Share

Home Stories

Stories 25 Juli 2022

Polri Tetapkan 4 Tersangka Kasus Penyelewengan Dana ACT

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan empat tersangka dalam kasus Aksi Cepat Tanggap (ACT), Senin (25/7/2022).

Mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengacungkan kedua ibu jarinya, Senin (11/7/2022). - Antara -

Context.id, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan empat tersangka dalam kasus Aksi Cepat Tanggap (ACT). Adapun empat tersangka tersebut adalah Ahyudin (Mantan Presiden ACT), Ibnu Khajar (Presiden ACT), Haryana Hermani, dan Noviardi Imam Akbari. 

“Terkait empat orang yang telah disebutkan tadi, pada pukul 15.50 WIB telah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Wadir Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Helfi Assegaf, pada Senin (25/7/2022).  

Namun, keempat tersangka ini masih belum ditahan oleh pihak Dirtipideksus. Pasalnya, mereka masih melakukan diskusi internal untuk menetapkan waktu penahanan. 

“Untuk sementara, akan kita gelar kembali terkait penangkapan dan penahanan,” ujar Helfi.

Diketahui, ACT merupakan salah satu lembaga filantropi atau badan amal terbesar di Indonesia. Dilansir dari Tempo, pada 2018-2020 lembaga ini mengumpulkan dana masyarakat sebesar Rp 500 miliar. Sebagai pembanding, lembaga lain seperti Rumah Dhuafa dan Rumah Zakat hanya mendapatkan dana Rp375 dan Rp244 miliar.

Dana tersebut kemudian digunakan untuk sejumlah program, mulai dari bencana alam hingga pembangunan infrastruktur. Namun, ternyata baru-baru ini melalui laporan Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022,  diketahui bahwa Presiden ACT Ibnu Khajar dan sejumlah petinggi ACT lainnya melakukan penyelewengan dana.

Mulai dari gaji Presiden ACT yang sangat besar, mencapai Rp250 juta, hingga pemotongan dana sumbangan yang sangat besar. Maka dari itu, setelah kasus ini terkuak, ACT langsung diperiksa oleh polisi. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sempat membentuk satuan tugas untuk mengawasi organisasi sosial ini. Lalu pada Senin (11/7/2022), kasus ACT sudah naik ke tahap penyidikan dan memeriksa 18 orang saksi. Kemudian,pada hari ini, Senin (25/7/2022), sudah diumumkan tersangka atas kasus penyelewengan dana ACT.

 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 25 Juli 2022

Polri Tetapkan 4 Tersangka Kasus Penyelewengan Dana ACT

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan empat tersangka dalam kasus Aksi Cepat Tanggap (ACT), Senin (25/7/2022).

Mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengacungkan kedua ibu jarinya, Senin (11/7/2022). - Antara -

Context.id, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan empat tersangka dalam kasus Aksi Cepat Tanggap (ACT). Adapun empat tersangka tersebut adalah Ahyudin (Mantan Presiden ACT), Ibnu Khajar (Presiden ACT), Haryana Hermani, dan Noviardi Imam Akbari. 

“Terkait empat orang yang telah disebutkan tadi, pada pukul 15.50 WIB telah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Wadir Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Helfi Assegaf, pada Senin (25/7/2022).  

Namun, keempat tersangka ini masih belum ditahan oleh pihak Dirtipideksus. Pasalnya, mereka masih melakukan diskusi internal untuk menetapkan waktu penahanan. 

“Untuk sementara, akan kita gelar kembali terkait penangkapan dan penahanan,” ujar Helfi.

Diketahui, ACT merupakan salah satu lembaga filantropi atau badan amal terbesar di Indonesia. Dilansir dari Tempo, pada 2018-2020 lembaga ini mengumpulkan dana masyarakat sebesar Rp 500 miliar. Sebagai pembanding, lembaga lain seperti Rumah Dhuafa dan Rumah Zakat hanya mendapatkan dana Rp375 dan Rp244 miliar.

Dana tersebut kemudian digunakan untuk sejumlah program, mulai dari bencana alam hingga pembangunan infrastruktur. Namun, ternyata baru-baru ini melalui laporan Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022,  diketahui bahwa Presiden ACT Ibnu Khajar dan sejumlah petinggi ACT lainnya melakukan penyelewengan dana.

Mulai dari gaji Presiden ACT yang sangat besar, mencapai Rp250 juta, hingga pemotongan dana sumbangan yang sangat besar. Maka dari itu, setelah kasus ini terkuak, ACT langsung diperiksa oleh polisi. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sempat membentuk satuan tugas untuk mengawasi organisasi sosial ini. Lalu pada Senin (11/7/2022), kasus ACT sudah naik ke tahap penyidikan dan memeriksa 18 orang saksi. Kemudian,pada hari ini, Senin (25/7/2022), sudah diumumkan tersangka atas kasus penyelewengan dana ACT.

 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025