Share

Home Stories

Stories 21 April 2025

Bukan Bandung, Ini Lokasi Dokter Terjahat di Dunia

Dokter di Bandung terjerat kasus rudapaksa, dunia medis pernah diguncang kasus lebih mengerikan, tepatnya di jantung Eropa

Ilustrasi dokter jahat/getimg.ai

Context.id, JAKARTA – Dunia kedokteran Indonesia diguncang kabar mengejutkan. Seorang dokter berinisial PAP di Bandung, Jawa Barat, diduga melakukan rudapaksa terhadap keluarga pasiennya sendiri. 

Modusnya sungguh mengerikan. PAP berpura-pura melakukan pemeriksaan darah, lalu diduga menyuntikkan cairan tertentu ke dalam selang infus, yang membuat korban tak sadarkan diri. 

Saat sadar, korban mengeluhkan rasa sakit di area vital dan kemudian melaporkannya ke polisi. Penyelidikan pun menguak fakta ada dua korban lain yang mengalami hal serupa, semua dengan pola dan modus yang nyaris identik.

Kasus ini membuat publik geram. Namun di luar negeri, dunia pernah menyaksikan kejahatan yang jauh lebih mengerikan dan lebih sistematis.

Adalah Joel Le Scouarnec, mantan dokter bedah asal Prancis. Pada Februari 2025 lalu, pria berusia 74 tahun itu didakwa telah melakukan rudapaksa dan pelecehan terhadap 299 anak-anak.



Yang lebih mencengangkan, hampir semua korban adalah pasiennya sendiri ketika ia masih aktif sebagai dokter di berbagai rumah sakit di wilayah Brittany, Prancis Barat.

Perbuatannya terbongkar pada 2017, dan sejak itu, satu per satu korban mulai mengungkapkan kisah pilu mereka. Pada 2020, Le Scouarnec sudah lebih dulu dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas rudapaksa terhadap empat anak perempuan. Tapi itu baru permulaan.

Kini, dakwaan baru diajukan menyusul pengakuan mengejutkannya di ruang sidang: ia juga menyatakan telah melakukan kekerasan seksual terhadap cucu kandungnya sendiri.

“Saya hargai kemarahan anak saya dan memakluminya. Ya, saya mengaku telah melakukan kekerasan terhadap cucu saya, anak dari anak saya. Tolong maafkan saya,” ujar Le Scouarnec, seraya berbalik menatap anaknya yang duduk tak jauh darinya di ruang sidang di Kota Vannes.

Pengakuan itu membuat sidang dihentikan sementara. Jaksa penuntut segera mengkonfirmasi dakwaan baru akan diajukan terhadapnya. 

Le Scouarnec disebut sebagai pelaku rudapaksa tunggal dengan jumlah korban terbesar dalam sejarah hukum Prancis dan salah satu yang terbesar di dunia.

Korban-korbannya, baik laki-laki maupun perempuan, rata-rata berusia 11 tahun saat kejahatan terjadi, dalam rentang waktu antara 1989 hingga 2014.

Ironisnya, istrinya sendiri mengaku tidak pernah mencurigai sang suami.

“Tidak ada apa pun yang membuat saya berpikir dia bisa melakukan hal itu. Ini sungguh berat. Saya tak pernah menyangka suami saya mampu melakukan semuanya,” kata Marie-France Le Scouarnec



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 21 April 2025

Bukan Bandung, Ini Lokasi Dokter Terjahat di Dunia

Dokter di Bandung terjerat kasus rudapaksa, dunia medis pernah diguncang kasus lebih mengerikan, tepatnya di jantung Eropa

Ilustrasi dokter jahat/getimg.ai

Context.id, JAKARTA – Dunia kedokteran Indonesia diguncang kabar mengejutkan. Seorang dokter berinisial PAP di Bandung, Jawa Barat, diduga melakukan rudapaksa terhadap keluarga pasiennya sendiri. 

Modusnya sungguh mengerikan. PAP berpura-pura melakukan pemeriksaan darah, lalu diduga menyuntikkan cairan tertentu ke dalam selang infus, yang membuat korban tak sadarkan diri. 

Saat sadar, korban mengeluhkan rasa sakit di area vital dan kemudian melaporkannya ke polisi. Penyelidikan pun menguak fakta ada dua korban lain yang mengalami hal serupa, semua dengan pola dan modus yang nyaris identik.

Kasus ini membuat publik geram. Namun di luar negeri, dunia pernah menyaksikan kejahatan yang jauh lebih mengerikan dan lebih sistematis.

Adalah Joel Le Scouarnec, mantan dokter bedah asal Prancis. Pada Februari 2025 lalu, pria berusia 74 tahun itu didakwa telah melakukan rudapaksa dan pelecehan terhadap 299 anak-anak.



Yang lebih mencengangkan, hampir semua korban adalah pasiennya sendiri ketika ia masih aktif sebagai dokter di berbagai rumah sakit di wilayah Brittany, Prancis Barat.

Perbuatannya terbongkar pada 2017, dan sejak itu, satu per satu korban mulai mengungkapkan kisah pilu mereka. Pada 2020, Le Scouarnec sudah lebih dulu dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas rudapaksa terhadap empat anak perempuan. Tapi itu baru permulaan.

Kini, dakwaan baru diajukan menyusul pengakuan mengejutkannya di ruang sidang: ia juga menyatakan telah melakukan kekerasan seksual terhadap cucu kandungnya sendiri.

“Saya hargai kemarahan anak saya dan memakluminya. Ya, saya mengaku telah melakukan kekerasan terhadap cucu saya, anak dari anak saya. Tolong maafkan saya,” ujar Le Scouarnec, seraya berbalik menatap anaknya yang duduk tak jauh darinya di ruang sidang di Kota Vannes.

Pengakuan itu membuat sidang dihentikan sementara. Jaksa penuntut segera mengkonfirmasi dakwaan baru akan diajukan terhadapnya. 

Le Scouarnec disebut sebagai pelaku rudapaksa tunggal dengan jumlah korban terbesar dalam sejarah hukum Prancis dan salah satu yang terbesar di dunia.

Korban-korbannya, baik laki-laki maupun perempuan, rata-rata berusia 11 tahun saat kejahatan terjadi, dalam rentang waktu antara 1989 hingga 2014.

Ironisnya, istrinya sendiri mengaku tidak pernah mencurigai sang suami.

“Tidak ada apa pun yang membuat saya berpikir dia bisa melakukan hal itu. Ini sungguh berat. Saya tak pernah menyangka suami saya mampu melakukan semuanya,” kata Marie-France Le Scouarnec



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025

Riuh Formula E Jakarta 2025, Dan Ticktum Melesat Menuju Podium Kemenangan

Dentuman suara knalpot terdengar bersahutan dari puluhan mobil balap yang berlaga di ajang Formula E di Jakarta. Di aspal panas itu Dan Tickum me ...

Renita Sukma . 21 June 2025

Peluang UMKM Indonesia Masuk ke Pasar Asia Tengah

Kedutaan Besar Kazakhstan untuk Indonesia memberikan peluang bagi UMKM Indonesia agar dapat memasarkan produknya di Kazakhstan.

Helen Angelia . 20 June 2025

Pakaian dari Jerami, Masa Depan Mode Berasal dari Limbah

Dalam lanskap industri mode yang sarat emisi dan limbah, secercah harapan muncul dari tempat yang tidak terduga ladang gandum

Noviarizal Fernandez . 19 June 2025