Share

Home Stories

Stories 08 September 2025

PBB Sebut Waktu Pencegahan Eskalasi Kelaparan di Gaza Terbatas

PBB menyoroti fenomena kelaparan di Gaza dan menyebut sempitnya peluang untuk mencegah kelaparan menyebar di kota ini.

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan dari dapur amal/REUTERS

Context.id, JAKARTA - Pemantau kelaparan global melaporkan ratusan ribu warga Palestina tengah mengalami atau berisiko menghadapi kelaparan di sejumlah wilayah termasuk kota Gaza. 

Melansir Reuters pada Senin (8/9/2025), sistem Integrated Food Security Phase Classification (IPC) menyebut ada 514.000 warga Palestina yang sedang mengalami kelaparan. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 641.000 orang pada akhir September.

Menanggapi hal ini, pejabat tinggi PBB Tom Fletcher meminta Israel untuk membuka akses pengiriman bantuan ke Gaza tanpa hambatan apapun di wilayah tersebut. 

"Ada peluang sempit hingga akhir September untuk mencegah kelaparan menyebar ke Deir al Balah (di Gaza tengah) dan Khan Younis (Gaza selatan). Peluang itu kini tertutup rapat," kata kepala bantuan PBB, Tom.

Seperti diketahui, selama 11 minggu sejak Maret hingga pertengahan Mei 2025 Israel menghentikan semua bantuan untuk warga Gaza. Namun, Israel kini mengklaim pihaknya telah membiarkan lebih banyak bantuan masuk dan didistribusikan ke wilayah Gaza demi mencegah kekurangan pangan. 

Badan pertahanan Israel yang menangani masalah kemanusiaan, COGAT, menyatakan selama seminggu terakhir lebih dari 1.900 truk bantuan yang sebagian besar merupakan pasokan makanan telah didistribusikan di Gaza. 

"Kami akan terus memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk penduduk sipil - bukan Hamas," kata COGAT dalam sebuah pernyataan.

Kendati begitu, lembaga internasional menilai masih jauh lebih banyak bantuan yang dibutuhkan bagi orang-orang Palestina.

Sementara itu, Israel kembali melakukan serangan udara di Gaza yang menewaskan 14 orang. Serangan itu juga menyasar sebuah sekolah di bagian selatan Kota Gaza yang digunakan untuk pengungsian warga Palestina.

Militer Israel mengatakan serangan ini dimaksudkan untuk kelompok militan Hamas dan mereka telah memperingatkan warga sipil sebelum serangan dilakukan. 

 



Penulis : Renita Sukma

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 08 September 2025

PBB Sebut Waktu Pencegahan Eskalasi Kelaparan di Gaza Terbatas

PBB menyoroti fenomena kelaparan di Gaza dan menyebut sempitnya peluang untuk mencegah kelaparan menyebar di kota ini.

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan dari dapur amal/REUTERS

Context.id, JAKARTA - Pemantau kelaparan global melaporkan ratusan ribu warga Palestina tengah mengalami atau berisiko menghadapi kelaparan di sejumlah wilayah termasuk kota Gaza. 

Melansir Reuters pada Senin (8/9/2025), sistem Integrated Food Security Phase Classification (IPC) menyebut ada 514.000 warga Palestina yang sedang mengalami kelaparan. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 641.000 orang pada akhir September.

Menanggapi hal ini, pejabat tinggi PBB Tom Fletcher meminta Israel untuk membuka akses pengiriman bantuan ke Gaza tanpa hambatan apapun di wilayah tersebut. 

"Ada peluang sempit hingga akhir September untuk mencegah kelaparan menyebar ke Deir al Balah (di Gaza tengah) dan Khan Younis (Gaza selatan). Peluang itu kini tertutup rapat," kata kepala bantuan PBB, Tom.

Seperti diketahui, selama 11 minggu sejak Maret hingga pertengahan Mei 2025 Israel menghentikan semua bantuan untuk warga Gaza. Namun, Israel kini mengklaim pihaknya telah membiarkan lebih banyak bantuan masuk dan didistribusikan ke wilayah Gaza demi mencegah kekurangan pangan. 

Badan pertahanan Israel yang menangani masalah kemanusiaan, COGAT, menyatakan selama seminggu terakhir lebih dari 1.900 truk bantuan yang sebagian besar merupakan pasokan makanan telah didistribusikan di Gaza. 

"Kami akan terus memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk penduduk sipil - bukan Hamas," kata COGAT dalam sebuah pernyataan.

Kendati begitu, lembaga internasional menilai masih jauh lebih banyak bantuan yang dibutuhkan bagi orang-orang Palestina.

Sementara itu, Israel kembali melakukan serangan udara di Gaza yang menewaskan 14 orang. Serangan itu juga menyasar sebuah sekolah di bagian selatan Kota Gaza yang digunakan untuk pengungsian warga Palestina.

Militer Israel mengatakan serangan ini dimaksudkan untuk kelompok militan Hamas dan mereka telah memperingatkan warga sipil sebelum serangan dilakukan. 

 



Penulis : Renita Sukma

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025