Share

Home Stories

Stories 03 Juni 2025

Gara-gara Konklaf UMKM Roma Raih Keuntungan Besar

Peziarah dan turis habiskan dana sampai 600 Juta Euro saat berkunjung ke Roma

Salah satu bangunan bersejarah di Kota Roma/Rome.info

Context.id, JAKARTA - Gelaran pemilihan pemimpin umat Katolik sedunia, atau Konklaf mendatangkan keuntungan secara ekonomi, bagi Kota Roma.

Dilansir dari Rome Reports, Selasa (3/6/2025), konklaf memberikan dampak ekonomi hampir 600 juta euro bagi Kota. Data ini diungkapkan oleh Unipresa, asosiasi pelaku usaha kecil dan menengah di kota itu.

Data itu menyebutkan, angka 600 juta euro diraih antara 21 April hingga 8 Mei 2025 di mana ada 2,4 juta reservasi hotel yang nilai totalnya mencapai 144 juta euro.

Selain penginapan, sektor makanan, transportasi serta cinderamata rohani juga turut terdongkrak akibat dari kunjungan para turin dan peziarah. Nilanya mencapai 120 juta euro.

Unipresa juga menyatakan, lonjakan kunjungan peziarah dan turis itu terjadi karena ada dua peristiwa yang berdekatan, yakni pemakaman Paus Fransiskus, serta pemilihan Paus baru atau konklaf. 



Dua kegiatan itu berhasil menyedot kunjungan antara 700.000 dan 900.000 orang setiap hari. Setiap pelawat dirata-ratakan menghabiskan 120 euro setiap hari.

Benda-benda rohani seperti Rosario dan ikon kudus, disebut mengalami peningkatan penjualan sekitar 30-40 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya pada masa Yubileum, terutama di toko-toko yang berada tidak jauh dari Vatikan.

Unipresa memproyeksikan ada harapan peningkatan kunjungan wisata, dapat berlangsung hingga akhir 2025, yang merupakan tahun Yubileum, sebuah masa yang didedikasikan untuk berefleksi bagi umat Katolik sedunia.

Setelah konklaf berakhir, para pelaku UMKM di Roma pun berharap peningkatan kunjungan peziarah juga terus terjadi karena adanya antusiasme terhadap Paus yang baru, Leo XIV.

Adapun secara harfiah, konklaf merujuk pada praktik mengurung para kardinal pemilih di dalam suatu tempat tertutup dan terisolasi hingga mereka mencapai keputusan mengenai siapa yang akan menjadi Paus baru. 

Praktik ini pertama kali diinstitusikan secara formal oleh Paus Gregorius X dalam Konsili Lyon II pada tahun 1274, setelah pemilihan Paus Gregorius sendiri berlangsung selama hampir tiga tahun tanpa hasil.

Konklaf dilaksanakan setelah posisi Paus lowong, baik karena wafat atau pengunduran diri. Dalam kasus wafat, hukum Gereja tertuang dalam Universi Dominici Gregis (1996) yang diperbarui oleh Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus.

Mereka mengatur konklaf dimulai paling cepat 15 hari dan paling lambat 20 hari setelah wafatnya Paus, memberi waktu bagi kardinal dari seluruh dunia untuk berkumpul di Vatikan.

Sementara dalam kasus pengunduran diri (seperti yang terjadi pada Paus Benediktus XVI tahun 2013), Paus yang mundur menentukan waktu efektif pengunduran dirinya dan konklaf dimulai segera setelah posisi resmi lowong.

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 2:56
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 2:56
 
1x


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 03 Juni 2025

Gara-gara Konklaf UMKM Roma Raih Keuntungan Besar

Peziarah dan turis habiskan dana sampai 600 Juta Euro saat berkunjung ke Roma

Salah satu bangunan bersejarah di Kota Roma/Rome.info

Context.id, JAKARTA - Gelaran pemilihan pemimpin umat Katolik sedunia, atau Konklaf mendatangkan keuntungan secara ekonomi, bagi Kota Roma.

