MH17: Dunia Tak Lupa, Rusia Harus Bertanggung Jawab
Meski butuh waktu satu dekade, tuntutan keadilan bagi 298 korban MH17 terus bergema. Dunia tak berhenti menyeret Rusia ke meja tanggung jawab.
Context.id, JAKARTA - Hampir sebelas tahun setelah Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur, Dewan Penerbangan Sipil PBB (ICAO) menyatakan Rusia bertanggung jawab.
ICAO, badan yang biasanya mengurus standar keselamatan penerbangan, kini menyampaikan pesan diplomatik penting, pelanggaran hukum internasional tak bisa dibiarkan tanpa konsekuensi.
Tragedi MH17 pada 17 Juli 2014 menewaskan 298 orang, mayoritas warga Belanda. Investigasi internasional menyimpulkan pesawat dihantam rudal BUK milik militer Rusia, ditembak dari wilayah separatis pro-Moskow.
Pengadilan Belanda sudah menjatuhkan vonis pada 2022 terhadap dua warga Rusia dan satu Ukraina. Tapi Moskow menolak putusan itu.
Kini, Australia dan Belanda menuntut reparasi. "Ini langkah penting menuju kebenaran," kata Menlu Belanda Caspar Veldkamp. Menlu Australia Penny Wong mendesak Rusia memberikan kompensasi.
ICAO memang tak bisa menjatuhkan sanksi langsung. Tapi sebagai forum 193 negara yang menyusun aturan penerbangan global, keputusan ICAO mengandung bobot moral yang besar.
Rusia masih bungkam. Tapi tekanan terus bertambah. Dalam diplomasi, keadilan yang lambat tetap lebih baik daripada tidak sama sekali.
POPULAR
RELATED ARTICLES
MH17: Dunia Tak Lupa, Rusia Harus Bertanggung Jawab
Meski butuh waktu satu dekade, tuntutan keadilan bagi 298 korban MH17 terus bergema. Dunia tak berhenti menyeret Rusia ke meja tanggung jawab.
Context.id, JAKARTA - Hampir sebelas tahun setelah Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur, Dewan Penerbangan Sipil PBB (ICAO) menyatakan Rusia bertanggung jawab.
ICAO, badan yang biasanya mengurus standar keselamatan penerbangan, kini menyampaikan pesan diplomatik penting, pelanggaran hukum internasional tak bisa dibiarkan tanpa konsekuensi.
Tragedi MH17 pada 17 Juli 2014 menewaskan 298 orang, mayoritas warga Belanda. Investigasi internasional menyimpulkan pesawat dihantam rudal BUK milik militer Rusia, ditembak dari wilayah separatis pro-Moskow.
Pengadilan Belanda sudah menjatuhkan vonis pada 2022 terhadap dua warga Rusia dan satu Ukraina. Tapi Moskow menolak putusan itu.
Kini, Australia dan Belanda menuntut reparasi. "Ini langkah penting menuju kebenaran," kata Menlu Belanda Caspar Veldkamp. Menlu Australia Penny Wong mendesak Rusia memberikan kompensasi.
ICAO memang tak bisa menjatuhkan sanksi langsung. Tapi sebagai forum 193 negara yang menyusun aturan penerbangan global, keputusan ICAO mengandung bobot moral yang besar.
Rusia masih bungkam. Tapi tekanan terus bertambah. Dalam diplomasi, keadilan yang lambat tetap lebih baik daripada tidak sama sekali.
POPULAR
RELATED ARTICLES