Kecanduan Ponsel Bikin Depresi, Ini Cara Atasinya!
Kecanduan terhadap ponsel disebut bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental seseorang. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Context.id, JAKARTA - Perkembangan pesat teknologi, termasuk internet bukan hanya membantu aktivitas sehari-hari namun juga melahirkan masalah baru. Melansir DW, Kamis (21/08/2025), berbagai penelitian mengkonfirmasi adanya fenomena kecanduan smartphone atau ponsel pintar.
Digital 2025 Global Overview Report mencatat 98,7% masyarakat Indonesia berusia 16 tahun ke atas mengakses internet di gawai. Tak hanya itu, rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia mengakses internet mencapai 7 jam 22 menit per hari. Angka tersebut jauh di atas rata-rata global, yakni 6 jam 38 menit.
Padahal, studi membuktikan kecanduan gawai berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, kelelahan mata, sampai nyeri leher dan punggung. Tak cuma itu, salah satu bentuk adiksi ini juga bisa berdampak pada depresi, kecemasan, kesepian sampai-sampai memengaruhi daya ingat, khususnya pada remaja.
Meski, banyak orang yang mulai bosan dengan perilaku mereka dalam menggunakan gawai, namun sama seperti kecanduan lainnya–mengatasi adiksi terhadap smartphone juga tidak kalah sulit.
Lalu, apakah lepas dari kecanduan akan ponsel genggam menjadi suatu hal yang mustahil?
Tentu tidak. Para ilmuwan menyebut beberapa metode bisa membantu mengatasi kecanduan ponsel pintar.
Berikut adalah beberapa metode yang direkomendasikan ilmuwan:
- Jauhkan gawai dari jangkauan Anda pada malam hari
- Letakkan gawai di ruangan lain saat Anda sedang belajar atau bekerja
- Kurangi notifikasi, misalnya dengan menyalakan fitur Jangan Ganggu (Do Not Disturb/dnd)
- Mengatur layar menjadi hitam-putih, menghapus aplikasi media sosial dari beranda, hingga membuat kode sandi yang panjang
- Gunakan aplikasi untuk membantu mengendalikan diri dan dapat membatasi penggunaan ponsel
Secara ilmiah, semakin banyak metode yang digunakan maka semakin besar peluang bagi seseorang untuk mengatasi kecanduan mereka akan gawai.
Tak cuma metode di atas, penelitian lain menunjukkan intervensi fisik turut membantu untuk mengurangi penggunaan gawai, seperti berolahraga.
Langkah itu diyakini dapat membantu mengurangi tingkat kesepian, kecemasan, serta stres yang sering menyertai kecanduan akan gawai.
POPULAR
RELATED ARTICLES
Kecanduan Ponsel Bikin Depresi, Ini Cara Atasinya!
Kecanduan terhadap ponsel disebut bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental seseorang. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Context.id, JAKARTA - Perkembangan pesat teknologi, termasuk internet bukan hanya membantu aktivitas sehari-hari namun juga melahirkan masalah baru. Melansir DW, Kamis (21/08/2025), berbagai penelitian mengkonfirmasi adanya fenomena kecanduan smartphone atau ponsel pintar.
Digital 2025 Global Overview Report mencatat 98,7% masyarakat Indonesia berusia 16 tahun ke atas mengakses internet di gawai. Tak hanya itu, rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia mengakses internet mencapai 7 jam 22 menit per hari. Angka tersebut jauh di atas rata-rata global, yakni 6 jam 38 menit.
Padahal, studi membuktikan kecanduan gawai berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, kelelahan mata, sampai nyeri leher dan punggung. Tak cuma itu, salah satu bentuk adiksi ini juga bisa berdampak pada depresi, kecemasan, kesepian sampai-sampai memengaruhi daya ingat, khususnya pada remaja.
Meski, banyak orang yang mulai bosan dengan perilaku mereka dalam menggunakan gawai, namun sama seperti kecanduan lainnya–mengatasi adiksi terhadap smartphone juga tidak kalah sulit.
Lalu, apakah lepas dari kecanduan akan ponsel genggam menjadi suatu hal yang mustahil?
Tentu tidak. Para ilmuwan menyebut beberapa metode bisa membantu mengatasi kecanduan ponsel pintar.
Berikut adalah beberapa metode yang direkomendasikan ilmuwan:
- Jauhkan gawai dari jangkauan Anda pada malam hari
- Letakkan gawai di ruangan lain saat Anda sedang belajar atau bekerja
- Kurangi notifikasi, misalnya dengan menyalakan fitur Jangan Ganggu (Do Not Disturb/dnd)
- Mengatur layar menjadi hitam-putih, menghapus aplikasi media sosial dari beranda, hingga membuat kode sandi yang panjang
- Gunakan aplikasi untuk membantu mengendalikan diri dan dapat membatasi penggunaan ponsel
Secara ilmiah, semakin banyak metode yang digunakan maka semakin besar peluang bagi seseorang untuk mengatasi kecanduan mereka akan gawai.
Tak cuma metode di atas, penelitian lain menunjukkan intervensi fisik turut membantu untuk mengurangi penggunaan gawai, seperti berolahraga.
Langkah itu diyakini dapat membantu mengurangi tingkat kesepian, kecemasan, serta stres yang sering menyertai kecanduan akan gawai.
POPULAR
RELATED ARTICLES