Share

Home Originals

Originals 25 Juni 2025

Lifting Minyak Tersendat, Sumur Rakyat Jadi Solusi?

Pemerintah resmi mengubah pendekatan, sumur minyak rakyat yang dulu dianggap ilegal, kini justru didorong untuk legal dan berkontribusi ke produksi nasional

Ilustrasi sumur minyak/Context

 

Context.id, JAKARTA - Pemerintah resmi mengubah pendekatan terhadap sumur minyak rakyat dari dianggap ilegal, kini justru diberdayakan. Permen ESDM No. 14 Tahun 2025 jadi tonggaknya dan  disahkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, 3 Juni lalu

Nantinya sumur-sumur rakyat di wilayah kaya minyak akan dikelola oleh BUMD, koperasi, dan UMKM dengan menggandeng kontraktor migas (KKKS). “BUMD dan koperasi diberi peluang ikut tingkatkan lifting nasional,” kata Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia

Ada tiga bentuk kerja sama. Pertama, kerja sama operasi atau teknologi mencakup sumur idle well, production well, idle field serta lapangan produksi. Dua, kerja sama pengelolaan sumur rakyat dan tiga, kerja sama pengelolaan sumur tua

Kelak, kontraktor migas wajib beli minyak dari sumur rakyat. Tapi kalau pelaku tak jual ke KKKS, bisa kena sanksi hukum. Tapi praktiknya, sumur rakyat kerap berada di luar atau bahkan di dalam wilayah operasi kontraktor migas.

Di Sumatra Selatan saja, ada 7.700 sumur rakyat melibatkan 230.000 orang, produksi bisa 10 ribu barel per hari. Pemerintah beri waktu 4 tahun untuk pembinaan mulai dari tata kelola, teknologi, lingkungan, sampai modal.

Tapi asosiasi industri waswas. Menurut Moshe Rizal dari Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), kebijakan ini seperti legalisasi sumur ilegal

Pasalnya KKKS harus tanggung keselamatan, lingkungan, hingga perbaikan tata kelola meski sumurnya bukan milik mereka. Masalahnya, setiap tahun, selalu ada kecelakaan kerja di sumur rakyat. 

Apakah pemerintah melempar tanggung jawab?

Pri Agung, Founder & Advisor ReforMiner Institute menyebut aturan ini bisa jalan, asal jangan mengganggu stabilitas investasi KKKS. Pri juga mengatakan sumur rakyat tidak memberikan peningkatan signifikan pada lifting.  

"Skalanya pasti akan terbatas di skala pertambangan rakyat/sumur tua. Bisa mendapat 5.000 - 10.000 barel per hari untuk seluruh sumur idle secara stabil per tahun, sudah bisa dikatakan bagus," Pri Agung, Founder & Advisor ReforMiner Institute

Meski aturan baru diterapkan, lifting minyak nasional belum tembus target 605 ribu barel per hari. Realisasi kuartal I/2025? Hanya 573.900. Nantinya apakah sumur rakyat bisa jadi harapan baru atau beban baru? 



Penulis : Renita Sukma

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 25 Juni 2025

Lifting Minyak Tersendat, Sumur Rakyat Jadi Solusi?

Pemerintah resmi mengubah pendekatan, sumur minyak rakyat yang dulu dianggap ilegal, kini justru didorong untuk legal dan berkontribusi ke produksi nasional

Ilustrasi sumur minyak/Context

 

Context.id, JAKARTA - Pemerintah resmi mengubah pendekatan terhadap sumur minyak rakyat dari dianggap ilegal, kini justru diberdayakan. Permen ESDM No. 14 Tahun 2025 jadi tonggaknya dan  disahkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, 3 Juni lalu

Nantinya sumur-sumur rakyat di wilayah kaya minyak akan dikelola oleh BUMD, koperasi, dan UMKM dengan menggandeng kontraktor migas (KKKS). “BUMD dan koperasi diberi peluang ikut tingkatkan lifting nasional,” kata Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia

Ada tiga bentuk kerja sama. Pertama, kerja sama operasi atau teknologi mencakup sumur idle well, production well, idle field serta lapangan produksi. Dua, kerja sama pengelolaan sumur rakyat dan tiga, kerja sama pengelolaan sumur tua

Kelak, kontraktor migas wajib beli minyak dari sumur rakyat. Tapi kalau pelaku tak jual ke KKKS, bisa kena sanksi hukum. Tapi praktiknya, sumur rakyat kerap berada di luar atau bahkan di dalam wilayah operasi kontraktor migas.

Di Sumatra Selatan saja, ada 7.700 sumur rakyat melibatkan 230.000 orang, produksi bisa 10 ribu barel per hari. Pemerintah beri waktu 4 tahun untuk pembinaan mulai dari tata kelola, teknologi, lingkungan, sampai modal.

Tapi asosiasi industri waswas. Menurut Moshe Rizal dari Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), kebijakan ini seperti legalisasi sumur ilegal

Pasalnya KKKS harus tanggung keselamatan, lingkungan, hingga perbaikan tata kelola meski sumurnya bukan milik mereka. Masalahnya, setiap tahun, selalu ada kecelakaan kerja di sumur rakyat. 

Apakah pemerintah melempar tanggung jawab?

Pri Agung, Founder & Advisor ReforMiner Institute menyebut aturan ini bisa jalan, asal jangan mengganggu stabilitas investasi KKKS. Pri juga mengatakan sumur rakyat tidak memberikan peningkatan signifikan pada lifting.  

"Skalanya pasti akan terbatas di skala pertambangan rakyat/sumur tua. Bisa mendapat 5.000 - 10.000 barel per hari untuk seluruh sumur idle secara stabil per tahun, sudah bisa dikatakan bagus," Pri Agung, Founder & Advisor ReforMiner Institute

Meski aturan baru diterapkan, lifting minyak nasional belum tembus target 605 ribu barel per hari. Realisasi kuartal I/2025? Hanya 573.900. Nantinya apakah sumur rakyat bisa jadi harapan baru atau beban baru? 



Penulis : Renita Sukma

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Lifting Minyak Tersendat, Sumur Rakyat Jadi Solusi?

Pemerintah resmi mengubah pendekatan, sumur minyak rakyat yang dulu dianggap ilegal, kini justru didorong untuk legal dan berkontribusi ke produks ...

Renita Sukma . 25 June 2025

Perang Iran-Israel Bisa Bikin Harga BBM RI Naik?

Iran yang merasa tersudut mengancam akan menutup akses Selat Hormuz. Hormuz bukan selat sembarangan. Di sinilah 20% minyak dunia melintas tiap hari

Renita Sukma . 24 June 2025

Miskin Versi Bank Dunia, Benarkah 7 dari 10 Orang Indonesia Miskin?

Jika lebih dari setengah warga negara ini dianggap miskin oleh standar global, artinya sudah seberapa jauh standar hidup kita tertinggal?

Naufal Jauhar Nazhif . 20 June 2025

Kenapa Kita Kalah dari Malaysia dan Thailand Soal Wisata Medis?

Indonesia kehilangan sekitar Rp165 triliun setiap tahun hanya karena warganya memilih berobat ke luar negeri

Renita Sukma . 17 June 2025