Share

Home Stories

Stories 15 April 2025

Trump Mau AI Ditenagai Batu Bara Indah dan Bersih, Apa Bisa?

Di mata Trump dan Amerika, batu bara adalah energi bersih yang ramah lingkungan

Ilustrasi Trump dan PLTU/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Di tengah kebutuhan energi yang melonjak akibat ledakan penggunaan kecerdasan buatan (AI), mantan Presiden AS Donald Trump punya solusi yang tak biasa, batubara. 

Ya, sumber energi yang selama ini dianggap kuno dan kotor itu, kini dibungkus ulang oleh Trump sebagai “indah dan bersih”.

Lewat perintah eksekutif yang ia tandatangani awal pekan lalu, Trump mendorong agar pusat data AI yang sangat haus listrik, bisa mengandalkan energi dari batu bara. 

Trump bahkan menyebut akan membuka kembali lahan federal untuk pertambangan, menetapkan batu bara sebagai mineral penting dan melonggarkan regulasi lingkungannya. 

“Kita butuh lebih dari dua kali lipat listrik yang ada sekarang. AI itu hebat, tapi harus ada listrik yang mengalir,” kata Trump dalam pidato penandatanganan. 

Trump menekankan pentingnya “batu bara bersih milik Amerika” untuk memastikan dominasi teknologi AS.

Langkah ini muncul sehari sebelum sejumlah bos teknologi hadir di Kongres, mengeluhkan kekurangan pasokan energi untuk mendukung pertumbuhan industri AI. 

Para pemimpin teknologi itu menegaskan AI akan makin masuk ke ranah sehari-hari, dari militer hingga rumah tangga. 

Tapi semua itu hanya mungkin jika ada daya listrik cukup besar untuk menopang pusat data AI. 

Trump bukan hanya bicara. Ia memerintahkan tiga kementerian Perdagangan, Energi, dan Dalam Negeri untuk segera memetakan mana saja PLTU yang bisa digunakan ulang untuk mendukung infrastruktur AI.

Kritikus menyebut langkah Trump sebagai solusi instan yang mengabaikan ancaman iklim. Tapi bagi Trump, batubara adalah jawaban Amerika untuk masa depan digital. 

Bukan energi terbarukan, bukan juga inovasi hijau melainkan nostalgia energi fosil versi Trump.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 15 April 2025

Trump Mau AI Ditenagai Batu Bara Indah dan Bersih, Apa Bisa?

Di mata Trump dan Amerika, batu bara adalah energi bersih yang ramah lingkungan

Ilustrasi Trump dan PLTU/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Di tengah kebutuhan energi yang melonjak akibat ledakan penggunaan kecerdasan buatan (AI), mantan Presiden AS Donald Trump punya solusi yang tak biasa, batubara. 

Ya, sumber energi yang selama ini dianggap kuno dan kotor itu, kini dibungkus ulang oleh Trump sebagai “indah dan bersih”.

Lewat perintah eksekutif yang ia tandatangani awal pekan lalu, Trump mendorong agar pusat data AI yang sangat haus listrik, bisa mengandalkan energi dari batu bara. 

Trump bahkan menyebut akan membuka kembali lahan federal untuk pertambangan, menetapkan batu bara sebagai mineral penting dan melonggarkan regulasi lingkungannya. 

“Kita butuh lebih dari dua kali lipat listrik yang ada sekarang. AI itu hebat, tapi harus ada listrik yang mengalir,” kata Trump dalam pidato penandatanganan. 

Trump menekankan pentingnya “batu bara bersih milik Amerika” untuk memastikan dominasi teknologi AS.

Langkah ini muncul sehari sebelum sejumlah bos teknologi hadir di Kongres, mengeluhkan kekurangan pasokan energi untuk mendukung pertumbuhan industri AI. 

Para pemimpin teknologi itu menegaskan AI akan makin masuk ke ranah sehari-hari, dari militer hingga rumah tangga. 

Tapi semua itu hanya mungkin jika ada daya listrik cukup besar untuk menopang pusat data AI. 

Trump bukan hanya bicara. Ia memerintahkan tiga kementerian Perdagangan, Energi, dan Dalam Negeri untuk segera memetakan mana saja PLTU yang bisa digunakan ulang untuk mendukung infrastruktur AI.

Kritikus menyebut langkah Trump sebagai solusi instan yang mengabaikan ancaman iklim. Tapi bagi Trump, batubara adalah jawaban Amerika untuk masa depan digital. 

Bukan energi terbarukan, bukan juga inovasi hijau melainkan nostalgia energi fosil versi Trump.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025

Riuh Formula E Jakarta 2025, Dan Ticktum Melesat Menuju Podium Kemenangan

Dentuman suara knalpot terdengar bersahutan dari puluhan mobil balap yang berlaga di ajang Formula E di Jakarta. Di aspal panas itu Dan Tickum me ...

Renita Sukma . 21 June 2025

Peluang UMKM Indonesia Masuk ke Pasar Asia Tengah

Kedutaan Besar Kazakhstan untuk Indonesia memberikan peluang bagi UMKM Indonesia agar dapat memasarkan produknya di Kazakhstan.

Helen Angelia . 20 June 2025

Pakaian dari Jerami, Masa Depan Mode Berasal dari Limbah

Dalam lanskap industri mode yang sarat emisi dan limbah, secercah harapan muncul dari tempat yang tidak terduga ladang gandum

Noviarizal Fernandez . 19 June 2025