya, jika Pelosi datang ke Taiwan, hal tersebut akan menjadi simbol dukungan untuk Taiwan. Selain itu, jika hal tersebut benar terjadi, ini akan menjadi kala pertama seorang juru bicara Dewan Perwakilan Rakyat AS melakukan perjalanan, dalam 25 tahun terakhir. Apalagi melihat citra Pelosi yang sudah lama dikenal sebagai pengkritik China dan berulang kali mengutuk pelanggaran hak asasi manusia di China.
Maka dari itu, Xi juga memperingatkan Biden agar masalah Taiwan dapat terselesaikan dengan baik, jika tidak ingin merusak hubungan bilateral antara dua negara.
Di sisi lain, Amerika menyatakan bahwa Presiden Biden berkomitmen pada kebijakan Amerika Serikat yang menentang upaya sepihak untuk merusak perdamaian dan stabilitas antara Taiwan dan China.
AS Belum Punya Hubungan Diplomatik dengan Taiwan
Sebelumnya, China pernah menuntut bahwa negara-negara harus memilih antara mengadakan hubungan diplomatis dengan Beijing atau dengan Taipei. Artinya, negara-negara tidak boleh mengadakan hubungan diplomatis dengan kedua negara, karena kebijakan “satu China” tersebut.
Dilansir dari Tempo, Amerika merupakan salah satu negara yang mengakui kebijakan “satu China” dengan mengakui hanya Beijing yang merupakan ibukota negara. Dengan demikian, secara diplomatik sebenarnya Amerika tidak memiliki hubungan dengan Taiwan.
Namun, beberapa waktu belakangan ini, Amerika ternyata juga memberikan dukungan politik dan militer ke Taiwan.
Kunjungan Pelosi Sudah Dilarang oleh AS
Dilansir dari Tempo, pada pekan lalu, Biden sebenarnya sempat menyatakan pada wartawan bahwa pejabat militer AS sudah menganjurkan Pelosi untuk tidak mengunjungi Taiwan pada saat ini. Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
RELATED ARTICLES
Xi Jinping Ancam Biden Agar Tak Main Api Soal Taiwan
Rekaman percakapan telepon antara Xi Jinping dan Joe Biden yang diduga berlangsung dua jam 17 menit itu ternyata dibocorkan ke publik. Apa isinya?
Context.id, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden mengadakan panggilan telepon pada Kamis (28/7/2022). Menariknya, rekaman percakapan telepon yang diduga berlangsung dua jam 17 menit itu ternyata “dibocorkan” ke publik.
Dari sanalah diketahui bahwa kedua kepala negara ini membicarakan soal Taiwan. Diketahui, isu mengenai Taiwan ini kembali mencuat karena rencana Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang mengunjungi Taiwan.
Adapun Taiwan merupakan negara yang terpisah dengan China. Namun, China berulang kali menyatakan ambisinya untuk menyatukan Taiwan dengan negaranya, sekalipun menggunakan militer.
Maka dari itu, China memperingatkan Biden untuk tidak “bermain api” tentang Taiwan. China juga menyatakan bahwa Amerika harus mengikuti “prinsip satu China” karena otoritas China yang memang sangat menentang kemerdekaan Taiwan dan campur tangan kekuatan eksternal.
“Mereka yang bermain api hanya akan terbakar,” ujar media pemerintah China mengutip pernyataan Xi. “(Kami) berharap pihak AS dapat melihat ini dengan jelas,” kutipnya lagi.
Pasalnya, jika Pelosi datang ke Taiwan, hal tersebut akan menjadi simbol dukungan untuk Taiwan. Selain itu, jika hal tersebut benar terjadi, ini akan menjadi kala pertama seorang juru bicara Dewan Perwakilan Rakyat AS melakukan perjalanan, dalam 25 tahun terakhir. Apalagi melihat citra Pelosi yang sudah lama dikenal sebagai pengkritik China dan berulang kali mengutuk pelanggaran hak asasi manusia di China.
Maka dari itu, Xi juga memperingatkan Biden agar masalah Taiwan dapat terselesaikan dengan baik, jika tidak ingin merusak hubungan bilateral antara dua negara.
Di sisi lain, Amerika menyatakan bahwa Presiden Biden berkomitmen pada kebijakan Amerika Serikat yang menentang upaya sepihak untuk merusak perdamaian dan stabilitas antara Taiwan dan China.
AS Belum Punya Hubungan Diplomatik dengan Taiwan
Sebelumnya, China pernah menuntut bahwa negara-negara harus memilih antara mengadakan hubungan diplomatis dengan Beijing atau dengan Taipei. Artinya, negara-negara tidak boleh mengadakan hubungan diplomatis dengan kedua negara, karena kebijakan “satu China” tersebut.
Dilansir dari Tempo, Amerika merupakan salah satu negara yang mengakui kebijakan “satu China” dengan mengakui hanya Beijing yang merupakan ibukota negara. Dengan demikian, secara diplomatik sebenarnya Amerika tidak memiliki hubungan dengan Taiwan.
Namun, beberapa waktu belakangan ini, Amerika ternyata juga memberikan dukungan politik dan militer ke Taiwan.
Kunjungan Pelosi Sudah Dilarang oleh AS
Dilansir dari Tempo, pada pekan lalu, Biden sebenarnya sempat menyatakan pada wartawan bahwa pejabat militer AS sudah menganjurkan Pelosi untuk tidak mengunjungi Taiwan pada saat ini. Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
POPULAR
RELATED ARTICLES