China Terus Mencoba Menyaingi Teknologi Cip AS
China terus memperkuat industri cipnya untuk menghadapi tekanan dari Amerika Serikat yang memboikot pengiriman cip ke Negeri Tirai Bambu itu
.jpg)
Context.id, JAKARTA - Memperkuat industri cipnya menjadi cara bagi Beijing untuk mengatasi pembatasan yang diberlakukan Washington. Upaya China untuk mengembangkan mikrocip kecerdasan buatan (AI) kelas atas semakin menguat, namun analis mengatakan China akan kesulitan menyaingi kekuatan teknis raksasa AS Nvidia dalam dekade ini seperti dilaporkan AFP.
Kekhawatiran memberikan keunggulan militer kepada China, menjadi alasan utama pembatasan tersebut. Ini menjadi sebuah konflik geopolitik yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. “China ingin cip yang tidak dapat diambil alih oleh kebijakan,” kata Stephen Wu, mantan insinyur perangkat lunak AI dan pendiri dana investasi Carthage Capital.
Namun, Wu masih ragu cip buatan China bisa menyamai kualitas cip Nvidia. Bagi Wu, untuk mengejar Nvidia, China perlu membuat kemajuan cepat dalam memori bandwidth tinggi dan pengemasan. Itu merupakan bagian paling berat dan kompleks dalam pembuatan cip.
Tantangan lain termasuk mengembangkan perangkat lunak yang tepat untuk memanfaatkan kekuatan chip, dan meningkatkan alat manufaktur. “Cip-cip ini sangat canggih dan kecil, jadi bayangkan memahat patung batu dengan palu instead of pahat,” kata Wu.
Sementara itu, George Chen, analis dari The Asia Group berpendapat China setidaknya membutuhkan lima hingga sepuluh tahun untuk mengejar ketinggalan teknologi Cip dari AS. Pandangan senada juga dikatakan Dilin Wu, strategis riset di Pepperstone.
“Masa depan teknologi semikonduktor China cerah, tapi belum saat ini. Mungkin akan terlihat hasilnya pada 2030. Saat ini masih ada celah signifikan dalam hal kinerja, efisiensi energi, dan kematangan ekosistem ” katanya kepada AFP.
Lonjakan Saham
Meskipun China berupaya mengembangkan cip AI kelas atas, para analis tetap menyatakan butuh beberapa tahun untuk mengejar ketertinggalan dari teknologi AS. Dan Huawei, pemimpin industri cip China, dilaporkan akan menggandakan produksi cip Ascend 910C teratasnya dalam setahun ke depan.
Permintaan publik terhadap layanan AI melonjak di China dan meskipun dukungan pemerintah untuk cip baru signifikan, investasi yang dibutuhkan sangat besar. Sebagai informasi, perusahaan China mengumumkan meningkatkan produksi semikonduktornya yang membuat beberapa saham emiten cip ikut melejit.
Cambricon, produsen cip kecil yang seringkali disebut sebagai Nvidia China ikut mendapatkan keuntungan karena sahamnya terkerek naik. Begitu juga dengan Alibaba, raksasa dagang-el yang menginvestasikan miliaran dolar dalam teknologi AI, sahamnya sudah naik lebih dari dua kali lipat sejak Januari.
Bahkan Xiaomi, yang upaya desain cipnya pada 2014 diakui sebagai kegagalan, kini kembali ke semikonduktor. “Cip adalah satu-satunya cara bagi Xiaomi untuk sukses,” kata CEO Xiaomi Lei Jun di Beijing bulan lalu, merujuk pada produksi cip smartphone high-end.
China, sebagai konsumen semikonduktor terbesar di dunia, merupakan pasar besar bagi Nvidia yang berbasis di California. Mereka terus mencoba menduplikasikan kemampuan terbaik cip Nvidia untuk untuk melatih model bahasa besar, sistem di balik kecerdasan buatan generatif. Saat ini mereka melatih bahasa programnya melalui cip Huawei yang saat ini dianggap paling terbaik di China.
Sementara itu, Nvidia, perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, berada di bawah tekanan dari kedua belah pihak. The Financial Times melaporkan bulan lalu Beijing telah melarang perusahaan-perusahaan besar China membeli prosesor Nvidia terbaru yang khusus dibuat untuk negara tersebut.
