Share

Home Stories

Stories 14 Juli 2022

Ukraina Putuskan Hubungan dengan Korut, Kenapa?

Ukraina memutuskan hubungan dengan Korea Utara, setelah negara tersebut mengakui kemerdekaan separatis pro Rusia.

Poster \'Stop Putin\' di salah satu jalan Lviv, Ukraina, Jumat (25/3/2022). - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Ukraina memutuskan hubungan dengan Korea Utara, setelah negara tersebut mengakui kemerdekaan separatis pro Rusia, Rabu (13/7/2022). Adapun negara dari separatis pro Rusia itu disebut Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk.

“Sebagai tanggapan… Ukraina mengumumkan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Demokratik Rakyat Korea,” ujar pernyataan tersebut, dikutip dari NDTV.

Maka dari itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina sangat mengecam keputusan Korea Utara. Pasalnya, Ukraina menganggap kedua wilayah itu masih diduduki sementara oleh Rusia.

“Kami menganggap keputusan ini sebagai upaya Pyongyang untuk merusak kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” ujar Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam situsnya, dilansir dari RFERL.

Adapun pengakuan oleh Korea Utara tersebut tidak terlepas dari hubungan antara Rusia dan negara Asia Timur. Belum lagi Rusia yang telah lebih dulu mengakui kemerdekaan kedua wilayah itu, memang meminta Korea Utara untuk melakukan hal serupa.

Diketahui, wilayah Donetsk dan Lugansk awalnya berada di daerah Ukraina Timur dan terletak di daerah pertambangan batubara Donbas. Sejak 2014, sebagian wilayah tersebut dikendalikan oleh pasukan pro Rusia, yang mana sering disebutkan sebagai salah satu langkah untuk mengambil paksa wilayah Ukraina.

Sampai akhirnya pada Selasa (12/7/2022), pasukan separatis dari wilayah Donetsk meresmikan kedutaan “negara” tersebut di Moskow dan membangun hubungan diplomatik dengan Korea Utara.

Kemudian pada Rabu (13/7/2022), Korea Utara sebagai negara ketiga setelah Rusia dan Suriah yang mengakui kemerdekaan sebagian dari wilayah Donetsk dan Luhansk yang diduduki oleh separatis Rusia.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kelompok Separatis di wilayah Donetsk, Denis Pushilin mengatakan di Telegram bahwa ia mengharapkan "kerja sama yang bermanfaat" dan meningkatkan perdagangan dengan Korea Utara.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 14 Juli 2022

Ukraina Putuskan Hubungan dengan Korut, Kenapa?

Ukraina memutuskan hubungan dengan Korea Utara, setelah negara tersebut mengakui kemerdekaan separatis pro Rusia.

Poster \'Stop Putin\' di salah satu jalan Lviv, Ukraina, Jumat (25/3/2022). - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Ukraina memutuskan hubungan dengan Korea Utara, setelah negara tersebut mengakui kemerdekaan separatis pro Rusia, Rabu (13/7/2022). Adapun negara dari separatis pro Rusia itu disebut Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk.

“Sebagai tanggapan… Ukraina mengumumkan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Demokratik Rakyat Korea,” ujar pernyataan tersebut, dikutip dari NDTV.

Maka dari itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina sangat mengecam keputusan Korea Utara. Pasalnya, Ukraina menganggap kedua wilayah itu masih diduduki sementara oleh Rusia.

“Kami menganggap keputusan ini sebagai upaya Pyongyang untuk merusak kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” ujar Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam situsnya, dilansir dari RFERL.

Adapun pengakuan oleh Korea Utara tersebut tidak terlepas dari hubungan antara Rusia dan negara Asia Timur. Belum lagi Rusia yang telah lebih dulu mengakui kemerdekaan kedua wilayah itu, memang meminta Korea Utara untuk melakukan hal serupa.

Diketahui, wilayah Donetsk dan Lugansk awalnya berada di daerah Ukraina Timur dan terletak di daerah pertambangan batubara Donbas. Sejak 2014, sebagian wilayah tersebut dikendalikan oleh pasukan pro Rusia, yang mana sering disebutkan sebagai salah satu langkah untuk mengambil paksa wilayah Ukraina.

Sampai akhirnya pada Selasa (12/7/2022), pasukan separatis dari wilayah Donetsk meresmikan kedutaan “negara” tersebut di Moskow dan membangun hubungan diplomatik dengan Korea Utara.

Kemudian pada Rabu (13/7/2022), Korea Utara sebagai negara ketiga setelah Rusia dan Suriah yang mengakui kemerdekaan sebagian dari wilayah Donetsk dan Luhansk yang diduduki oleh separatis Rusia.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kelompok Separatis di wilayah Donetsk, Denis Pushilin mengatakan di Telegram bahwa ia mengharapkan "kerja sama yang bermanfaat" dan meningkatkan perdagangan dengan Korea Utara.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025