Share

Home Stories

Stories 21 Maret 2025

Dengarkan dan Pahami Tubuh Anda, Cara Memulai Lari yang Tepat

Kesalahan umum pemula adalah berlari terlalu cepat, terengah-engah, lalu berpikir mereka tidak mampu r n r n

Ilustrasi pelari/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Berlari terlihat sederhana. Cukup kenakan sepatu, keluar rumah, dan mulai berlari. Namun bagi banyak orang, langkah pertama justru yang paling sulit.

“Lari sering kali terasa menakutkan.Sebagian orang khawatir dilihat orang lain, sementara yang lain merasa tubuh mereka tidak cocok untuk berlari,”  kata Intan, pekerja di SCBD. 

Tapi, kata Intan, berlari bukan soal bentuk tubuh atau kecepatan. "Anda bisa menjadi pelari dengan tubuh apa pun. Yang penting adalah menikmati prosesnya."

Tapi memang tidak semua orang bisa langsung berlari jauh. Menurut pakar kesehatan Randy Accetta dari Road Runners Club of America, pemula yang ingin lari harus membangun kekuatan dengan berjalan lebih dulu.

“Kami menyarankan pemula untuk terbiasa berjalan selama satu jam sebelum mulai berlari,” ujarnya seperti dikutip dari The Guardian.

Pendekatan ini membantu menghindari cedera dan membuat pengalaman lebih menyenangkan. 

Jasmine pelari yang suka mengikuti lomba lari mengakui dulu ia berlari terlalu cepat dan cepat lelah. "Setelah saya mencoba metode jalan-lari, semuanya terasa lebih mudah," katanya.

Metode ini sederhana: berlari 15 detik, lalu berjalan 90 detik. Jika merasa nyaman, tingkatkan menjadi 30 detik berlari dan 60 detik berjalan. 

Yang terpenting, dengarkan tubuh Anda dan temukan ritme yang sesuai.

Kesalahan umum pemula adalah berlari terlalu cepat. Banyak orang berlari hingga terengah-engah, lalu berpikir mereka tidak mampu.

Jasmine menyarankan agar kecepatan tetap cukup rendah hingga Anda bisa berbincang santai atau menyanyikan lagu favorit. 

Alih-alih langsung berlari setiap hari, mulailah dengan dua kali seminggu selama dua minggu pertama. Jika tubuh terasa baik, tambah menjadi tiga kali seminggu, lalu empat kali.

Jika Anda mulai merasa kelelahan dan kehilangan motivasi, itu tanda Anda berlatih terlalu keras. Jika itu terjadi, kurangi intensitas hingga tubuh kembali siap.

Selain itu untuk berlari Anda tidak perlu memerlukan perlengkapan mewah. Cukup sepasang sepatu yang tepat alias membuat nyaman. 

Daripada membeli sepatu secara online, lebih baik mengunjungi toko lari dan mencoba berbagai merek. Pasalnya sepatu yang cocok dengan teman belum tentu cocok dengan kita. 

Jika Anda menikmati berlari, bergabung dengan komunitas bisa menjadi langkah berikutnya. Grup lari tidak hanya membuat Anda lebih disiplin, tapi juga menjadi lebih menyenangkan. 

Pada akhirnya, berlari bukan soal kecepatan atau jarak, tapi tentang menikmati setiap langkahnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 21 Maret 2025

Dengarkan dan Pahami Tubuh Anda, Cara Memulai Lari yang Tepat

Kesalahan umum pemula adalah berlari terlalu cepat, terengah-engah, lalu berpikir mereka tidak mampu r n r n

Ilustrasi pelari/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Berlari terlihat sederhana. Cukup kenakan sepatu, keluar rumah, dan mulai berlari. Namun bagi banyak orang, langkah pertama justru yang paling sulit.

“Lari sering kali terasa menakutkan.Sebagian orang khawatir dilihat orang lain, sementara yang lain merasa tubuh mereka tidak cocok untuk berlari,”  kata Intan, pekerja di SCBD. 

Tapi, kata Intan, berlari bukan soal bentuk tubuh atau kecepatan. "Anda bisa menjadi pelari dengan tubuh apa pun. Yang penting adalah menikmati prosesnya."

Tapi memang tidak semua orang bisa langsung berlari jauh. Menurut pakar kesehatan Randy Accetta dari Road Runners Club of America, pemula yang ingin lari harus membangun kekuatan dengan berjalan lebih dulu.

“Kami menyarankan pemula untuk terbiasa berjalan selama satu jam sebelum mulai berlari,” ujarnya seperti dikutip dari The Guardian.

Pendekatan ini membantu menghindari cedera dan membuat pengalaman lebih menyenangkan. 

Jasmine pelari yang suka mengikuti lomba lari mengakui dulu ia berlari terlalu cepat dan cepat lelah. "Setelah saya mencoba metode jalan-lari, semuanya terasa lebih mudah," katanya.

Metode ini sederhana: berlari 15 detik, lalu berjalan 90 detik. Jika merasa nyaman, tingkatkan menjadi 30 detik berlari dan 60 detik berjalan. 

Yang terpenting, dengarkan tubuh Anda dan temukan ritme yang sesuai.

Kesalahan umum pemula adalah berlari terlalu cepat. Banyak orang berlari hingga terengah-engah, lalu berpikir mereka tidak mampu.

Jasmine menyarankan agar kecepatan tetap cukup rendah hingga Anda bisa berbincang santai atau menyanyikan lagu favorit. 

Alih-alih langsung berlari setiap hari, mulailah dengan dua kali seminggu selama dua minggu pertama. Jika tubuh terasa baik, tambah menjadi tiga kali seminggu, lalu empat kali.

Jika Anda mulai merasa kelelahan dan kehilangan motivasi, itu tanda Anda berlatih terlalu keras. Jika itu terjadi, kurangi intensitas hingga tubuh kembali siap.

Selain itu untuk berlari Anda tidak perlu memerlukan perlengkapan mewah. Cukup sepasang sepatu yang tepat alias membuat nyaman. 

Daripada membeli sepatu secara online, lebih baik mengunjungi toko lari dan mencoba berbagai merek. Pasalnya sepatu yang cocok dengan teman belum tentu cocok dengan kita. 

Jika Anda menikmati berlari, bergabung dengan komunitas bisa menjadi langkah berikutnya. Grup lari tidak hanya membuat Anda lebih disiplin, tapi juga menjadi lebih menyenangkan. 

Pada akhirnya, berlari bukan soal kecepatan atau jarak, tapi tentang menikmati setiap langkahnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025