Share

Home Stories

Stories 29 Juni 2022

Gaji ke-13 Cair Sebentar Lagi, Berapa Kisarannya?

Pegawai Negeri Sipil (PNS), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pensiunan akan mendapatkan gaji ke-13 pada 1 Juli 2022.

CPNS dan PPPK mengikuti peresmian dan penyerahan Surat Keputusan (SK) di The Sultan Convention Center, Rabu (25/5/2022). - Antara-

Context.id, JAKARTA - Pegawai Negeri Sipil (PNS), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pensiunan akan mendapatkan gaji ke-13 pada 1 Juli 2022. 

Dilansir dari Bisnis, pemerintah telah menetapkan anggaran sebesar Rp35,5 triliun yang akan disalurkan kepada 8,76 juta orang, yang terdiri atas 1,79 juta ASN pusat, 3,65 juta ASN daerah, dan 3,32 juta pegawai pensiunan. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa hal ini dikarenakan ekonomi yang sudah mulai menguat dan penerimaan negara yang semakin meningkat. “Tahun ini, seiring dengan pemulihan ekonomi yang makin menguat, dan juga adanya penerimaan negara yang cukup baik serta adanya kenaikan harga-harga komoditas. Maka situasi APBN kita berangsur-angsur menjadi lebih baik,” ujar Sri Mulyani kepada Bisnis.

Hal inipun telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.16/ 2022 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga Belas kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan tahun 2022. Namun, untuk nominal pembayaran gaji ke-13 ini akan mengacu pada kemampuan keuangan masing-masing daerah dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. 

“Pemberian gaji ke-13 ini akan tetap memperhatikan keseimbangan dan batas kemampuan keuangan negara,” tulis Sri Mulyani.

Adapun gaji ini sebesar gaji/pensiun pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji/pensiun pokok berupa tunjangan keluarga, tunjangan pangan, dan tunjangan jabatan struktural/fungsional/ umum.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menyatakan bahwa gaji ke-13 akan ditambah dengan tunjangan kerja dengan penambahan maksimal 50 persen. “Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini gaji ke-13 akan ditambah tunjangan kinerja dengan tambahan maksimal 50 persen,” ujar Sri Mulyani.

Diharapkan dengan adanya pencairan gaji ke-13, akan adanya bantuan pendanaan pendidikan karena akan masuk ke tahun ajaran baru serta naiknya pertumbuhan ekonomi nasional melalui konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. 

“Kita mengharapkan adanya THR dan gaji ke-13, percepatan pemulihan ekonomi nasional dapat makin didorong dengan menambah daya beli masyarakat, khususnya menjelang tahun ajaran baru, dimana kebutuhan terhadap belanja untuk anak-anak didik, biasanya dihadapi oleh orang tua,” ujar Sri Mulyani.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 29 Juni 2022

Gaji ke-13 Cair Sebentar Lagi, Berapa Kisarannya?

Pegawai Negeri Sipil (PNS), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pensiunan akan mendapatkan gaji ke-13 pada 1 Juli 2022.

CPNS dan PPPK mengikuti peresmian dan penyerahan Surat Keputusan (SK) di The Sultan Convention Center, Rabu (25/5/2022). - Antara-

Context.id, JAKARTA - Pegawai Negeri Sipil (PNS), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pensiunan akan mendapatkan gaji ke-13 pada 1 Juli 2022. 

Dilansir dari Bisnis, pemerintah telah menetapkan anggaran sebesar Rp35,5 triliun yang akan disalurkan kepada 8,76 juta orang, yang terdiri atas 1,79 juta ASN pusat, 3,65 juta ASN daerah, dan 3,32 juta pegawai pensiunan. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa hal ini dikarenakan ekonomi yang sudah mulai menguat dan penerimaan negara yang semakin meningkat. “Tahun ini, seiring dengan pemulihan ekonomi yang makin menguat, dan juga adanya penerimaan negara yang cukup baik serta adanya kenaikan harga-harga komoditas. Maka situasi APBN kita berangsur-angsur menjadi lebih baik,” ujar Sri Mulyani kepada Bisnis.

Hal inipun telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.16/ 2022 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga Belas kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan tahun 2022. Namun, untuk nominal pembayaran gaji ke-13 ini akan mengacu pada kemampuan keuangan masing-masing daerah dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. 

“Pemberian gaji ke-13 ini akan tetap memperhatikan keseimbangan dan batas kemampuan keuangan negara,” tulis Sri Mulyani.

Adapun gaji ini sebesar gaji/pensiun pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji/pensiun pokok berupa tunjangan keluarga, tunjangan pangan, dan tunjangan jabatan struktural/fungsional/ umum.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menyatakan bahwa gaji ke-13 akan ditambah dengan tunjangan kerja dengan penambahan maksimal 50 persen. “Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini gaji ke-13 akan ditambah tunjangan kinerja dengan tambahan maksimal 50 persen,” ujar Sri Mulyani.

Diharapkan dengan adanya pencairan gaji ke-13, akan adanya bantuan pendanaan pendidikan karena akan masuk ke tahun ajaran baru serta naiknya pertumbuhan ekonomi nasional melalui konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. 

“Kita mengharapkan adanya THR dan gaji ke-13, percepatan pemulihan ekonomi nasional dapat makin didorong dengan menambah daya beli masyarakat, khususnya menjelang tahun ajaran baru, dimana kebutuhan terhadap belanja untuk anak-anak didik, biasanya dihadapi oleh orang tua,” ujar Sri Mulyani.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025