Ditinggal LG, Indonesia Malah Dapat Rezeki Nomplok dari China!
Presiden Prabowo meresmikan proyek baterai kendaraan listrik dengan Investasi mencapai Rp96,04 triliun!
Context.id, JAKARTA - Pernah ngerasain patah hati karena ditinggal pas lagi sayang-sayangnya? Nah, kayaknya ini yang dirasain sama industri baterai listrik di Indonesia. Sempat dikecewakan sama LG yang batal investasi, eh, nggak lama kemudian langsung dapat gantinya, dan itu dari China!
Kabar gembira ini datang dari megaproyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) hasil kolaborasi konsorsium asal China, Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), bareng sama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan Indonesia Battery Corporation (IBC). Proyek jumbo ini akhirnya resmi dimulai!
Baru tanggal 29 Juni kemarin, Presiden Prabowo meresmikan proyek yang bikin kita semua senyum lebar ini. Investasi awalnya saja sudah mencapai Rp96,04 triliun!
Besarnya investasi ini tentu bukan tanpa harapan. Justru sebaliknya, pemerintah berharap nilai tambahnya bisa melambung hingga 8 kali lipat dari nilai investasi awal, alias mencapai Rp781.344 triliun! Gila, kan?
Selain itu, proyek ini diproyeksikan bisa bikin Indonesia hemat gede-gedean, sekitar Rp944.124 triliun per tahun. Bayangkan, penghematan ini bisa didapat dari subsidi BBM, listrik, sampai impor BBM yang berkurang drastis.
Proyek raksasa ini akan dibagi jadi beberapa subproyek. Bagian hulunya akan dikembangkan di Maluku Utara, sedangkan bagian hilirnya fokus di Jawa Barat.
Secara garis besar, ada enam subproyek utama yang bakal digarap, mulai dari penambangan nikel, smelter, pabrik prekursor/katoda, pabrik sel baterai, sampai pabrik daur ulang baterai. Pokoknya, dari A sampai Z, semua ada!
Untuk kapasitas produksinya juga tidak main-main. Di fase kedua nanti, pabrik ini bisa memproduksi baterai listrik sebesar 15 GWh per tahun.
Angka segini cukup buat menggerakkan sekitar 250.000 hingga 300.000 mobil listrik! Kebayang kan, betapa ramainya jalanan kita nanti sama mobil listrik?
Menariknya lagi, kepemilikan saham RI di proyek ini mayoritas, yaitu 51%. Meskipun begitu, di beberapa sektor seperti Joint Venture (JV) HPAL, prekursor/katoda, dan JV sel baterai, kepemilikan saham Indonesia masih 30%.
Presiden Prabowo pun sudah minta agar porsi kepemilikan Indonesia ini bisa ditambah lagi. Salah satu jalannya kemungkinan lewat Danantara, meskipun COO Danantara, Dony Oskaria, bilang penyetoran modalnya bisa lewat pinjaman atau BUMN seperti MIND ID dan Antam.
Di sisi lain, CIO Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan tidak menutup kemungkinan Danantara bisa investasi langsung, tapi tentu harus dihitung matang-matang dulu.
Terlepas dari dinamika kepemilikan saham, Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, melihat proyek ini punya segudang potensi dan dampak positif buat Indonesia.
Tapi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti harus berkelanjutan, minim dampak lingkungan, dan yang paling penting, perizinannya enggak boleh dipersulit pemerintah!
Semoga saja semua berjalan lancar ya, biar Indonesia makin maju di industri kendaraan listrik!
POPULAR
RELATED ARTICLES
Ditinggal LG, Indonesia Malah Dapat Rezeki Nomplok dari China!
Presiden Prabowo meresmikan proyek baterai kendaraan listrik dengan Investasi mencapai Rp96,04 triliun!
Context.id, JAKARTA - Pernah ngerasain patah hati karena ditinggal pas lagi sayang-sayangnya? Nah, kayaknya ini yang dirasain sama industri baterai listrik di Indonesia. Sempat dikecewakan sama LG yang batal investasi, eh, nggak lama kemudian langsung dapat gantinya, dan itu dari China!
Kabar gembira ini datang dari megaproyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) hasil kolaborasi konsorsium asal China, Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), bareng sama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan Indonesia Battery Corporation (IBC). Proyek jumbo ini akhirnya resmi dimulai!
Baru tanggal 29 Juni kemarin, Presiden Prabowo meresmikan proyek yang bikin kita semua senyum lebar ini. Investasi awalnya saja sudah mencapai Rp96,04 triliun!
Besarnya investasi ini tentu bukan tanpa harapan. Justru sebaliknya, pemerintah berharap nilai tambahnya bisa melambung hingga 8 kali lipat dari nilai investasi awal, alias mencapai Rp781.344 triliun! Gila, kan?
Selain itu, proyek ini diproyeksikan bisa bikin Indonesia hemat gede-gedean, sekitar Rp944.124 triliun per tahun. Bayangkan, penghematan ini bisa didapat dari subsidi BBM, listrik, sampai impor BBM yang berkurang drastis.
Proyek raksasa ini akan dibagi jadi beberapa subproyek. Bagian hulunya akan dikembangkan di Maluku Utara, sedangkan bagian hilirnya fokus di Jawa Barat.
Secara garis besar, ada enam subproyek utama yang bakal digarap, mulai dari penambangan nikel, smelter, pabrik prekursor/katoda, pabrik sel baterai, sampai pabrik daur ulang baterai. Pokoknya, dari A sampai Z, semua ada!
Untuk kapasitas produksinya juga tidak main-main. Di fase kedua nanti, pabrik ini bisa memproduksi baterai listrik sebesar 15 GWh per tahun.
Angka segini cukup buat menggerakkan sekitar 250.000 hingga 300.000 mobil listrik! Kebayang kan, betapa ramainya jalanan kita nanti sama mobil listrik?
Menariknya lagi, kepemilikan saham RI di proyek ini mayoritas, yaitu 51%. Meskipun begitu, di beberapa sektor seperti Joint Venture (JV) HPAL, prekursor/katoda, dan JV sel baterai, kepemilikan saham Indonesia masih 30%.
Presiden Prabowo pun sudah minta agar porsi kepemilikan Indonesia ini bisa ditambah lagi. Salah satu jalannya kemungkinan lewat Danantara, meskipun COO Danantara, Dony Oskaria, bilang penyetoran modalnya bisa lewat pinjaman atau BUMN seperti MIND ID dan Antam.
Di sisi lain, CIO Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan tidak menutup kemungkinan Danantara bisa investasi langsung, tapi tentu harus dihitung matang-matang dulu.
Terlepas dari dinamika kepemilikan saham, Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, melihat proyek ini punya segudang potensi dan dampak positif buat Indonesia.
Tapi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti harus berkelanjutan, minim dampak lingkungan, dan yang paling penting, perizinannya enggak boleh dipersulit pemerintah!
Semoga saja semua berjalan lancar ya, biar Indonesia makin maju di industri kendaraan listrik!
POPULAR
RELATED ARTICLES