Dilansir dari Rome Reports, Selasa (3/6/2025), konklaf memberikan dampak ekonomi hampir 600 juta euro bagi Kota. Data ini diungkapkan oleh Unipresa, asosiasi pelaku usaha kecil dan menengah di kota itu.

Data itu menyebutkan, angka 600 juta euro diraih antara 21 April hingga 8 Mei 2025 di mana ada 2,4 juta reservasi hotel yang nilai totalnya mencapai 144 juta euro.

Selain penginapan, sektor makanan, transportasi serta cinderamata rohani juga turut terdongkrak akibat dari kunjungan para turin dan peziarah. Nilanya mencapai 120 juta euro.

Unipresa juga menyatakan, lonjakan kunjungan peziarah dan turis itu terjadi karena ada dua peristiwa yang berdekatan, yakni pemakaman Paus Fransiskus, serta pemilihan Paus baru atau konklaf. 



Dua kegiatan itu berhasil menyedot kunjungan antara 700.000 dan 900.000 orang setiap hari. Setiap pelawat dirata-ratakan menghabiskan 120 euro setiap hari.

Benda-benda rohani seperti Rosario dan ikon kudus, disebut mengalami peningkatan penjualan sekitar 30-40 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya pada masa Yubileum, terutama di toko-toko yang berada tidak jauh dari Vatikan.

Unipresa memproyeksikan ada harapan peningkatan kunjungan wisata, dapat berlangsung hingga akhir 2025, yang merupakan tahun Yubileum, sebuah masa yang didedikasikan untuk berefleksi bagi umat Katolik sedunia.

Setelah konklaf berakhir, para pelaku UMKM di Roma pun berharap peningkatan kunjungan peziarah juga terus terjadi karena adanya antusiasme terhadap Paus yang baru, Leo XIV.

Adapun secara harfiah, konklaf merujuk pada praktik mengurung para kardinal pemilih di dalam suatu tempat tertutup dan terisolasi hingga mereka mencapai keputusan mengenai siapa yang akan menjadi Paus baru. 

Praktik ini pertama kali diinstitusikan secara formal oleh Paus Gregorius X dalam Konsili Lyon II pada tahun 1274, setelah pemilihan Paus Gregorius sendiri berlangsung selama hampir tiga tahun tanpa hasil.

Konklaf dilaksanakan setelah posisi Paus lowong, baik karena wafat atau pengunduran diri. Dalam kasus wafat, hukum Gereja tertuang dalam Universi Dominici Gregis (1996) yang diperbarui oleh Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus.

Mereka mengatur konklaf dimulai paling cepat 15 hari dan paling lambat 20 hari setelah wafatnya Paus, memberi waktu bagi kardinal dari seluruh dunia untuk berkumpul di Vatikan.

Sementara dalam kasus pengunduran diri (seperti yang terjadi pada Paus Benediktus XVI tahun 2013), Paus yang mundur menentukan waktu efektif pengunduran dirinya dan konklaf dimulai segera setelah posisi resmi lowong.

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 2:56
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 2:56
 
1x


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Ketika Taman Menyala dan Jakarta Mencoba Ramah

Ruang publik di Jakarta harus dikembalikan kepada mereka yang berhak yakni warganya sendiri

Renita Sukma . 17 June 2025

Benarkah Mozilla Firefox Mulai Ditinggalkan?

Firefox dianggap tertinggal dalam pengelolaan tab dan perlindungan privasi menjadi setengah hati \r\n\r\n

Noviarizal Fernandez . 16 June 2025

Ini Peramban yang Bisa Menjaga Privasi Digital Anda

Peramban bukan hanya alat, tapi juga gerbang ke dunia digital dan penjaga data kita yang paling rahasia.

Renita Sukma . 16 June 2025

10 Tahun Google Photos: Dari Kenangan Digital hingga Editan AI

Saat ini Google Photos berusia 10 tahun dan merilis sejumlah fitur baru berbasis AI

Noviarizal Fernandez . 14 June 2025