Bos Nvidia, Jensen Huang, memperingatkan pembatasan ekspor semikonduktor tercanggihnya ke China hanya akan mempercepat kemajuan negara tersebut. “Teknologi mereka hanya tertinggal beberapa nanosekon dari kami,” kata Huan
POPULAR
RELATED ARTICLES
China Terus Mencoba Menyaingi Teknologi Cip AS
China terus memperkuat industri cipnya untuk menghadapi tekanan dari Amerika Serikat yang memboikot pengiriman cip ke Negeri Tirai Bambu itu
.jpg)
Context.id, JAKARTA - Memperkuat industri cipnya menjadi cara bagi Beijing untuk mengatasi pembatasan yang diberlakukan Washington. Upaya China untuk mengembangkan mikrocip kecerdasan buatan (AI) kelas atas semakin menguat, namun analis mengatakan China akan kesulitan menyaingi kekuatan teknis raksasa AS Nvidia dalam dekade ini seperti dilaporkan AFP.
Kekhawatiran memberikan keunggulan militer kepada China, menjadi alasan utama pembatasan tersebut. Ini menjadi sebuah konflik geopolitik yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. “China ingin cip yang tidak dapat diambil alih oleh kebijakan,” kata Stephen Wu, mantan insinyur perangkat lunak AI dan pendiri dana investasi Carthage Capital.
Namun, Wu masih ragu cip buatan China bisa menyamai kualitas cip Nvidia. Bagi Wu, untuk mengejar Nvidia, China perlu membuat kemajuan cepat dalam memori bandwidth tinggi dan pengemasan. Itu merupakan bagian paling berat dan kompleks dalam pembuatan cip.
Tantangan lain termasuk mengembangkan perangkat lunak yang tepat untuk memanfaatkan kekuatan chip, dan meningkatkan alat manufaktur. “Cip-cip ini sangat canggih dan kecil, jadi bayangkan memahat patung batu dengan palu instead of pahat,” kata Wu.
Sementara itu, George Chen, analis dari The Asia Group berpendapat China setidaknya membutuhkan lima hingga sepuluh tahun untuk mengejar ketinggalan teknologi Cip dari AS. Pandangan senada juga dikatakan Dilin Wu, strategis riset di Pepperstone.
“Masa depan teknologi semikonduktor China cerah, tapi belum saat ini. Mungkin akan terlihat hasilnya pada 2030. Saat ini masih ada celah signifikan dalam hal kinerja, efisiensi energi, dan kematangan ekosistem ” katanya kepada AFP.
Lonjakan Saham
Meskipun China berupaya mengembangkan cip AI kelas atas, para analis tetap menyatakan butuh beberapa tahun untuk mengejar ketertinggalan dari teknologi AS. Dan Huawei, pemimpin industri cip China, dilaporkan akan menggandakan produksi cip Ascend 910C teratasnya dalam setahun ke depan.
Permintaan publik terhadap layanan AI melonjak di China dan meskipun dukungan pemerintah untuk cip baru signifikan, investasi yang dibutuhkan sangat besar. Sebagai informasi, perusahaan China mengumumkan meningkatkan produksi semikonduktornya yang membuat beberapa saham emiten cip ikut melejit.
Cambricon, produsen cip kecil yang seringkali disebut sebagai Nvidia China ikut mendapatkan keuntungan karena sahamnya terkerek naik. Begitu juga dengan Alibaba, raksasa dagang-el yang menginvestasikan miliaran dolar dalam teknologi AI, sahamnya sudah naik lebih dari dua kali lipat sejak Januari.
Bahkan Xiaomi, yang upaya desain cipnya pada 2014 diakui sebagai kegagalan, kini kembali ke semikonduktor. “Cip adalah satu-satunya cara bagi Xiaomi untuk sukses,” kata CEO Xiaomi Lei Jun di Beijing bulan lalu, merujuk pada produksi cip smartphone high-end.
China, sebagai konsumen semikonduktor terbesar di dunia, merupakan pasar besar bagi Nvidia yang berbasis di California. Mereka terus mencoba menduplikasikan kemampuan terbaik cip Nvidia untuk untuk melatih model bahasa besar, sistem di balik kecerdasan buatan generatif. Saat ini mereka melatih bahasa programnya melalui cip Huawei yang saat ini dianggap paling terbaik di China.
Sementara itu, Nvidia, perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, berada di bawah tekanan dari kedua belah pihak. The Financial Times melaporkan bulan lalu Beijing telah melarang perusahaan-perusahaan besar China membeli prosesor Nvidia terbaru yang khusus dibuat untuk negara tersebut.
Bos Nvidia, Jensen Huang, memperingatkan pembatasan ekspor semikonduktor tercanggihnya ke China hanya akan mempercepat kemajuan negara tersebut. “Teknologi mereka hanya tertinggal beberapa nanosekon dari kami,” kata Huan
POPULAR
RELATED ARTICLES