Share

Home Originals

Originals 20 Mei 2025

MH17: Dunia Tak Lupa, Rusia Harus Bertanggung Jawab

Meski butuh waktu satu dekade, tuntutan keadilan bagi 298 korban MH17 terus bergema. Dunia tak berhenti menyeret Rusia ke meja tanggung jawab.

Rudal Buk Rusia Tembak Pesawat MH17/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Hampir sebelas tahun setelah Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur, Dewan Penerbangan Sipil PBB (ICAO) menyatakan Rusia bertanggung jawab.

ICAO, badan yang biasanya mengurus standar keselamatan penerbangan, kini menyampaikan pesan diplomatik penting, pelanggaran hukum internasional tak bisa dibiarkan tanpa konsekuensi.

Tragedi MH17 pada 17 Juli 2014 menewaskan 298 orang, mayoritas warga Belanda. Investigasi internasional menyimpulkan pesawat dihantam rudal BUK milik militer Rusia, ditembak dari wilayah separatis pro-Moskow.

Pengadilan Belanda sudah menjatuhkan vonis pada 2022 terhadap dua warga Rusia dan satu Ukraina. Tapi Moskow menolak putusan itu.

Kini, Australia dan Belanda menuntut reparasi. "Ini langkah penting menuju kebenaran," kata Menlu Belanda Caspar Veldkamp. Menlu Australia Penny Wong mendesak Rusia memberikan kompensasi.

ICAO memang tak bisa menjatuhkan sanksi langsung. Tapi sebagai forum 193 negara yang menyusun aturan penerbangan global, keputusan ICAO mengandung bobot moral yang besar.

Rusia masih bungkam. Tapi tekanan terus bertambah. Dalam diplomasi, keadilan yang lambat tetap lebih baik daripada tidak sama sekali.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 20 Mei 2025

MH17: Dunia Tak Lupa, Rusia Harus Bertanggung Jawab

Meski butuh waktu satu dekade, tuntutan keadilan bagi 298 korban MH17 terus bergema. Dunia tak berhenti menyeret Rusia ke meja tanggung jawab.

Rudal Buk Rusia Tembak Pesawat MH17/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Hampir sebelas tahun setelah Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur, Dewan Penerbangan Sipil PBB (ICAO) menyatakan Rusia bertanggung jawab.

ICAO, badan yang biasanya mengurus standar keselamatan penerbangan, kini menyampaikan pesan diplomatik penting, pelanggaran hukum internasional tak bisa dibiarkan tanpa konsekuensi.

Tragedi MH17 pada 17 Juli 2014 menewaskan 298 orang, mayoritas warga Belanda. Investigasi internasional menyimpulkan pesawat dihantam rudal BUK milik militer Rusia, ditembak dari wilayah separatis pro-Moskow.

Pengadilan Belanda sudah menjatuhkan vonis pada 2022 terhadap dua warga Rusia dan satu Ukraina. Tapi Moskow menolak putusan itu.

Kini, Australia dan Belanda menuntut reparasi. "Ini langkah penting menuju kebenaran," kata Menlu Belanda Caspar Veldkamp. Menlu Australia Penny Wong mendesak Rusia memberikan kompensasi.

ICAO memang tak bisa menjatuhkan sanksi langsung. Tapi sebagai forum 193 negara yang menyusun aturan penerbangan global, keputusan ICAO mengandung bobot moral yang besar.

Rusia masih bungkam. Tapi tekanan terus bertambah. Dalam diplomasi, keadilan yang lambat tetap lebih baik daripada tidak sama sekali.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Kenapa Kita Kalah dari Malaysia dan Thailand Soal Wisata Medis?

Indonesia kehilangan sekitar Rp165 triliun setiap tahun hanya karena warganya memilih berobat ke luar negeri

Renita Sukma . 17 June 2025

Dari Bulan ke Asteroid, China Mengincar Langit Lebih Tinggi

Peluncuran Tianwen-2 meluncur ke antariksa membuat dunia menyaksikan babak baru dari persaingan galaksi antara negara Barat dengan China yang mewa ...

Renita Sukma . 16 June 2025

Melihat Pundi-pundi Kekayaan Istri Presiden Prancis, Brigitte Macron

Dari pewaris cokelat hingga ibu negara paling mandiri secara finansial di Eropa

Naufal Jauhar Nazhif . 13 June 2025

Malaysia Jadi Favorit Wisatawan Indonesia, Kenapa?

Jika mau melancong ke negara Asia Tenggara, ada alternatif yang lebih murah dari Malaysia

Naufal Jauhar Nazhif . 11 June 2025