Share

Home Originals

Originals 24 Maret 2025

RI Punya Pabrik Emas Terbesar di Dunia

Fasilitas pemurnian emas milik PT Freeport Indonesia ini mampu menghasilkan 50 ton emas per tahun dan 210 ton perak bernilai triliunan rupiah

Ilustrasi Pabrik Emas/ Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Indonesia baru saja mencatat sejarah besar. Presiden Prabowo Subianto meresmikan fasilitas pemurnian emas terbesar di dunia, yang terletak di Gresik, Jawa Timur. Tapi, tunggu dulu. Emas... kok bisa ada pabriknya? Bukankah emas itu berasal dari tambang? Atau apakah ada sesuatu yang lebih dalam di balik cerita ini? 

Ini bukanlah pabrik biasa. Apa yang diresmikan Presiden Prabowo adalah fasilitas pemurnian emas atau Precious Metal Refinery yang dimiliki PT Freeport Indonesia. PMR ini memiliki kapasitas dan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya. 

Terletak di KEK Java Integrated Industrial and Ports Estate, atau JIIPE, PMR menjadi pusat pengolahan logam mulia yang akan mengubah Indonesia menjadi pemain kunci di pasar emas global.

PMR Freeport mampu memurnikan tembaga dan mengolah lumpur anoda dengan kapasitas input hingga 6.000 ton per tahun. Hasilnya? 50 ton emas per tahun, 210 ton perak, serta produk logam mulia lainnya, dengan total nilai yang mencapai triliunan rupiah

Sebelum ada pabrik ini, lumpur anoda dari pengolahan smelter PT Freeport diekspor ke Jepang, karena Indonesia belum memiliki fasilitas pemurnian emas yang canggih.

Menariknya lagi sejak Desember 2024, PMR ini telah memproduksi emas batangan pertama dengan kadar kemurnian mencapai 99,99%. Setiap batangan emas itu, seberat satu kilogram, kini bernilai sekitar Rp1,6 miliar.

Diperkirakan pada tahun ini, PMR Freeport akan menghasilkan antara 20 hingga 24 ton emas. Bahkan, ke depannya, target produksi bisa mencapai 50 ton per tahun, atau setara dengan Rp80 triliun. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Context.id

Originals 24 Maret 2025

RI Punya Pabrik Emas Terbesar di Dunia

Fasilitas pemurnian emas milik PT Freeport Indonesia ini mampu menghasilkan 50 ton emas per tahun dan 210 ton perak bernilai triliunan rupiah

Ilustrasi Pabrik Emas/ Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Indonesia baru saja mencatat sejarah besar. Presiden Prabowo Subianto meresmikan fasilitas pemurnian emas terbesar di dunia, yang terletak di Gresik, Jawa Timur. Tapi, tunggu dulu. Emas... kok bisa ada pabriknya? Bukankah emas itu berasal dari tambang? Atau apakah ada sesuatu yang lebih dalam di balik cerita ini? 

Ini bukanlah pabrik biasa. Apa yang diresmikan Presiden Prabowo adalah fasilitas pemurnian emas atau Precious Metal Refinery yang dimiliki PT Freeport Indonesia. PMR ini memiliki kapasitas dan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya. 

Terletak di KEK Java Integrated Industrial and Ports Estate, atau JIIPE, PMR menjadi pusat pengolahan logam mulia yang akan mengubah Indonesia menjadi pemain kunci di pasar emas global.

PMR Freeport mampu memurnikan tembaga dan mengolah lumpur anoda dengan kapasitas input hingga 6.000 ton per tahun. Hasilnya? 50 ton emas per tahun, 210 ton perak, serta produk logam mulia lainnya, dengan total nilai yang mencapai triliunan rupiah

Sebelum ada pabrik ini, lumpur anoda dari pengolahan smelter PT Freeport diekspor ke Jepang, karena Indonesia belum memiliki fasilitas pemurnian emas yang canggih.

Menariknya lagi sejak Desember 2024, PMR ini telah memproduksi emas batangan pertama dengan kadar kemurnian mencapai 99,99%. Setiap batangan emas itu, seberat satu kilogram, kini bernilai sekitar Rp1,6 miliar.

Diperkirakan pada tahun ini, PMR Freeport akan menghasilkan antara 20 hingga 24 ton emas. Bahkan, ke depannya, target produksi bisa mencapai 50 ton per tahun, atau setara dengan Rp80 triliun. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Context.id


RELATED ARTICLES

Lifting Minyak Tersendat, Sumur Rakyat Jadi Solusi?

Pemerintah resmi mengubah pendekatan, sumur minyak rakyat yang dulu dianggap ilegal, kini justru didorong untuk legal dan berkontribusi ke produks ...

Renita Sukma . 25 June 2025

Perang Iran-Israel Bisa Bikin Harga BBM RI Naik?

Iran yang merasa tersudut mengancam akan menutup akses Selat Hormuz. Hormuz bukan selat sembarangan. Di sinilah 20% minyak dunia melintas tiap hari

Renita Sukma . 24 June 2025

Miskin Versi Bank Dunia, Benarkah 7 dari 10 Orang Indonesia Miskin?

Jika lebih dari setengah warga negara ini dianggap miskin oleh standar global, artinya sudah seberapa jauh standar hidup kita tertinggal?

Naufal Jauhar Nazhif . 20 June 2025

Kenapa Kita Kalah dari Malaysia dan Thailand Soal Wisata Medis?

Indonesia kehilangan sekitar Rp165 triliun setiap tahun hanya karena warganya memilih berobat ke luar negeri

Renita Sukma . 17 June 2025