RI Punya Pabrik Emas Terbesar di Dunia
Fasilitas pemurnian emas milik PT Freeport Indonesia ini mampu menghasilkan 50 ton emas per tahun dan 210 ton perak bernilai triliunan rupiah
Context.id, JAKARTA - Indonesia baru saja mencatat sejarah besar. Presiden Prabowo Subianto meresmikan fasilitas pemurnian emas terbesar di dunia, yang terletak di Gresik, Jawa Timur. Tapi, tunggu dulu. Emas... kok bisa ada pabriknya? Bukankah emas itu berasal dari tambang? Atau apakah ada sesuatu yang lebih dalam di balik cerita ini?
Ini bukanlah pabrik biasa. Apa yang diresmikan Presiden Prabowo adalah fasilitas pemurnian emas atau Precious Metal Refinery yang dimiliki PT Freeport Indonesia. PMR ini memiliki kapasitas dan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya.
Terletak di KEK Java Integrated Industrial and Ports Estate, atau JIIPE, PMR menjadi pusat pengolahan logam mulia yang akan mengubah Indonesia menjadi pemain kunci di pasar emas global.
PMR Freeport mampu memurnikan tembaga dan mengolah lumpur anoda dengan kapasitas input hingga 6.000 ton per tahun. Hasilnya? 50 ton emas per tahun, 210 ton perak, serta produk logam mulia lainnya, dengan total nilai yang mencapai triliunan rupiah
Sebelum ada pabrik ini, lumpur anoda dari pengolahan smelter PT Freeport diekspor ke Jepang, karena Indonesia belum memiliki fasilitas pemurnian emas yang canggih.
Menariknya lagi sejak Desember 2024, PMR ini telah memproduksi emas batangan pertama dengan kadar kemurnian mencapai 99,99%. Setiap batangan emas itu, seberat satu kilogram, kini bernilai sekitar Rp1,6 miliar.
Diperkirakan pada tahun ini, PMR Freeport akan menghasilkan antara 20 hingga 24 ton emas. Bahkan, ke depannya, target produksi bisa mencapai 50 ton per tahun, atau setara dengan Rp80 triliun.
POPULAR
RELATED ARTICLES
RI Punya Pabrik Emas Terbesar di Dunia
Fasilitas pemurnian emas milik PT Freeport Indonesia ini mampu menghasilkan 50 ton emas per tahun dan 210 ton perak bernilai triliunan rupiah
Context.id, JAKARTA - Indonesia baru saja mencatat sejarah besar. Presiden Prabowo Subianto meresmikan fasilitas pemurnian emas terbesar di dunia, yang terletak di Gresik, Jawa Timur. Tapi, tunggu dulu. Emas... kok bisa ada pabriknya? Bukankah emas itu berasal dari tambang? Atau apakah ada sesuatu yang lebih dalam di balik cerita ini?
Ini bukanlah pabrik biasa. Apa yang diresmikan Presiden Prabowo adalah fasilitas pemurnian emas atau Precious Metal Refinery yang dimiliki PT Freeport Indonesia. PMR ini memiliki kapasitas dan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya.
Terletak di KEK Java Integrated Industrial and Ports Estate, atau JIIPE, PMR menjadi pusat pengolahan logam mulia yang akan mengubah Indonesia menjadi pemain kunci di pasar emas global.
PMR Freeport mampu memurnikan tembaga dan mengolah lumpur anoda dengan kapasitas input hingga 6.000 ton per tahun. Hasilnya? 50 ton emas per tahun, 210 ton perak, serta produk logam mulia lainnya, dengan total nilai yang mencapai triliunan rupiah
Sebelum ada pabrik ini, lumpur anoda dari pengolahan smelter PT Freeport diekspor ke Jepang, karena Indonesia belum memiliki fasilitas pemurnian emas yang canggih.
Menariknya lagi sejak Desember 2024, PMR ini telah memproduksi emas batangan pertama dengan kadar kemurnian mencapai 99,99%. Setiap batangan emas itu, seberat satu kilogram, kini bernilai sekitar Rp1,6 miliar.
Diperkirakan pada tahun ini, PMR Freeport akan menghasilkan antara 20 hingga 24 ton emas. Bahkan, ke depannya, target produksi bisa mencapai 50 ton per tahun, atau setara dengan Rp80 triliun.
POPULAR
RELATED ARTICLES