Share

Home Stories

Stories 17 Agustus 2025

AS Kebut Proyek Pengayaan Uranium untuk Kebutuhan Energi AI

Kebutuhan energi untuk kecerdasan buatan (AI) memerlukan energi nuklir sebagai sumber listrik yang andal dan berkelanjutan

Salah satu sudut fasilitas pengayaan uranium/American Nuclear Society

Context.id, JAKARTA - Paducah, Kentucky, sebuah kota kecil berpenduduk sekitar 27.000 jiwa kini kembali menjadi sorotan sebagai pusat pengembangan energi nuklir di Amerika Serikat (AS).

Dulu kota ini dikenal sebagai Atomic City, namun samar-samar tenggelam setelah fasilitas pengayaan uranium di Paducah ditutup pada 2013. 

Nama Paducah kembali muncul setelah perusahaan rintisan AS, General Matter, mengumumkan rencana pembangunan fasilitas pengayaan uranium komersial pertama yang dikembangkan secara swasta di negara itu. 

Berlokasi di bekas fasilitas Paducah Gaseous Diffusion Plant, proyek senilai US$1,5 miliar ini akan menciptakan sekitar 140 lapangan pekerjaan dan putaran ekonomi sekitar US$71 juta setiap tahunnya.

Proyek pengayaan uranium General Matter ini bagian dari visi energi era AI pemerintah AS.
Saat ini General Matter telah menandatangani kontrak sewa dengan Departemen Energi AS. 

Di atas lahan seluas 40 hektare, General Matter akan memulai operasi pengayaan uranium sekitar tahun 2030, dengan konstruksi dimulai pada 2026. 

Fasilitas ini akan menggunakan teknologi baru yang berfokus pada produksi bahan bakar nuklir untuk generasi reaktor nuklir berikutnya, termasuk digunakan dalam pengembangan AI dan industri manufaktur kritis.

Kebutuhan energi untuk kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang mendorong upaya untuk membangkitkan kembali energi nuklir sebagai sumber listrik yang andal dan berkelanjutan di Amerika. 

Selain General Matter, ada juga Global Laser Enrichment yang mengembangkan teknologi pengayaan uranium menggunakan laser dan berencana memulai operasi pada akhir dekade ini.

Anggota Kongres AS memberikan dukungan politik dan ekonomi untuk proyek karena dinilai sebagai kunci masa depan energi dan teknologi AS. 



Penulis : Renita Sukma

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 17 Agustus 2025

AS Kebut Proyek Pengayaan Uranium untuk Kebutuhan Energi AI

Kebutuhan energi untuk kecerdasan buatan (AI) memerlukan energi nuklir sebagai sumber listrik yang andal dan berkelanjutan

Salah satu sudut fasilitas pengayaan uranium/American Nuclear Society

Context.id, JAKARTA - Paducah, Kentucky, sebuah kota kecil berpenduduk sekitar 27.000 jiwa kini kembali menjadi sorotan sebagai pusat pengembangan energi nuklir di Amerika Serikat (AS).

Dulu kota ini dikenal sebagai Atomic City, namun samar-samar tenggelam setelah fasilitas pengayaan uranium di Paducah ditutup pada 2013. 

Nama Paducah kembali muncul setelah perusahaan rintisan AS, General Matter, mengumumkan rencana pembangunan fasilitas pengayaan uranium komersial pertama yang dikembangkan secara swasta di negara itu. 

Berlokasi di bekas fasilitas Paducah Gaseous Diffusion Plant, proyek senilai US$1,5 miliar ini akan menciptakan sekitar 140 lapangan pekerjaan dan putaran ekonomi sekitar US$71 juta setiap tahunnya.

Proyek pengayaan uranium General Matter ini bagian dari visi energi era AI pemerintah AS.
Saat ini General Matter telah menandatangani kontrak sewa dengan Departemen Energi AS. 

Di atas lahan seluas 40 hektare, General Matter akan memulai operasi pengayaan uranium sekitar tahun 2030, dengan konstruksi dimulai pada 2026. 

Fasilitas ini akan menggunakan teknologi baru yang berfokus pada produksi bahan bakar nuklir untuk generasi reaktor nuklir berikutnya, termasuk digunakan dalam pengembangan AI dan industri manufaktur kritis.

Kebutuhan energi untuk kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang mendorong upaya untuk membangkitkan kembali energi nuklir sebagai sumber listrik yang andal dan berkelanjutan di Amerika. 

Selain General Matter, ada juga Global Laser Enrichment yang mengembangkan teknologi pengayaan uranium menggunakan laser dan berencana memulai operasi pada akhir dekade ini.

Anggota Kongres AS memberikan dukungan politik dan ekonomi untuk proyek karena dinilai sebagai kunci masa depan energi dan teknologi AS. 



Penulis : Renita Sukma

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025