Barang-Barang Mini yang Berbisnis Besar
Produk-produk dengan versi mini kini punya daya tarik sendiri yang unik.rn

Context.id, JAKARTA - Pada umumnya, sesuatu yang besar lebih menarik perhatian banyak orang. Namun akhir-akhir ini terjadi perubahan, ternyata sesuatu yang berukuran mini atau kecil jadi daya tarik orang. Banyak merek atau brand yang mengeluarkan versi mini dari produk yang mereka jual.
Seperti Uniqlo yang terkenal dengan tas “The Mary Poppins Carry-All”. Tas ini terkenal di sosial media berkat kemampuannya yang dapat membawa berbagai jenis barang. April lalu, Uniqlo merilis versi mini dari tas tersebut. Walaupun ukurannya mengecil, beberapa konsumen menulis ulasannya pada website dan mengatakan, “Ini merupakan yang saya butuhkan untuk menyimpan ponsel, lipstick, kartu, dan uang saya selama liburan!” konsumen lainnya mengatakan, “Saya menggunakannya setiap hari dan ini adalah ukuran yang pas untuk menyimpan kebutuhan saya. Membantu saya untuk tidak repot merogoh tas saya.” tambah yang lain.
Di sisi lain juga ada Baggu, merek tas ini mempunyai variasi yang lebih beragam. Berdasarkan website Baggu bagian “BAG CHARM & KEYCHAINS” terdapat 3 versi mini dari produk tas yang mereka keluarkan, ada Crescent Bag Charm, Backpack Charm, dan Fanny Pack Charm. Ketiganya hadir dengan warna yang berbeda-beda.
Barang dengan versi mini selalu menjadi hal menarik bagi manusia. Pada abad ke-17, tepatnya di Jepang, pakaian tradisional untuk laki-laki tidak memiliki kantong. Oleh karena itu, untuk membawa barang mereka menggunakan netsuke, sebuah benda kecil yang dapat mereka gantungkan pada sabuk.
Dilansir dari Financial Times, Penata Rias Utama Laura Mercier, Jess Kohn mengatakan, “Produk-produk mini bisa mengurangi beban mental. Produk ini juga bisa menjadi penyelamat bagi pengantin wanita atau bridesmaid untuk memperbaiki riasan tanpa harus membawa seluruh tas Anda," tutur Jess.
Tak hanya itu, Arti Singhal, kolektor yang sudah 16 tahun mengumpulkan produk-produk mini menjelaskan bahwa produk mini tidak hanya lucu dan bisa jadi dekorasi, tetapi memungkinkan dirinya untuk menghabiskan suatu produk hingga habis terpakai sebelum kadaluarsa, mengurangi pemborosan.
Anna Keller sebagai Principal Analyst di Minter mengatakan bahwa produk kecantikan dan fesyen ukuran mini seringkali bisa menjadi titik awal seseorang masuk ke dunia barang mewah tanpa harus menggunakan dupe, atau tiruan yang lebih murah dari merek-merek mahal, "mereka mencari cara untuk merasakan produk mewah yang asli bagaimanapun caranya," tambah Keller.
Memproduksi barang mini bisa jadi mahal bagi merek-merek kecil karena ada biaya operasional tambahan dan harus mengatur logistik dengan produsen. Namun, hasilnya bisa sepadan bagi perusahaan karena konsumen bisa mencoba produk mereka, apalagi karena produk mini sedang tren.
"Ini kemudian bisa menjadi alat pemasaran yang sangat berharga," kata Keller.
Alih-alih menggunakan aksesoris besar yang dapat menarik perhatian, kini orang-orang beralih dengan barang dengan versi mininta. Bahkan sekarang sebuah aksesoris membutuhkan aksesorisnya sendiri, tak heran kini pasar barang ‘mini’ sedang berkembang pesat.
Kamu tertarik punya barang mini juga?
