Cara Mudah Mengajarkan Keluarga dan Teman Keamanan Siber
Di dunia digital sekarang, penipuan online makin marak. Teman dan keluarga kita bisa jadi sasaran empuk.

Context.id, JAKARTA - Di balik layar ponsel dan laptop kita, dunia digital bisa terlihat tenangpadahal di dalamnya, banyak bahaya mengintai. Penipuan online, peretasan akun, pencurian data pribadi semua itu bukan sekadar kisah orang lain.
Mungkin, teman dekat atau anggota keluarga Anda sudah pernah hampir menjadi korban. Atau bahkan sudah jadi korban, tapi malu mengakuinya.
Sebagai orang yang lebih “melek teknologi”, Anda punya peran penting: menjadi pelindung digital bagi mereka yang belum terbiasa dengan dunia keamanan siber. Kabar baiknya, Anda nggak perlu jadi “hacker baik-baik” atau insinyur TI.
Cukup punya waktu beberapa menit untuk ngobrol dari hati ke hati. Yuk, bantu mereka tetap aman dengan delapan kalimat sederhana ini
1. Curiga itu nggak apa-apa, kok.
Ajarkan mereka untuk tidak gampang percaya, apalagi kalau ada pesan mencurigakan dari nomor asing atau minta data pribadi.
2. Apa sih risiko terburuknya?
Ajak mereka membayangkan kalau akun bank dibobol atau foto-foto pribadi hilang. Dengan begitu, mereka sadar pentingnya jaga keamanan akun.
3. Ini aplikasi pengelola password kamu yang baru.
Kenalkan aplikasi seperti Bitwarden atau 1Password biar mereka nggak pakai password yang sama terus.
4. Tolong, jangan pakai password itu lagi.
Banyak orang pakai nama hewan peliharaan atau tanggal lahir. Ajak mereka ganti dengan password acak yang lebih kuat.
5. Apa aja 10 akun paling penting kamu?
Bantu mereka amankan akun penting seperti email, mobile banking, dan media sosial. Ganti password dan simpan di password manager.
6. Kadang sistem berubah, ya.
Jelaskan bahwa tampilan aplikasi bisa berganti, tapi tujuannya tetap sama. Fokus pada tujuan, bukan langkah kaku.
7. Nggak akan dihakimi, kok.
Kalau mereka pernah tertipu, jangan salahkan. Lebih baik bantu pulihkan dan jadikan pelajaran.
8. Tenang, aku siap bantu kapan aja.
Keamanan digital itu proses, bukan sekali jadi. Ajak ngobrol rutin, terutama kalau ada kejadian baru.
Pesan kuncinya Jangan tunggu mereka jadi korban. Mulailah ngobrol soal keamanan siber hari ini, dengan bahasa yang mereka pahami.
POPULAR
RELATED ARTICLES
Cara Mudah Mengajarkan Keluarga dan Teman Keamanan Siber
Di dunia digital sekarang, penipuan online makin marak. Teman dan keluarga kita bisa jadi sasaran empuk.

Context.id, JAKARTA - Di balik layar ponsel dan laptop kita, dunia digital bisa terlihat tenangpadahal di dalamnya, banyak bahaya mengintai. Penipuan online, peretasan akun, pencurian data pribadi semua itu bukan sekadar kisah orang lain.
Mungkin, teman dekat atau anggota keluarga Anda sudah pernah hampir menjadi korban. Atau bahkan sudah jadi korban, tapi malu mengakuinya.
Sebagai orang yang lebih “melek teknologi”, Anda punya peran penting: menjadi pelindung digital bagi mereka yang belum terbiasa dengan dunia keamanan siber. Kabar baiknya, Anda nggak perlu jadi “hacker baik-baik” atau insinyur TI.
Cukup punya waktu beberapa menit untuk ngobrol dari hati ke hati. Yuk, bantu mereka tetap aman dengan delapan kalimat sederhana ini
1. Curiga itu nggak apa-apa, kok.
Ajarkan mereka untuk tidak gampang percaya, apalagi kalau ada pesan mencurigakan dari nomor asing atau minta data pribadi.
2. Apa sih risiko terburuknya?
Ajak mereka membayangkan kalau akun bank dibobol atau foto-foto pribadi hilang. Dengan begitu, mereka sadar pentingnya jaga keamanan akun.
3. Ini aplikasi pengelola password kamu yang baru.
Kenalkan aplikasi seperti Bitwarden atau 1Password biar mereka nggak pakai password yang sama terus.
4. Tolong, jangan pakai password itu lagi.
Banyak orang pakai nama hewan peliharaan atau tanggal lahir. Ajak mereka ganti dengan password acak yang lebih kuat.
5. Apa aja 10 akun paling penting kamu?
Bantu mereka amankan akun penting seperti email, mobile banking, dan media sosial. Ganti password dan simpan di password manager.
6. Kadang sistem berubah, ya.
Jelaskan bahwa tampilan aplikasi bisa berganti, tapi tujuannya tetap sama. Fokus pada tujuan, bukan langkah kaku.
7. Nggak akan dihakimi, kok.
Kalau mereka pernah tertipu, jangan salahkan. Lebih baik bantu pulihkan dan jadikan pelajaran.
8. Tenang, aku siap bantu kapan aja.
Keamanan digital itu proses, bukan sekali jadi. Ajak ngobrol rutin, terutama kalau ada kejadian baru.
Pesan kuncinya Jangan tunggu mereka jadi korban. Mulailah ngobrol soal keamanan siber hari ini, dengan bahasa yang mereka pahami.
POPULAR
RELATED ARTICLES