Share

Home Stories

Stories 30 April 2025

Tarif, Kecurangan AI dan TikTok Bikin Dunia Teknologi Pusing Kepala

Tarif membuat kekacauan global di dunia teknologi

Ilustrasi AI/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Dunia teknologi sedang tidak baik-baik saja. Bukan karena kekurangan ide cemerlang atau gadget baru, tapi karena kekacauan global yang membuat harga produk naik-turun, perusahaan besar bingung, dan startup kecil kelimpungan.

The Verge merangkumnya. Pertama, salah satu biangnya adalah tarif. Pemerintahan Trump kembali menaikkan tarif impor, terutama dari China. Angkanya? Bisa sampai 104 persen. 

Akibatnya, perusahaan teknologi besar seperti Nintendo menunda pre-order konsol baru, sementara perusahaan kecil seperti Framework harus mengubah harga beberapa kali hanya dalam hitungan jam.

Tak cuma soal harga. Tarif juga mengubah cara perusahaan membuat barang. Apple, misalnya, pernah mengirim 600 ton iPhone dalam satu malam semata-mata untuk “menghindari” tarif baru.

Lalu datanglah kekacauan kedua: kecerdasan buatan (AI). Pekan ini, Meta ketahuan mengakali tes kemampuan AI mereka, dan dunia teknologi seakan hanya bisa mengangkat bahu. 

Di tempat lain, CEO Shopify mengumumkan aturan baru: perusahaannya tidak akan merekrut manusia kecuali jika AI benar-benar tidak bisa melakukan pekerjaannya.

Sementara itu, Siri yang seharusnya menjadi asisten pintar andalan Apple malah dilaporkan makin tertinggal. Belum selesai? Masih ada TikTok. Aplikasi video pendek itu kembali menghadapi ancaman pelarangan di Amerika. 

Tapi seperti sebelumnya, larangan itu masih tarik-ulur: kadang dilarang, kadang ditunda, kadang dianggap ilegal. Membingungkan? Sudah pasti. Di tengah kekacauan dunia teknologi, satu hal yang pasti: tidak ada yang benar-benar pasti



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 30 April 2025

Tarif, Kecurangan AI dan TikTok Bikin Dunia Teknologi Pusing Kepala

Tarif membuat kekacauan global di dunia teknologi

Ilustrasi AI/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Dunia teknologi sedang tidak baik-baik saja. Bukan karena kekurangan ide cemerlang atau gadget baru, tapi karena kekacauan global yang membuat harga produk naik-turun, perusahaan besar bingung, dan startup kecil kelimpungan.

The Verge merangkumnya. Pertama, salah satu biangnya adalah tarif. Pemerintahan Trump kembali menaikkan tarif impor, terutama dari China. Angkanya? Bisa sampai 104 persen. 

Akibatnya, perusahaan teknologi besar seperti Nintendo menunda pre-order konsol baru, sementara perusahaan kecil seperti Framework harus mengubah harga beberapa kali hanya dalam hitungan jam.

Tak cuma soal harga. Tarif juga mengubah cara perusahaan membuat barang. Apple, misalnya, pernah mengirim 600 ton iPhone dalam satu malam semata-mata untuk “menghindari” tarif baru.

Lalu datanglah kekacauan kedua: kecerdasan buatan (AI). Pekan ini, Meta ketahuan mengakali tes kemampuan AI mereka, dan dunia teknologi seakan hanya bisa mengangkat bahu. 

Di tempat lain, CEO Shopify mengumumkan aturan baru: perusahaannya tidak akan merekrut manusia kecuali jika AI benar-benar tidak bisa melakukan pekerjaannya.

Sementara itu, Siri yang seharusnya menjadi asisten pintar andalan Apple malah dilaporkan makin tertinggal. Belum selesai? Masih ada TikTok. Aplikasi video pendek itu kembali menghadapi ancaman pelarangan di Amerika. 

Tapi seperti sebelumnya, larangan itu masih tarik-ulur: kadang dilarang, kadang ditunda, kadang dianggap ilegal. Membingungkan? Sudah pasti. Di tengah kekacauan dunia teknologi, satu hal yang pasti: tidak ada yang benar-benar pasti



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Wiji Thukul dan Gen Z, Ketika Kata-Kata Tak Beristirahat

Sudah lebih dari seperempat abad sejak Wiji Thukul menghilang, namun suaranya masih terdengar kencang di telinga generasi muda

Renita Sukma . 15 May 2025

Beyond Borders Fest 2025 Tawarkan Beasiswa dan Karier Internasional

Sebuah langkah nyata dalam membuka akses pendidikan global bagi generasi muda Indonesia hadir melalui Beyond Borders Fest 2025

Media Digital . 14 May 2025

Paus dari Chicago, Leo XIV dan Langkah Baru Gereja Katolik

Dikenal cukup moderat tapi tetap memegang teguh doktrin gereja

Context.id . 09 May 2025

Diplomasi Olahraga RI-Inggris: Sumbangsih BritCham untuk Anak Indonesia

Program GKSC diharapkan dapat menjadi langkah awal perubahan positif anak-anak dalam hidup mereka.

Helen Angelia . 08 May 2025