Penulis: Syifa Khairunnisa Zahrah
POPULAR
RELATED ARTICLES
Barang-Barang Mini yang Berbisnis Besar
Produk-produk dengan versi mini kini punya daya tarik sendiri yang unik.rn

Context.id, JAKARTA - Pada umumnya, sesuatu yang besar lebih menarik perhatian banyak orang. Namun akhir-akhir ini terjadi perubahan, ternyata sesuatu yang berukuran mini atau kecil jadi daya tarik orang. Banyak merek atau brand yang mengeluarkan versi mini dari produk yang mereka jual.
Seperti Uniqlo yang terkenal dengan tas “The Mary Poppins Carry-All”. Tas ini terkenal di sosial media berkat kemampuannya yang dapat membawa berbagai jenis barang. April lalu, Uniqlo merilis versi mini dari tas tersebut. Walaupun ukurannya mengecil, beberapa konsumen menulis ulasannya pada website dan mengatakan, “Ini merupakan yang saya butuhkan untuk menyimpan ponsel, lipstick, kartu, dan uang saya selama liburan!” konsumen lainnya mengatakan, “Saya menggunakannya setiap hari dan ini adalah ukuran yang pas untuk menyimpan kebutuhan saya. Membantu saya untuk tidak repot merogoh tas saya.” tambah yang lain.
Di sisi lain juga ada Baggu, merek tas ini mempunyai variasi yang lebih beragam. Berdasarkan website Baggu bagian “BAG CHARM & KEYCHAINS” terdapat 3 versi mini dari produk tas yang mereka keluarkan, ada Crescent Bag Charm, Backpack Charm, dan Fanny Pack Charm. Ketiganya hadir dengan warna yang berbeda-beda.
Barang dengan versi mini selalu menjadi hal menarik bagi manusia. Pada abad ke-17, tepatnya di Jepang, pakaian tradisional untuk laki-laki tidak memiliki kantong. Oleh karena itu, untuk membawa barang mereka menggunakan netsuke, sebuah benda kecil yang dapat mereka gantungkan pada sabuk.
Dilansir dari Financial Times, Penata Rias Utama Laura Mercier, Jess Kohn mengatakan, “Produk-produk mini bisa mengurangi beban mental. Produk ini juga bisa menjadi penyelamat bagi pengantin wanita atau bridesmaid untuk memperbaiki riasan tanpa harus membawa seluruh tas Anda," tutur Jess.
Tak hanya itu, Arti Singhal, kolektor yang sudah 16 tahun mengumpulkan produk-produk mini menjelaskan bahwa produk mini tidak hanya lucu dan bisa jadi dekorasi, tetapi memungkinkan dirinya untuk menghabiskan suatu produk hingga habis terpakai sebelum kadaluarsa, mengurangi pemborosan.
Anna Keller sebagai Principal Analyst di Minter mengatakan bahwa produk kecantikan dan fesyen ukuran mini seringkali bisa menjadi titik awal seseorang masuk ke dunia barang mewah tanpa harus menggunakan dupe, atau tiruan yang lebih murah dari merek-merek mahal, "mereka mencari cara untuk merasakan produk mewah yang asli bagaimanapun caranya," tambah Keller.
Memproduksi barang mini bisa jadi mahal bagi merek-merek kecil karena ada biaya operasional tambahan dan harus mengatur logistik dengan produsen. Namun, hasilnya bisa sepadan bagi perusahaan karena konsumen bisa mencoba produk mereka, apalagi karena produk mini sedang tren.
"Ini kemudian bisa menjadi alat pemasaran yang sangat berharga," kata Keller.
Alih-alih menggunakan aksesoris besar yang dapat menarik perhatian, kini orang-orang beralih dengan barang dengan versi mininta. Bahkan sekarang sebuah aksesoris membutuhkan aksesorisnya sendiri, tak heran kini pasar barang ‘mini’ sedang berkembang pesat.
Kamu tertarik punya barang mini juga?
Penulis: Syifa Khairunnisa Zahrah
POPULAR
RELATED ARTICLES