Share

Home Stories

Stories 22 Juli 2022

Rusia-Ukraina Sepakat Ekspor Biji via Laut Hitam Dibuka

Keran ekspor biji-bijian Ukraina dan Rusia akan kembali dibuka dengan akan dilaksanakannya perjanjian dua negara Jumat (22/7/2022).

Keran ekspor biji-bijian Ukraina dan Rusia akan kembali dibuka dengan akan dilaksanakannya perjanjian dua negara. - Bloomberg-

Context.id, JAKARTA - Ukraina, Rusia, Turki, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan menandatangani kesepakatan melanjutkan ekspor biji-bijian lewat Laut Hitam di Ukraina. Hal inipun dilakukan untuk menghindari ancaman kelaparan yang melanda dunia.

Pasalnya, Ukraina dan Rusia merupakan dua pemasok gandum terbesar di dunia. Melansir dari OEC World, pada 2020 total ekspor gandum Rusia mencapai US$10,1 miliar, sedangkan total ekspor gandum Ukraina adalah US$4,61 miliar.

Selain itu, dilansir dari The Guardian, Rusia juga merupakan salah satu pengekspor pupuk terbesar dan Ukraina merupakan salah satu produsen minyak jagung dan bunga matahari yang terbesar.

Namun karena perang antara dua pihak tersebut, harga melonjak karena ekspor berhenti. Diketahui, ada sekitar 20 juta ton biji-bijian gandum yang terjebak di dalam gudang, di pelabuhan Odessa di pinggir Laut Hitam karena blokade Rusia.

Maka dari itu, dibentuklah kesepakatan ini yang juga melibatkan dan mengambil tempat di Turki untuk menyelesaikan masalah ini. Pasalnya, kesepakatan ini dinilai sangat penting untuk ketahanan pangan, terutama di negara-negara berkembang, agar dapat kembali menstabilkan pasar.

Sebenarnya, kedua pihak sudah menyepakati keputusan tersebut minggu lalu, tetapi perjanjian tertulis baru akan ditandatangani oleh masing-masing pihak pada hari ini, Jumat (22/2/2022) pukul 13.30 GMT di Istana Dolmabahce, Istanbul, Turki.

Diketahui, rincian rencana tersebut termasuk kapal Ukraina yang akan memandu kapal biji-bijian masuk dan keluar melalui perairan serta gencatan senjata antara kedua belah pihak saat pengiriman berlangsung. PBB juga akan bertindak sebagai pemeriksa kapal, untuk menghindari adanya penyelundupan senjata saat pengiriman biji-bijian.

Hal ini pun disambut secara positif oleh Presiden Ukraina, Zelensky. Menurutnya, Ukraina kini sedang berusaha untuk mengembalikan rantai pasokan makanan ke dunia, tetapi sulit karena krisis ini.

“Kami memang membuat upaya yang signifikan untuk mengembalikan pasokan makanan ke pasar dunia. Dan saya berterima kasih kepada PBB dan Turki atas upaya mereka masing-masing,” ujar Zelensky dilansir dari The Guardian.

 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 22 Juli 2022

Rusia-Ukraina Sepakat Ekspor Biji via Laut Hitam Dibuka

Keran ekspor biji-bijian Ukraina dan Rusia akan kembali dibuka dengan akan dilaksanakannya perjanjian dua negara Jumat (22/7/2022).

Keran ekspor biji-bijian Ukraina dan Rusia akan kembali dibuka dengan akan dilaksanakannya perjanjian dua negara. - Bloomberg-

Context.id, JAKARTA - Ukraina, Rusia, Turki, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan menandatangani kesepakatan melanjutkan ekspor biji-bijian lewat Laut Hitam di Ukraina. Hal inipun dilakukan untuk menghindari ancaman kelaparan yang melanda dunia.

Pasalnya, Ukraina dan Rusia merupakan dua pemasok gandum terbesar di dunia. Melansir dari OEC World, pada 2020 total ekspor gandum Rusia mencapai US$10,1 miliar, sedangkan total ekspor gandum Ukraina adalah US$4,61 miliar.

Selain itu, dilansir dari The Guardian, Rusia juga merupakan salah satu pengekspor pupuk terbesar dan Ukraina merupakan salah satu produsen minyak jagung dan bunga matahari yang terbesar.

Namun karena perang antara dua pihak tersebut, harga melonjak karena ekspor berhenti. Diketahui, ada sekitar 20 juta ton biji-bijian gandum yang terjebak di dalam gudang, di pelabuhan Odessa di pinggir Laut Hitam karena blokade Rusia.

Maka dari itu, dibentuklah kesepakatan ini yang juga melibatkan dan mengambil tempat di Turki untuk menyelesaikan masalah ini. Pasalnya, kesepakatan ini dinilai sangat penting untuk ketahanan pangan, terutama di negara-negara berkembang, agar dapat kembali menstabilkan pasar.

Sebenarnya, kedua pihak sudah menyepakati keputusan tersebut minggu lalu, tetapi perjanjian tertulis baru akan ditandatangani oleh masing-masing pihak pada hari ini, Jumat (22/2/2022) pukul 13.30 GMT di Istana Dolmabahce, Istanbul, Turki.

Diketahui, rincian rencana tersebut termasuk kapal Ukraina yang akan memandu kapal biji-bijian masuk dan keluar melalui perairan serta gencatan senjata antara kedua belah pihak saat pengiriman berlangsung. PBB juga akan bertindak sebagai pemeriksa kapal, untuk menghindari adanya penyelundupan senjata saat pengiriman biji-bijian.

Hal ini pun disambut secara positif oleh Presiden Ukraina, Zelensky. Menurutnya, Ukraina kini sedang berusaha untuk mengembalikan rantai pasokan makanan ke dunia, tetapi sulit karena krisis ini.

“Kami memang membuat upaya yang signifikan untuk mengembalikan pasokan makanan ke pasar dunia. Dan saya berterima kasih kepada PBB dan Turki atas upaya mereka masing-masing,” ujar Zelensky dilansir dari The Guardian.

 



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025