Share

Home Stories

Stories 22 Juli 2025

Saat Grok Punya Fitur Teman Waifu Anime AI

Mulai dari avatar wanita anime Jepang hingga seekor panda merah, kini mereka bisa jadi teman-mu lewat aplikasi Grok.

Fitur Companions pada Grok - X/elonmusk

Context.id, JAKARTA - Baru-baru ini perusahaan AI milik Elon Musk membawa gebrakan baru dengan meluncurkan fitur Companions pada Grok. Fitur Companions baru tersedia di aplikasi Grok pada iOS dan hanya pelanggan SuperGrok atau SuperGrok Heavy yang dapat mengaksesnya. 

Biaya langganan SuperGrok dibanderol sebesar US$30 per bulan atau setara dengan Rp489.000 ribu per bulan. Sementara itu, bagi SuperGrok Heavy sebesar US$300 per bulan yakni sekitar Rp4,8 juta per bulan. 

Sebenarnya, apa itu Companions? 

Grok, asisten AI dan chatbot yang dikembangkan oleh xAI, perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2023 kini tidak hanya mampu menghasilkan teks dan gambar serta terlibat dalam percakapan dengan pengguna saja tetapi juga mampu menjadi Companions atau ‘teman’ bagi penggunanya. 

Tepatnya pada Senin (14/7) layanan Companions hadir dengan dua avatar yang dapat merespons dan menjawab pertanyaan lewat suara, ditambah lagi karakter ini memiliki gestur yang realistis karena dapat menggerakkan bibirnya. Dua avatar tersebut bernama Ani dan Rudi. 

Ani merupakan sosok wanita berpenampilan seperti anime Jepang yang bersifat genit dan dapat merespons perintah eksplisit dari penggunanya. Sedangkan Rudi merupakan seekor panda merah bergaya animasi dengan kepribadian 'gila' yang gemar menghina pengguna menggunakan bahasa vulgar atau kasar.

Berdasarkan informasi dari TestingCatalog, setelah pengguna membangun tingkat hubungan yang lebih tinggi dengan AI avatar bernama Ani, pengguna bisa membuka opsi Not Safe For Work (NSFW). NSFW adalah istilah yang biasa digunakan di internet untuk menandai konten yang tidak pantas atau sebaiknya tidak dibuka di lingkungan kerja, publik, atau situasi formal. Beberapa contoh percakapan NSFW ini sudah tersedia atau bisa ditemukan di platform X. 

Dilansir dari NBC, sifat dari fitur Companions ini memiliki perbedaan dari sebagian besar chatbot AI populer lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Elon Musk terus mendorong chatbot AI-nya ke arah yang ekstrem dengan bersedia menerima bahasa yang mengandung kebencian dan konten seksual.

Tak hanya Ani dan Rudi, nantinya akan ada avatar baru pria yang hadir di Grok bernama Valentine. Pada Minggu, 20/7 Elon Musk membuat cuitan lewat akun X-nya, ”Constructing Valentine @xAI” atau yang berarti, “Merancang Valentine @xAI,” tulis Elon Musk yang disertai gambar dan video avatar tersebut menggunakan kacamata dan jas hitam.

Apakah kamu tertarik untuk mencoba layanan ‘teman’ dari Grok ini?

 

Penulis: Syifa Khairunnisa Zahrah



Penulis : Context.id

Editor   : Fahri N. Muharom

Stories 22 Juli 2025

Saat Grok Punya Fitur Teman Waifu Anime AI

Mulai dari avatar wanita anime Jepang hingga seekor panda merah, kini mereka bisa jadi teman-mu lewat aplikasi Grok.

Fitur Companions pada Grok - X/elonmusk

Context.id, JAKARTA - Baru-baru ini perusahaan AI milik Elon Musk membawa gebrakan baru dengan meluncurkan fitur Companions pada Grok. Fitur Companions baru tersedia di aplikasi Grok pada iOS dan hanya pelanggan SuperGrok atau SuperGrok Heavy yang dapat mengaksesnya. 

Biaya langganan SuperGrok dibanderol sebesar US$30 per bulan atau setara dengan Rp489.000 ribu per bulan. Sementara itu, bagi SuperGrok Heavy sebesar US$300 per bulan yakni sekitar Rp4,8 juta per bulan. 

Sebenarnya, apa itu Companions? 

Grok, asisten AI dan chatbot yang dikembangkan oleh xAI, perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2023 kini tidak hanya mampu menghasilkan teks dan gambar serta terlibat dalam percakapan dengan pengguna saja tetapi juga mampu menjadi Companions atau ‘teman’ bagi penggunanya. 

Tepatnya pada Senin (14/7) layanan Companions hadir dengan dua avatar yang dapat merespons dan menjawab pertanyaan lewat suara, ditambah lagi karakter ini memiliki gestur yang realistis karena dapat menggerakkan bibirnya. Dua avatar tersebut bernama Ani dan Rudi. 

Ani merupakan sosok wanita berpenampilan seperti anime Jepang yang bersifat genit dan dapat merespons perintah eksplisit dari penggunanya. Sedangkan Rudi merupakan seekor panda merah bergaya animasi dengan kepribadian 'gila' yang gemar menghina pengguna menggunakan bahasa vulgar atau kasar.

Berdasarkan informasi dari TestingCatalog, setelah pengguna membangun tingkat hubungan yang lebih tinggi dengan AI avatar bernama Ani, pengguna bisa membuka opsi Not Safe For Work (NSFW). NSFW adalah istilah yang biasa digunakan di internet untuk menandai konten yang tidak pantas atau sebaiknya tidak dibuka di lingkungan kerja, publik, atau situasi formal. Beberapa contoh percakapan NSFW ini sudah tersedia atau bisa ditemukan di platform X. 

Dilansir dari NBC, sifat dari fitur Companions ini memiliki perbedaan dari sebagian besar chatbot AI populer lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Elon Musk terus mendorong chatbot AI-nya ke arah yang ekstrem dengan bersedia menerima bahasa yang mengandung kebencian dan konten seksual.

Tak hanya Ani dan Rudi, nantinya akan ada avatar baru pria yang hadir di Grok bernama Valentine. Pada Minggu, 20/7 Elon Musk membuat cuitan lewat akun X-nya, ”Constructing Valentine @xAI” atau yang berarti, “Merancang Valentine @xAI,” tulis Elon Musk yang disertai gambar dan video avatar tersebut menggunakan kacamata dan jas hitam.

Apakah kamu tertarik untuk mencoba layanan ‘teman’ dari Grok ini?

 

Penulis: Syifa Khairunnisa Zahrah



Penulis : Context.id

Editor   : Fahri N. Muharom


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025