Setelah Penggerebekan Imigrasi AS, Pekerja Korea Selatan Dipulangkan
Sekitar 300 pekerja Korea Selatan akhirnya kembali ke negara setelah sempat ditahan oleh imigrasi AS.
.jpg)
Context.id, JAKARTA - Sekitar 300 pekerja Korea Selatan yang sebelumnya ditahan selama seminggu dalam penggerebekan besar-besaran oleh imigrasi Amerika Serikat pada lokasi proyek baterai di Georgia telah kembali ke negara mereka pada Jumat (12/9/2025).
Kedatangan para pekerja ini disambut dengan sorak-sorai oleh para pejabat, termasuk kepala staf kepresidenan. Kepulangan mereka menandakan akhir negosiasi intens antara Seoul dan Washington.
Tak hanya itu, untuk menunjukkan kemarahan, di gerbang kedatangan seseorang membentangkan poster yang menggambarkan Presiden AS Donald Trump mengenakan pakaian berinisial Dinas Imigrasi dan Bea Cukai AS serta menenteng tas penuh uang dolar dengan senapan mesin tersampir di dadanya.
Poster itu berbunyi “Kita berteman!”
Melansir Reuters, penggerebekan itu sempat mengancam stabilitas hubungan antara kedua negara yang tengah berusaha menyelesaikan kesepakatan perdagangan yang mencakup dana investasi sebesar US$350 miliar untuk mendukung industri strategi AS.
Presiden Lee Jae Myung juga memperingatkan insiden ini bisa membuat perusahaan Korea Selatan ragu untuk berinvestasi di AS ketika di saat bersamaan Trump sedang berusaha mendorong investasi asing di bidang manufaktur.
Di sisi lain, pengusaha Korea Selatan telah berbulan-bulan lamanya berusaha mendapatkan visa bagi para pekerja ahli di lokasi proyek. Namun proses yang lama dan sulit membuat sejumlah pekerja memilih untuk mengandalkan area abu-abu demi memperoleh visa AS.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun mengatakan kedua negara tengah mempertimbangkan pembentukan kelompok kerja guna mengajukan jenis visa baru bagi warga Korea Selatan yang bekerja dan berinvestasi di negeri Paman Sam.
POPULAR
RELATED ARTICLES
Setelah Penggerebekan Imigrasi AS, Pekerja Korea Selatan Dipulangkan
Sekitar 300 pekerja Korea Selatan akhirnya kembali ke negara setelah sempat ditahan oleh imigrasi AS.
.jpg)
Context.id, JAKARTA - Sekitar 300 pekerja Korea Selatan yang sebelumnya ditahan selama seminggu dalam penggerebekan besar-besaran oleh imigrasi Amerika Serikat pada lokasi proyek baterai di Georgia telah kembali ke negara mereka pada Jumat (12/9/2025).
Kedatangan para pekerja ini disambut dengan sorak-sorai oleh para pejabat, termasuk kepala staf kepresidenan. Kepulangan mereka menandakan akhir negosiasi intens antara Seoul dan Washington.
Tak hanya itu, untuk menunjukkan kemarahan, di gerbang kedatangan seseorang membentangkan poster yang menggambarkan Presiden AS Donald Trump mengenakan pakaian berinisial Dinas Imigrasi dan Bea Cukai AS serta menenteng tas penuh uang dolar dengan senapan mesin tersampir di dadanya.
Poster itu berbunyi “Kita berteman!”
Melansir Reuters, penggerebekan itu sempat mengancam stabilitas hubungan antara kedua negara yang tengah berusaha menyelesaikan kesepakatan perdagangan yang mencakup dana investasi sebesar US$350 miliar untuk mendukung industri strategi AS.
Presiden Lee Jae Myung juga memperingatkan insiden ini bisa membuat perusahaan Korea Selatan ragu untuk berinvestasi di AS ketika di saat bersamaan Trump sedang berusaha mendorong investasi asing di bidang manufaktur.
Di sisi lain, pengusaha Korea Selatan telah berbulan-bulan lamanya berusaha mendapatkan visa bagi para pekerja ahli di lokasi proyek. Namun proses yang lama dan sulit membuat sejumlah pekerja memilih untuk mengandalkan area abu-abu demi memperoleh visa AS.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun mengatakan kedua negara tengah mempertimbangkan pembentukan kelompok kerja guna mengajukan jenis visa baru bagi warga Korea Selatan yang bekerja dan berinvestasi di negeri Paman Sam.
POPULAR
RELATED ARTICLES